Ada yang baru

301 103 13
                                    


      Ada sesuatu yang berbeda dari Geka semenjak dia minta di boardcastin beberapa hari yang lalu. Namun, ujung-ujungnya juga aku tolak. Sepertinya ada yang ingin dia mau. Mungkin ingin lebih mengenali aku.

      Eitss, tapi nggak boleh baper lo ya. Mungkin saja dia hanya cari teman buat waktu kosongnya. Terlebih dia baru pindahan di kelasnya sekarang. Memang sekolahku memiliki progam excellent dan reguler.

      Setiap tahun ada pergantian pelajar. Untuk siswa yang berprestasi dari reguler bisa masuk ke excellent tanpa harus tes. Tapi bagi siswa yang malas-malasan di excellent pasti akan ditukar dengan murid dari reguler karena prestasinya jauh dibawah rata-rata anak excellent.

      Sebelumnya aku belum terlalu kenal dengan Geka, hanya sekedar tau namanya dan orangnya doang. Tapi dilihat dari chat yang dia kirim, kayak ada sesuatu yang ingin disampaikan sama dia.

      Sebelnya, dia temenan sama Bagas. Kan nggak asyik kalo dia tau semua masa lalu aku. Duh kok jadi ngelantur kemana-mana. Emangnya apaan kok jadi bahas masa lalu.

***

      Pagi ini aku bangun sedikit terlambat. Dengan kecepatan maksimal yang aku miliki, aku berusaha mengejar waktu supaya tidak telat IB. Tanpa sarapan aku langsung berlari ke ruang tamu dan mencari kunci motor.

      "Pah, kunci motor dimana?" Teriakku sambil mencari-cari diatas meja.

      "Kalo nyari yang teliti, nih", Kak Raka tiba-tiba muncul sambil menyodorkan kunci itu kepadaku. "Eitss, sarapan sana dulu".

      "Nggak sempet kak, cepetan lah sini kuncinya kau ini jahat kali pake di gantung di atas, taulah aku ini pendek" Cerocosku dengan bahasa dari daerah mana aku lupa. Padahal aku tidak pernah berbicara dengan bahasa seperti itu.

      Dengan loncatan yang sedikit tidak berpengaruh sama sekali, akhirnya Kak Raka memberikan kunci itu padaku. Tanpa bicara banyak aku langsung berpamitan dan menyalakan mesin motor.

      Ku tengok jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku itu. Jam sudah menunjukkan pukul 06:10. Kalau dalam lima menit aku belum sampai sekolah pasti aku akan dikenai hukuman.

      Tanpa menunggu lama juga, Kaira sudah berada di depan rumah dan naik di jok belakang motorku.

      Untung sekali aku hanya memakai waktu 3 menit untuk sampai ke sekolahan. Tak di sangka ternyata Geka terlambat juga. Aku melihat dia. Sudah nampak dari jalan raya. Dia berjalan dengan model khasnya. Tapi aku tetap fokus memperhatikan jalan.

      Ku pakirkan motorku sembarangan karena tak sempat menatanya. Sebenarnya ada penjaga disana yang setiap hari menjaga di parkiran. Jadi aku tak perlu ragu bila aku memarkirkannya sembarangan.

       Aku berjalan dengan sedikit ada larian kecil. Hingga aku semakin dekat dengan Geka. Aku hanya diam, dan tanpa menunggu berjalan di belakangnya aku langsung berlari bersama Kaira melewatinya. "Yuk Kai lari" ajakku sambil menepuk pundaknya supaya ikut lari juga bersamaku.

      Duh, aku tersipu malu saat melewatinya. Jadi salting sendiri kalau gitu. Tapi kenapa aku jadi mikir aneh-aneh nih, Sadar ay.

      Aku langsung duduk di bangku di susul Kaira di belakangku. Sepertinya guru yang mengajar sedikit terlambat. Aku jadi bersyukur karena tidak di tanyai yang aneh-aneh karena sedikit terlambat.

***

      Bel istirahat berbunyi. Hari ini terasa cepat. Seperti ada penyemangat gitu yang bikin semangat buat belajar. Tapi nggak boleh berharap tinggi-tinggi karena pasti itu nggak akan mungkin terjadi.

My WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang