Rindu pada siapa?

141 41 4
                                    

       Setelah kejadian saling bertatap dengan Kelvin tadi. Aku menjadi terbayang-bayang. 'Ah, tidak Audrey! Sadarlah sadar!' Gumamku. Ada apa dengan aku ini. Ku pukul kepalaku pelan. Ada suatu suara yang tiba-tiba membuat bulu kudukku berdiri seketika.

Lapar. Itulah yang sekarang aku rasakan.

      Aku ke dapur membuka lemari es, mencari makanan seadanya. Tapi hasilnya nihil. Hanya ada sayuran dan bahan-bahan mentah yang belum dimasak mama. Di meja makan dan lemari penyimpanan juga tidak ada. Aku masih merasa lapar karena tidak makan banyak hari ini. Jagung tadipun juga kurang karena ukurannya kecil.

      Dengan langkah yang gontai, aku menaiki anak tangga satu persatu dan kembali ke kamarku. 'Lapar' gumamku sambil mengelus perutku yang dari tadi terus bernyanyi. Inipun sudah larut malam. Mama dan papa tidak pulang selama beberapa minggu. Jadi hanya aku dan Kak Raka yang ada dirumah.

      'Oh ya! Kak Raka!'. Sepintas teringat seseorang yang mungkin bisa membantuku.

      "Kak Raka..." Ucapku berulang-ulang seraya mengetuk pintu kamarnya. Tidak ada jawaban sama sekali. Aku mencoba memutar knop pintu kamarnya. Ternyata tidak dikunci. Dari cahaya lampu kamarnya masih hidup. Tapi ternyata tak sesuai ekspetasiku. Dia sudah tidur pulas di kasur sambil mendengkur.

      Aku menghela napas kasar-kasar. Jam segini nggak ada toko yang buka. Kecuali supermarket, itupun harus ditempuh dengan naik motor. Aku sama sekali tidak berani.

      Akhirnya pilihanku hanya tidur-tiduran diatas pulau kapuk dengan perut yang keroncongan. Aku mensecroll RU di bbm. Aku membaca sebuah pm, itu dari Kelvin. Dia belum tidur juga ternyata.

      Andai saja aku dan dia sekarang dalam keadaan baik-baik saja. Pasti sekarang dia sudah membuatku tersenyum dan menemaniku malam ini dengan leluconnya yang ngangenin itu. Sepertinya aku terlalu berharap. Karena aku tidak mau disakiti lagi.

      Perlahan mataku tertutup rapat dan yang terlihat hanya gelap. Have a nice dream Audrey.

***

      Tik...tok...tik...tok...
Suara jam berdenting membuatku terbangun dari mimpi yang belum selesai sampai tamat. Membuatku jadi kepo apa kelanjutannya. Ku lirik jam yang tergantung di dinding kamar.

06:45

      Seketika mataku melotot melihat jam yang menunjukkan pukul 06:45. "Aku telatt.." Suaraku yang seperti toa menggelegar ke segala penjuru kamar. Aku langsung mengambil handuk dan mandi. Hari ini hari senin, pasti upacara.

      Selesai mandi, aku cepat-cepat memakai seragam dan mengambil buku sesuai pelajaran hari ini. Sambil mempersiapkan aku mengambil ponsel dan cepat-cepat menelpon Kaira.

      "Kaira, lo berangkat duluan aja ya! Gue telat banget nih"

      "Santai aja kali, hari ini kan upacaranya ditiadakan" jawab Kaira enteng.

      "Whatss!!! Kok bisa?" Teriakku yang membuat Kaira menjauhkan ponselnya dari telinga karena terlalu kencang.

      "Lo nggak dengar pengumuman dari om ketua? Hari ini itu berangkatnya jam 7 Ay sayang"

      "Asem-,-"

      Ku tutup langsung telponku tadi dan bergegas ke bawah untuk sarapan. Karena ingat kemarin belum makan.

      "Ay! Kok lesu banget sih" suara Kak Raka yang membuatku melirik kepadanya.

      "Biasa aja kali tatapannya sinis banget" Ucap Kak Raka sambil mangacungkan jarinya dan menyentil dahiku.

My WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang