XXII. Penyair Kesepian

2.3K 99 6
                                    

Aku melihat matamu pada malam purnama, berkilau seindah embun di pagi buta.

Setiap helaianmu ialah keabadian senja dan pada senyummu tersimpan cahaya penuh harapan.

Aku hidup saat kau hidup begitu dekat denganku.

Aku hilang arah ketika kau pergi dan membawa serta harapan-harapan itu.

Kau semestinya tahu, bahwa aku hanya menerima keberadaanmu.

Antologi Puisi: Perempuan-Perempuan Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang