Senja adalah teman setiaku
Bersama secangkir kopi
Bercampur darah dan air mata
Yang dulu kau rajut di dada waktu
Detik seakan tiada makna
Apabila penantian berbuah manis
Tapi kau tak kunjung datang
Tidak pula kau sempatkan diri
Untuk mengunyah lukaku
Yang kian hari kian menyiksa
Kau semakin hening
Luka darimu menghabisiku pelan-pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi: Perempuan-Perempuan Patah Hati
PoeziePerempuan-perempuan patah hati adalah mereka yang mengunyah luka dengan secangkir airmata. Perempuan-perempuan patah hati adalah aku, juga engkau. (c) Aksaralisa 30 Januari 2016