part 10

1.6K 79 2
                                    

Irene POV.

Kalian tahu? Aku sudah bekerja seperti semula, tapi aku hanya bekerja satu kali dalam sehari. Kenapa? Karna aku memutuskan untuk berhenti bekerja di karaoke itu, lagi pula sekarang aku hanya perlu membiayai kehidupan ku sendiri... sebuah bayangan wajah ayah ku pun tersirat dibenak ku. Sakit. hanya Satu kata itu yang bisa menggambarkan semua kejadian itu. Aku ingin sekali sangat ingin melupakan kejadian dimana aku hampir dilecehkan oleh orang yang tidak mau aku sebut nama nya itu!!, dan sekarang hidup ku menderita, dikejar kejar orang jahat, keluar rumah saja susah sekali. dan itu semua karna orang yang sudah sangat ku banggakan orang yang menjadi panutan ku selama 20 tahun ini. Ayah. Ia rela melakukan hal ini demi hutang nya.. Bahkan aku rela jika harus membenturkan kepala ku kedinding agar ingatan ku hilangg!!. Dan aku hidup dari awal lagi. Tapi itu semua hanya KEMUSTAHILAN.

Setelah puas melamuni nasib malang ku,aku bangun dari tempat tidurku dan menuju dapur untuk mengambil minum. Tenggorokan ku terasa sangat kering, mungkin faktor menangis. Uppss..!! Oke aku akui aku terus saja menangis sepanjang malam, keinginanku menjadi anak yang berbakti pun hilang, untuk apa berbuat baik pada orang yang bahkan tidak memikirkan masa depan anak nya sendiri??.. cihh sangat menyedihkan.

"Hey! Air nya!! Oh astaga irene, kau selalu melamun,, lihat lantai nya basah sekarang!" Jaemin berteriak sambil mengambil teko yang kugunakan untuk menuang air ke gelas ku. Aku melamun lagi, lagi dan lagi. Lama lama aku seperti orang gila jika selalu begini!, aku butuh hiburan, bukan hiburan seperti jalan jalan yang kumaksud tapi hiburan dari seseorang. Tapi nampak nya itu kembali menjadi kata MUSTAHIL.

"Ma-af.. akan kubersihkan!" Aku berjalan mengambil pel yang terletak di samping pintu wc. 

Setelah basah dilantai itu sedikit mengering, aku menghampiri jae min yang duduk disofa ruang tamu sambil menonton tv. Ia menatap ku sekilas dan berucap.

"Duduk lah" aku duduk disamping nya.

Jae min mengambil nafas dan membuang nya kasar. Ia meletakan popcorn yang ia pegang ke meja. Kemudian ia menatap ku dan memegang kedua tangan ku.

"Irene, aku tahu betapa stres nya kau saat ini, tapi kejadian itu sudah lama berlalu, dan kau tidak perlu merasa cemas atau takut dengan pria itu karna aku ada dibelakang mu irene. Jadi bisakah kau berjanji pada ku untuk menjadi irene yang ceria seperti dulu??" Ia mengangkat jari kelingking nya didepan wajah ku. Seolah ia ingin membuat perjanjian.

Aku tersenyum simpul. Dan ku letakkan kelingking ku kekelingking jae min.

"Aku berjanji"

........

"Ini punya mu?" Jae min mengangkat celana dalam bergambar doraemon berwarna hitam itu ke udara.

"Aku menemukan nya di dilemari baju mu!" Tunggu. tungguu!!! Apa dia bilang Ia menemukan benda tak layak dilihat itu di lemari baju ku.?? Oh tidak bukan lemari baju ku lebih tepat nya lemari baju jae min yang ku pinjam untuk sementara.

Aku memperhatikan celana  tersebut dengan seksama kerutan didahi ku mulai nampak terlihat. Yang ku tahu aku tidak memiliki celana bergambar doraemon, dan lagi pula ukuran nya terlalu besar

"Tidak." Aku ber ekspresi seperti awal. Tapi aku merasa risih dengan pandangan introgasi dari jae min .

"kau yakin?"

"Sangat!"

"Jika ini bukan punya mu lalu punya siapa?"

"Mana aku tau, ini kan rumah mu.. mungkin itu punya oppa mu!"

"Aku tidak punya oppa."

"ayah mu"

"Aku sendiri disini!"

I Love You Mr Byun ByuntaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang