PART 2

357 43 1
                                    

Kiran menatap desa kaum werewolf atau bisa disebut 'Pack' tempatnya lahir dan tumbuh besar untuk terakhir kalinya. Yah... untuk terakhir kalinya karna ia tidak akan bisa kembali ke tempat itu lagi. Selamanya.

Huuffhh... terdengar tidak adil memang, tapi seorang werewolf yang tak bisa berubah menjadi serigala tidak bisa diterima di Packnya ataupun pack manapun. Werewolf seperti itu dianggap kutukan karna sang Moongodnes telah menolaknya... dan jika sang Moongodnes saja menolaknya, bagaimana werewolf lain bisa menerima keberadaannya.

Air mata Kiran kembali mengalir deras... ia tidak menyangka kalau hari yang ia pikir adalah hari paling ia tunggu, akan menjadi hari terburuk dalam hidupnya.
Ia hanya ingin menjadi werewolf yang normal... yang bisa berganti shift dan menemukan mate nya lalu hidup bahagia selamanya, seperti werewolf lainnya. Tapi apa daya... sang bulan memberi takdir lain untuknya... takdir mengerikan yang tidak ia pahami mengapa harus ia yang mengalaminya?!!
Masih teringat jelas diingatan Kiran saat sang Alpha mengeluarkan titahnya untuk mengusir Kiran pergi dari pack nya, dan masih jelas juga diingatan Kiran sorot bangga kedua orang tuanya yang berubah menjadi sorot kecewa saat tau Kiran ditolak oleh dewi mereka.

Kiran menghapus kasar air matanya lalu mendongak menatap nanar langit malam yang masih diselimuti kabut mendung. Sang bulan masih tak menunjukkan wujudnya... dan itu semakin meyakinkan Kiran kalau ia memang tidak diterima... ia telah dibuang... dibuang oleh pack nya... diusir Alphanya... dan mengecewakan kedua orang tuanya... jadi...
Tak ada alasan lagi untuk Kiran lebih lama disini.

Kiran segera berbalik dan melangkah pergi memasuki area hutan. Sebenarnya saat Kiran akan pergi tadi ibunya sempat berpesan agar Kiran pergi ke arah utara dimana ada peradapan manusia disana, ibunya ingin agar Kiran hidup bersama para manusia itu karna tak mungkin kalau Kiran berkeliaran di hutan tanpa kemampuan apapun. Pasti banyak hewan buas dan lebih buruknya ada banyak Rogue liar yang berbahaya bagi Kiran dihutan, setidaknya perkampungan manusia akan lebih aman bagi Kiran... itulah yang ibunya katakan.

Hati Kiran menghangat mengingat nasihat ibunya itu. Ia tau orang tuanya sangat menyayanginya dan tak ingin Kiran pergi, tapi apa daya... mereka tak mampu melawan perintah mutlak Alpha mereka yang mengusir Kiran dari Pack nya.

Hmmm... utara ya...
Kiran menoleh ke utara...

Tidak... ia tidak akan pergi ke arah sana...

Kalau bangsa werewolf saja tidak menerimanya dan menganggapnya kutukan, lalu kenapa para manusia itu harus menerimanya ?!!
Kiran tersenyum getir dan memilih melangkah ke arah barat. Mungkin ibunya akan marah karna Kiran tidak mengindahkan nasihatnya, tapi bagi kiran rasanya bertemu dengan hewan buas atau rogue lebih baik baginya... dengan begitu ia akan lebih cepat untuk bertemu dengan sang Moongodnes dan mempertanyakan takdir buruk yang dialaminya.

Akhirnya Kiran memantapkan hatinya dan melangkah lebih jauh masuk kedalam hutan barat. Semakin ia masuk jauh kedalam hutan, semakin gelap pula tempatnya... semakin rapat pepohonan dan semaknya, serta semakin mencekam pula suasananya. Ditambah lagi, sejak tadi terdengar lolongan serigala yang saling bersahutan. Kiran memang pernah dengar kalau hutan barat banyak dihuni para rogue buas, jadi wajar kalau suara lolongan itu terdengar semakin mendekat kearah Kiran.

Eh, tunggu...

Semakin mendekat??!

Kiran menghentikan langkahnya saat lima, eh tidak... mungkin delapan, atau mungkin lebih dari sepuluh rogues kini mengepungnya.

Inikah akhirnya?!!!

"AAAAUUUUUUUUU!!! "

"AAAAAAAUUUUUUUUU!!! "

"GGGGRRRRRTTRT!!! "

Kiran menutup matanya saat para rogues liar itu semakin mendekat padanya. Ia sudah siap menerima takdirnya... ia harap para rogues itu akan melakukannya dengan cepat sehingga ia tak perlu merasakan sakit terlalu lama.

"Aaaaauuuuuu!! "

"Aaaauuuuuuuuu!! "

"Aaaaauuuuuuuuu!! "

Suara lolongan itu kembali terdengar. Kiran mengernyit, kenapa suara itu malah makin menjauh??!

Kenapa??!

Apa para rogues itu pergi?!

Pergi meninggalkannya?!

Bahkan para rogues tak sudi memakannya?!

Sebegitu buruknyakah ia??!

Hati Kiran serasa teriris... apa kesalahan yang ia lakukan hingga sang Moongodnes dan bahkan para rogues tak menginginkannya.
Perlahan Kiran membuka matanya, tanpa terasa air matanya menetes ... para rogues tadi benar benar pergi.

Haahh... haruskah Kiran mencari jurang dan melompat dari sana untuk mengakhiri hidupnya?! Atau mencari benda tajam dan menusukkannya kejantungnya?! Ahh, mungkin dia juga bisa mati karna kelaparan!!
Haahhh... kenapa untuk mati saja sesulit ini??!

Dengan melangkah lesu Kiran hendak melangkah pergi meninggalkan tempatnya berdiri, tapi ia mengurungkan niatnya itu saat sebuah angin menerpa bagian belakang kepalanya.
Walaupun Kiran tak memiliki kekuatan werewolf, tapi ia cukup tau kalau angin itu bukan angin biasa...
Angin itu terasa seperti hembusan safas... hembusan nafas sesuatu yang besar dan berada tepat dibelakangnya.

Penasaran, Dinda menoleh kebelakang... dan benar saja, seekor werewolf hitam dengan wujud serigalanya yang ukurannya dua kali lebih besar dari tinggi Kiran kini tengah mengeringai lebar dibelakangnya.

Tubuh Kiran membeku seketika dan kata itu kembali terlintas ripikirannya...

Inikah akhirnya??! Mungkinkah werewolf raksasa itu yang akan memb...

"GGGGGRRRRR.... MATE!! MY MINE!! "

Kiran mengerjabkan matanya bingung...
Apa serigala raksasa itu baru saja menggeram dan bicara??! Dan... apa tadi dia bilang... 'mate'??!

BERSAMBUNG

Mate for KiranWhere stories live. Discover now