PART 14

158 30 2
                                    

Nazr menerobos hutan mengikuti nalurinya. Berulang kali ia mencoba me-minlink Kiran menanyakan keberadaannya, tapi sama sekali tidak ada balasan.

Arrggh, sial!!

Kenapa tidak bisa juga??!
Ada apa sebenarnya?!
Apa yang sudah terjadi pada Kiran sehingga Nazr tak bisa terhubung dengannya. Tidak!! Tidak!! Ini buruk!!
Firasat Nazr mengatakan kalau Kiran tengah berada dalam bahaya... tapi kalau ia saja tidak tau dimana Kiran kini berada... bagaimana ia bisa menghindarkan Kiran dari bahaya yang ada.

Oh, shitt!!
Harusnya ia tidak mengikuti perintah Devil tua itu dan membiarkan Kiran jauh darinya. Persetan dengan ramalan. Persetan juga kalau Kiran memang membawa kematian untuknya... karna kehilangan Kiran rasanya lebih buruk dari semua kematian yang ada.

Nazr mendadak menghentikan larinya dan tanpa alasan yang jelas kakinya terasa sakit hingga ia jatuh terjerembab untuk pertama kalinya. Yeah. Ini pertama kalinya Nazr terjatuh saat berlari dalam hidupnya. Oh... ingat lah... he is Nazr. Sang Alpha king yang sempurna... yang bahkan untuk menggores tubuhnya saja para musuhnya takkan bisa. Ia tak mengenal rasa sakit hidupnya, lalu kini... tanpa alasan apapun rasa sakit itu tiba tiba menjalar ditubuhnya. Tidak!! Bukan!! Ini bukan rasa sakitnya!! Nazr yakin betul rasa ini bukan rasa sakitnya. Kalau begitu ini...

"MateBone!! " desis Nazar diiringi tawa keringnya. Tubuh wolf nya telah berubah kembali kewujud manusianya... sempurnah dengan baju jirah berwarna merah dan emas yang selalu melekat ditubuhnya setiap kali ia melakukan perubahannya. Okay. Baiklah. Sepertinya sang Moongoddnes masih ingin menyiksanya.

Masih dengan tawa keringnya Nazr mendongakkan wajahnya melihat kelangit. Awan mendung sudah tersapu bersih sehingga sang bulan bisa menunjukkan dirinya. Menunjukkan kebesarannya. Dan menunjukkan cahayanya.

Double shitt!!

"Aku tak tau kalau kau suka tertawa sambil memandangi bulan. "

Nazr menghentikan tawanya dan menutup matanya sekilas sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya kearah suara itu. Oh, tidak!! Jangan sekarang.

"Tinggalkan aku sendiri. Aku tidak mau diganggu!! " Nazr menggeram tak suka.
Devil tua itu selalu saja mengganggunya diwaktu yang tidak tepat.

Lucifer... Devil tua yang selalu mendatangi Nazr bagai asap hitam itu, kini berdiri angkuh didepan Nazr. Tak mau kalah... Nazr pun bangkit dari posisi jatuhnya tadi dengan mengangkat dagunya, seolah siap melawan siapa saja yang menghalangi jalannya untuk menemukan gadisnya. Bahkan walaupun itu kakeknya sendiri.

"Aku tidak mau mengganggumu... aku hanya ingin mengingatkan padamu, tentang janjimu padaku. Dan tentang tekadmu yang ingin memusnahkan kaum Anjing itu demi Ayahmu dan demi Ibumu.
Kuharap kau tidak melupakan janjimu itu. "

Sekali lagi Nazr menutup matanya untuk meredam emosinya. Tangannya mengepal, dan wajahnya menegang sementara pikirannya melayang jauh mengingat kejadian dimasa lalu.

Yaitu kejadian yang menjadi alasan ia berperilaku kejam, dan tak punya nurani seperti sekarang ini. Yahh... semua itu karna janjinya. Dan karna tekadnya untuk membalaskan dendam kematian kedua orang tuanya dengan cara memusnahkan seluruh kaum immortal yang ada. Tapi sekarang... coba lihat!! Hanya karna seorang gadis yang telah ia klaim sebagai Mate nya, Nazr hampir saja melupakan janjinya. Melupakan tekadnya. Dan melupakan dendamnya. Ini gila!!

Rasanya kini pikiran dan hatinya tidak sejalan. Oh, haii... sejak kapan seorang Nazr yang mentasbihkan dirinya sebagai King Alpha mempunyai hati. Fix, ini benar benar gila.

Tapi siapa yang peduli.

"Gadisku dalam bahaya. " ucap Nazr begitu ia membuka matanya. Ingatan kejadian masa lalunya, kini berganti dengan rasa cemas akan keselamatan Kiran-nya.

"Lalu. Apa kau menjadi lemah karna gadis itu?! Ingatlah... gadis itu cuma untuk menyempurnakan kekuatanmu. Bukannya membuatmu lemah. " desis Lucifer. Dan pikiran Nazr kembali menguasai.

Oh, ia tidak suka ini. Ia hanya ingin cepat cepat menemukan Kiran dan melindunginya. Tapi ucapan kakeknya itu... ditambah aroma darah yang seiring memenuhi udara. Mulai membangkitkan naluri membunuhnya.

Perang antara kaun werewolf dan kaum Lycan sudah dimulai diarah yang berlawanan dengan yang dituju Nazr. Ggggrrrr.... Nazr menggeram merasakan aroma darah yang semakin memenuhi paru parunya. Sial!!

Ia ingin membunuh!!

Ia ingin merobek jantung seseorang!!

Ia ingin....

Nazr tersentak saat aroma selain aroma darah menyapa penciumannya. Aroma itu makin mendekat dan....
"Kau.... " Nazr menatap Lucifer dengan pandangan menuduh.
Devil tua itu ternyata tak datang sendirian.

"Kubawakan hadiah untukmu. Kuharap kau suka hadiahku. " Seringai Lucifer nampak jelas terukir dibibirnya sebelum asap hitam menelan tubuhnya dan menghilangkannya dari hadapan Nazr.

Meninggalkan Nazr sendirian menyambut hadiah yang dibawakan oleh kakeknya.

Haaahh.
Nazr hanya berharap Kiran bisa bertahan sedikit lebih lama sampai ia datang menyelematkannya.
Yaa... paling tidak sampai Nazr bisa mengalahkan musuhnya itu.

"Kau sembunyikan dimana mate ku ?! "

Nazr menatap datar Rizk yang kini berdiri tak jauh didepannya dalam posisi siap menyerangnya. Ah, rasanya aroma seorang Alpha lebih menyengat dibanding aroma besi berkarat dari spesies vampire yang ada... dan itu sungguh mengganggu untuk Nazr.

"Mate mu?! Apa kau yakin. Kurasa dia sudah menjadi mate ku sekarang. " Nazr menekankan setiap kata kata dalam kalimatnya. Dan... tak perlu menunggu waktu yang lama untuk membuat Rizk kehilangan kendalinya dan segera melompat dengan segala gigi taring serta cakar cakarnya.

"Iblis keparat!! "

Dan akhirnya pertarungan itupun kembali terjadi. Ini keduakalinya Rizk dan Nazar bertarung satu lawan satu setelah pertarungan pertama mereka dimana Rizk keluar sebagai pemenangnya. Oh, tapi jangan salah... saat itu Nazr kalah karna ia sengaja mengalah demi melancarkan segala rencananya. Tapi kali ini... jangan harap Nazr akan mengalah lagi.

Walaupun malam ini masih belum melawati bulan merah sehingga kekuatan Nazr melemah, tapi jangan harap Rizk bisa memenangkan pertarungannya dengan mudah. Bahkan walau Rizk sudah dalam mode serigala hitamnya, sedang Nazr masih dalam wujud manusianya... kekuatan mereka seimbang tak ada yang mau kalah.
Saling hantam, saling serang, saling cakar, dan saling lempar membuat suara gaduh pergesekan dedaunan ditengah malam yang sunyi itu.
Aroma darah dari peperangan yang terjadi jauh dari tempar merekapun semakin menyengat dan sepertinya kaum serigala mulai terdesak. Well, rasanya perang kali ini sudah ditentukan siapa pemenangnya.

Nazr semakin gencar melakukan serangannya, sedang Rizk... nampak mulai kehilangan tenaganya. Pertarungan mereka hampir mencapai puncak saat tiba tiba sebuah suara memecah fokus pertarungan mereka.

"Aaauuuuuuuuuuu!!! " suara auman termerdu yang pernah ada. Membuat Rizk dan Nazr membatu ditempatnya.

"Aaaaaaauuuuuuuu!!!! "

Dan tak perlu aba aba... Rizk dan Nazr segera berlari menghampiri arah suara auman itu berasal. Mereka sudah seperti terhipnotis oleh suara auman itu... dan tak bisa dipungkiri.... suara auman itu sangat mempengaruhi kinerja otak mereka.

"AAAAUUUUUUUUUU!!! "

Dan sampailah mereka disana. Diatas tebing curam dimana sang rembulan terlihat bersinar lebih terang disana... atau mungkin keberadaan sosok serigala ramping berwarna putih dengan sulur emas dan mata bulat merahnya itu yang membuat sang rembulan nampak lebih indah disana.

Tak ayal Rizk dan Nazr menatap terpaku pada sosok serigala menawan yang baru pertama kali mereka lihat itu. Hingga... satu kata yang entah sadae atau tidak, mereka ucapkan secara bersamaan... membuat serigala putih itu menoleh kearah mereka.

"Mine ~"

BERSAMBUNG

Mate for KiranWhere stories live. Discover now