PART 9

206 37 1
                                    

Rasanya terlalu nyaman... hingga Kiran betah dalam tidurnya. Tak ingin ia terbangun dan kehilangan kenyamanannya. Tapi... rasa haus dikerongkongannya membuat Kiran terpaksa harus membuka matanya... ahh... rasanya tenggorokannya sudah kering kerontang, hingga untuk meneguk ludahnya sendiri saja terasa sakit.

"Minumlah!! "
Baru juga Kiran mulai membuka matanya... seseorang terlebih dahulu sudah menyodorkan segelas minuman kehadapannya. Tanpa berpikir panjang lagi Kiran langsung mengambil alih gelas itu dan meneguk isinya sampai tandas.

"Kau mau minum lagi?! " tanya suara itu lagi yang dijawab Kiran dengan gelengan kepala.

Gelas itu kembali diambil dari tangan Kiran, sementara Kiran masih merusaha menyesuaikan matanya dengan pencahayaan disekitarnya.
Hal pertama yang Kiran lihat saat ia sepenuhnya sadar adalah... sebuah jendela, yang tertutup tirai berwarna merah... namun tak bisa sepenuhnya menghalangi sinar matarahi untuk menerobos masuk dari celah celahnya.
Lalu... hal kedua yang Kiran lihat adalah tempat tidur besar super empuk yang jadi tempatnya berada sekarang. Kiran bahkan bisa merasakan kelembutan tempat tidur itu dengan tangannya yang membuat Kiran berkesimpulan kalau ia tengah berada di sebuah kamar mewah nan nyaman ditemani seorang pria yang penuh perhatian disampingnya.

Eehh..?!!

Otak Kiran kembali memproses apa yang baru saja dilihat dan dipikirkannya.
Ia sedang berada disebuah kamar mewah dengan seorang pria??! Apa dia tidak salah?!!

Kini ingatannya berputar kembali mengingat kejadian terakhir yang dialaminya sehingga ia bisa terdampar di kamar ini... mulai dari ia yang tak bisa berubah shift, lalu ia yang diusir dari Pack nya, dan kemudian ia tersesat didalam hutan... hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang pria tampan yang bernama Nazr.

Mungkinkah??!

Tanpa bisa dicegah Kiran menoleh kesampingnya... memastikan apakah yang dipikirkannya itu benar. Namun ternyata ia salah... pria itu bukan Nazr. Walau pria yang disampingnya itu memiliki paras yang tampan dengan tatapan yang teduh... tapi dia bukan Nazr. Kalau begitu dia siapa??!

Segala pemikiran negative mendadak memenuhi pikiran Kiran. Seingat dia... dia cuma bertemu dengan Nazr saja setelah ia diusir pergi dari Pack. Kalau begitu... bagaimana dan apa yang sudah terjadi sehingga ia berakhir di sebuah kamar dengan pria yang ada disampingnya ini??!
Rasa takut dan bingung segera menghinggapi Kiran...

Dengan tubuh gemetar Kiran merangsek berusaha menjauh dari pria itu, namun pria itu dengan cepat segera menahan tubuh Kiran agar tidak semakin jauh darinya... dan mencoba meyakinkan Kiran dengan tatapannya.
"Jangan takut... aku tidak akan menyakitimu. "

Tak perlu waktu lama untuk Kiran segera terperangkap dalam manik coklat itu. Tatapan pria itu entah bagaimana mengirimkan sinyal rasa nyaman padanya sehingga hati kecilnya menjerit memerintahkannya untuk percaya pada apapun yang dikatakan pria itu.

"Aku adalah Mate mu!! Apa kau ingat... wolf hitam yang kau temui dihutan!!? Dia adalah aku!! "

Kiran mengerjapkan matanya cepat. Mate??! Wolf hitam?!! Oh... bagaimana ia bisa lupa...

"Mate??! Ta... tapi aku... aku... " Kiran kembali gelisah dan tak berani menatap pria yang ada didepannya. Tapi sekali lagi Rizk menangkup wajah Kiran dan kembali berhasil memerangkap Kiran dalam pesonanya... menjanjikan kenyamanan dan kepercayaan yang membuat Kiran tak bisa berpaling darinya.

"Kenapa?! Apa ada yang mengganggu pikiranmu??! Katakan saja... aku tidak akan marah kok. "

"A.. aku.... " Kiran menarik nafas panjang untuk mengumpulkan keberaniannya bicara sementara Rizk dengan sabar menunggu gadisnya mengeluarkan suaranya. "Aku bukan werewolf sejati. Aku ...aku tidak bisa melakukan shift ku. Jadi... aku... "

Mate for KiranWhere stories live. Discover now