PART 15

187 35 1
                                    

Putus asa?!

Tidak!!

Ini bukan waktunya untuk putus asa. Atau lebih tepatnya Kiran tak boleh putus asa. Tapi...

"TTTOOOOLLLOOONNGG!! " entah untuk keberapa kalinya Kiran menjerit, namun nihil. Sampai tenggorokannya sakit karna kebanyakan berteriakpun tidak ada yang datang untuk menolongnya. Sementara tubuhnya semakin lemah... dan ia hampir menyerah atas hidupnya.

Hahaa...
Kiran tertawa pedih. Rasanya lucu semua ini bisa terjadi dalam sekejap dihidupnya...

Pertama ia ditolak oleh sang Moongoddnes hingga tak dapat menjadi werewolf sempurnah yang selayaknya. Lalu kebodohannya membuatnya membebaskan mahluk paling berbahaya yang mengancam keberadaan kaum werewolf. Dan sekarang... hahaa... mungkin memang harus begini akhirnya. Ia mati. Dan semuanya selesai. Selesai. Dan selesai.

'TIDAK!! ' suara wanita.

Kiran mengerjap diantara deras air mata ketakutan serta putus asa yang sedari tadi tak henti keluar dari matanya.

Siapa itu??!

Suara siapa itu?!

Kenapa tiba tiba bisa masuk kedalam pikirannya??!

'Semua ini belum selesai. Ini belum berakhir!! Dan kau punya kewajiban untuk mengakhiri semua ini dengan pantas. '

Suara itu terdengar makin jelas. Diselingi suara menggeram layaknya suara serigala dan Kiran berani bersumpah kalau tidak ada seorangpun yang berada diruangan tempat ia disekap.

Kalau begitu itu suara siapa?!

"Siapa?! Siapa yang bicara itu??! " nada takut serta panik tak bisa disembunyikan oleh Kiran yang mengundang reaksi geli dari suara yang terus terdengar dikepalanya.

'Aku Rana. Wolf mu. '

DEGGH!!
Kiran membeku. Tak percaya dengan apa yang baru ia dengar.

Wolf?! WOLF??!
APA INI LELUCON?!

'Ini bukan lelucon, Kiran sayang. Ini memang aku. Suaraku. Aku wolf mu. Dan sejak dulu sampai kapanpun akan selalu ada dalam dirimu. '

Oh. Okay. Jadi suara itu bisa membaca pikiran Kiran. Kalau begitu 80% kemungkinan itu memang wolf yang ada dalam dirinya yang sedang berbicara. Sisa 20% nya suara itu cuma imajinasi Kiran saja. Baiklah...

Tenang... Kiran harus bisa tenang menanggapi wolf dalam dirinya yang baru muncul sekarang. Oh... yeah. Baru muncul sekarang, dan itu patut dipertanyakan.

"Ta... tapi... kenapa kau baru muncul sekarang?! Dan... bagaimana bisa kau... " suara Kiran agak terbata dengan suara seraknya yang hampir menghilang.

Serius. Tenggorokannya sangat sakit sekarang bahkan untuk digunakan menelan ludahnya sendiri saja udah sakit gila!!

'Aku juga tidak tau. Sang Moongoddnes baru membangunkanku dan mengijinkanku bicara padamu sekarang. Aku tidak yakin apa itu... tapi sang MoonGoddnes pasti punya alasan atas semua kejadian yang menimpa kita. Kau percaya itukan. '

Kiran mengangguk tanpa sadar. Walau banyak pertanyaan dalam benaknya tentang semua yang menimpanya... Kiran selalu percaya sang Moongoddnes yang merupakan dewi bagi kaum werewolf pasti punya rencana tersendiri untuk jalan hidupnya.

'Sekarang bangunlah. Dan pergilah kebawah sinar rembulan. Selanjutnya biar aku yang menangani. Bukankah ada pertempuran yang harus kita datangi, Kiran!! ' Rana melanjutkan bicaranya. Kiran hendak menyela namun tenaga yang entah datang dari mana tiba tiba mengalir dari jantung keseluruh otot tubuhnya membuatnya tak dapat berkata kata.

Apakah tenaga ini dari Rana?! Inikah tenaga Werewolf sejati yang akhirnya ia dapat.

Kiran terlarut dalam yuforianya- karna akhirnya mendapatkan Wolf dalam dirinya - hingga secara naluria ia membebaskan diri dari semua ikatan yang mengekangnya. Sedikit terkejut saat menyadari akhirnya ia bisa terbebas dengan mudah. WOW!!

Padahal Kiran ingat betul beberapa kenit yang lalu sekuat apapun ia mencoba ia tak bisa lepas dari ikatannya, malah yang ada pergelangan kaki dan tangannya yang terasa sakit serasa mau patah. Tapi lihatlah sekarang...

Sekali sentak saja semua ikatan dikaki dan tangannya terlepas dengan mudah. Belum lagi indra penciuman serta penglihatannya tiba tiba menjadi tajam hingga ia bisa mencium aroma menyengat besi berkarat serta melihat dalam ruang gelap tempatnya berada. Dan, entah insting darimana, Kiran bisa tau kalau ada puluhan Vampire yang mengelilingi ruang tempatnya berada kini.

'LARI KIRAN!! LARILAH MENUJU SINAR BULAN DAN SELANJUTNYA SERAHKAN SEMUANYA PADAKU!! ' suara Rana terdengar menggelegar dipikiran Kiran... memacu Kiran untuk segera mendobrak tembok yang mengurungnya. Melarikan diri dari tempat yang mengurungnya walau ia harus terjatuh karna ternyata tempatnya dikurung berada dilantai atas sebuah bangunan tinggi ditengah hutan ... sehingga ia harus merelakan kakinya terkilir dan menginjak semak berduri dalam pendaratannya.

Ouch. Sakit!!

Tapi ia tak bisa berhenti... karna para Vampire yang melihatnya melarikan diri kini berlomba lomba mengjarnya.

Dan semua terjadi dengan cepat.
Begitu Kiran berlari dan hangatnya sinar rembulan menyapa tubuhnya, rasa sakit segera menghampirinya. Seluruh tulangnya terasa remuk sebelum akhirnya terdengar suara tulang patah bersamaan dengan robeknya pakaian yang dikenakannya.

Cakar. Bulu. Dan taring. Kiran bisa merasakannya semua. Dan lolongan pertama Rana menjadi bukti kalau Kiran telah melakukan shift pertamanya. Perubahan pertamanya kedalam wujud serigalanya.

"AAAAAAAUUUUUUUUUU!!! "

Dan seperti janji Rana, Rana mengambil alih tubuh Kiran dan menyelesaikan apa yang dimulai Kiran sekarang.
Para vampire yang mengejarnya dicabik tanpa ampun oleh wujud serigala Kiran-Rana-.
Dan tak butuh waktu lama untuk Rana menangani para vampire yang menghadangnya sehingga ia bisa melanjutkan larinya menuju aroma darah dari pertempuran antara kaum werewolf dan kaum Lycan yang terjadi jauh dari tempatnya.

"AAAAAUUUUUUUU!!! "

"AAAAAAUUUUUUUUU!!! "

Rana terus melolong dalam perjalanannya. Suara lolongannya memecah hutan dalam kesunyian malam seolah ingin mengabarkan keberadaannya entah pada siapa.

Lama ia berlari hingga ia sampai ditepi jurang, tempat dimana sang bulan terlihat besar dan bersinar paling terang.

Disana... Rana melolong tiga kali kearah bulan sebagai wujud terimakasihnya atas berkat yang diberikan sang Moongoddnes padanya. Hingga aroma itu tercium oleh Kiran juga Rana.

'Mate!! ' Rana menggeram nyaman saat aroma pepohonan pinus bercampur aroma kopi, serta aroma coklat bercampur mint itu menyapa penciumannya.

Tunggu dulu!!

Rasanya ada yang salah.

Dan benar saja... aroma itu berasal dari dua orang yang berbeda.

Berbeda??!

Baik Kiran maupun Rana tak bisa menutupi keterkejutannya saat pandangannya bertemu dengan dua orang yang berada tak jauh dari tempatnya.

Rizk. Dan Nazr.

Kacau!!

Kalau begini malah jadi bingung sebenarnya Mate sejati Kiran dan Rana yang mana??! Ya masak dua duanya.

BERSAMBUNG

Mate for KiranWhere stories live. Discover now