PART 21

154 27 0
                                    

Bulan bulat besar berwarna merah darah yang menggantung anggun di malam itu seakan menjadi pertanda awal pertempuran baru yang akan terjadi.
Seolah mengulang sejarah ribuan tahun yanh lalu... Disana... dihutan mati itu... lagi.... para mahluk immortal berkumpul dengan segala kekuatan yang mereka miliki untuk kembali menghadapinya. Sang monster penghancur yang bisa menghancurkan seluruh peradapan mahluk immortal yang ada.

Yah, dia. Sang King Alpha. Nazr disana... memimpin pasukan Lycan yang jumlahnya berkurang drastis dari pertempuran terakhirnya, serta pasukan vampire yang nampak tak sabaran memulai pertempurannya.

Sedang puluhan meter didepannya... Rizk dengan pasukan -werewolf, penyihir, fairy, serta Angel -nya menggeram marah mengetahui penghianatan kaum vampire yang ternyata malah berpihak pada musuh.

Lalu... dengan satu isyarat tangan, pertempuran itupun dimulai.
Para vampire dalam kendali Billy memulai aksinya dengan menyerang para fairy dan angel yang pertahanannya paling lemah, sedang para Lycan bertugas menghambat pergerakan werewolf walau sebenarnya mereka kalah jumlah. Dan tugas para penyihir disini adalah membentuk benteng pertahanan serta memberikan mantra pelindung pada para pasukannya.

Tapi itu baru awalannya saja... karna pertempuran yang sebenarnya belum dimulai.

Mata Rizk tak pernah lepas dari monster itu... monster yang telah menculik Mate nya, juga monster yang harus dihadapinya.
Berubah dalam wujud wolf nya, Rizk pun mulai berlari menyibak lautan mahluk immortal yang tengah bertarung didepannya. Tujuannya hanya satu.... monster itu... Nazr.

"Sepertinya lawanmu sudah tidak sabar untuk mati.

Lakukan tugasmu, nak... dan kau bisa mendapatkan gadismu setelahnya. "

Nazr hanya melirik sekilas demon tua disampingnya yang nampak menyeringai senang merasa terhibur melihat pertumpahan darah didepannya dan pertempuran Nazr dengan Alpha RedMoon pack-yang sedang menuju kearahnya kini- akan jadi puncak hiburannya.

Mundur selangkah... Lucifer berniat untuk berubah menjadi asap dan melihat hiburannya dari jauh saja.
Bukannya ia tidak mau bergabung dalam pesta pertumpahan darah itu, hanya saja... untuk saat ini menonton kepunahan musuh musuhnya terdengar lebih seru untuknya. Dan lagi... ia ingin menikmati kebengisan monster ciptaannya saat menghancurkan kaum werewolf yang jadi musuh abadinya.

*Jrreebbb!!

Lucifer tersentak, mata merahnya membelalak lebar... niatnya untuk berubah jadi asap urung sudah karna sesuatu tiba tiba menembus jantungnya dari belakang.

"A~pa yang... kau la... kukan?! " Lucifer meringis kesakitan saat tau bahwa sesuatu yang menembus jantungnya itu adalah tangan Nazr... dengan kuku kuku bagai belatinya... menembus dan meremas jantung Lucifer sampai hancur.

"Membunuh lawanku yang sudah tak sabar untuk mati. "

Lucifer memuntahkan darah dari mulutnya seiring ucapan dingin Nazr yang menusuknya dari belakang. Nazr bahkan tak memandang sedikitpun pada Lucifer yang meregang nyawa disampingnya.

"K-kau... "
Lucifer ambruk bersamaan dengan tercabutnya tangan Nazr dari dadanya. Tangan berkuku panjang nan tajam Nazr kini berlumuran darah, bahkan jantung Lucifer ikut tercabut dan masih berada digenggamannya menambah kengerian bagi siapapun yang melihatnya.

Demon memang terkenal kuat dan tak mudah dibunuh, tapi bukan berarti tak punya kelemahan...
Saat jantung mereka dicabut dari tubuhnya... saat itu pulalah hidup seorang Demon akan berakhir. Dan mencabut jantung Lucifer... bukan hal yang sulit bagi Nazr yang memang lebih kuat darinya. Apalagi Lucifer sedang lengah tadi... jadi... bye bye grandpa?!

"Ggggrrrrrr.... " Rizk dalam wujud Iky yang melihat langsung kejadian mengerikan itu antara percaya tak percaya berhenti beberapa meter di depan Nazr.

Ternyata mahluk itu benar benar monster... dengan mudah ia menghianati sekutunya bahkan tanpa ada raut bersalah sedikitpun diwajahnya. Wajah dingin itu terus menatap Rizk dingin... sementara tubuh Lucifer perlahan menjadi abu dan terbang berhamburan ditiup angin. Begitu pula nasip jantung Lucifer yang digenggam Nazr.

"Apa kau mau jantungmu kukeluarkan dari tempatnya juga ?! "

Apa itu kalimat pernyataan perang?! Atau itu sebuah kalimat tantangan?!

Karna kalau 'Ya'... Rizk tak perlu menunggu lagi untuk segera menerjang monster itu.

"GGGRRRR... AAAUUUUUUUU!!! "

Rizk melompat kearah Nazr dan melayangkan cakarnya yang berakhir di lengan Nazr.
Nazr tak bergeming... wajah datarnya sama sekali tak menunjukkan rasa kesakitan sedikitpun bahkan ia tak bergeser seincipun dari tempatnya.

Ada apa sebenarnya dengan monster itu?!

Apa monster itu ingin menguji kekuatan Rizk.

Okay, baiklah... kalau begitu Rizk tak akan segan segan lagi. Apalagi wolf Iky sedang dalam kondisi maksimal saat ini, jadi...

"GGGRRRRR!! "

Lagi. Wolf Iky menerjang dan mencakar wajah, lalu tubuh Nazr. Namun Nazr masih tak bergeming juga...

Sekali lagi... lagi... lalu lagi Rizk menyerang Nazr hingga tubuh monster itu dipenuhi luka parah.

Pertempuran jadi terkesan tak seimbang.

Rizk merasa diremehkan.
Sementara pasukannya bertarung mati matian melawan pasukan Vampire.serta Lycan ... ia merasa konyol sendiri melawan Nazr yang tanpa perlawanan.

Sebenarnya ada apa dengan monster itu??!

"GGGRRRRRR!!! "
Sekali lagi... Rizk melancarkan serangannya. Kalau memang Nazr mau mati ditangannya yasudah... Rizk akan memberikan kematian itu pada Nazr dalam serangannya kali ini.

Melompat... Rizk kembali dalam wujud manusianya dengan sebuah belati bermantra -yang ia dapatkan dari para penyihir untuk yang kedua kalinya - ditangannya.

Nazr akhirnya bergerak.

Apa dia mau menghindar?!

Atau akhirnya ia akan menyerang balik Rizk?!

Memasang kuda kuda siaga Rizk tak gentar saat Nazr menuju kearahnya. Belati itu teracung dan lalu...

*JREEEBBB!!

Belati ditangan Rizk menembus dada Nazr.

Syok??!
Jelas.

Rizk tak dapat memikirkan alasan paling masuk akal kenapa Nazr menyerahkan nyawa kepadanya.

Apa monster itu benar benar sudah bosan hidup dan ingin mati?!

Bodoh!!
Dia benar benar monster yang sangat bodoh.

Dua pria itu saling berhadapan... Nazr masih dengan raut datar tak terbacanya, sedang Rizk... dengan raut terkejut nya.

Terkejut saat menyadari ada orang lain disana... dibelakang Nazr... ada Billy yang tengah menghunuskan sebuah pedang berukiran unik kepunggung Nazr.

Bagi orang yang melihat... akan berpikir bahwa Rizk dan Billy menyerah Nazr bersamaan dari dua arah. Depan dan belakang. Tapi jika memutar kembali adegan awalnya... maka yang terlihat seperti Nazr yang melindungi Rizk dari hunusan pedang Billy yang tiba tiba muncul entah dari mana. Heee... terdengar mustahil, tapi itulah yang benar benar terjadi.

"AAAAAAUUUUUUUUUU!!! "

Suara auman nyaring mendadak menghentikan semua pertarungan di hutan mati itu.

Shewolf berwarna emas itu akhirnya sampai juga ketempat tujuannya. Mengambil semua perhatian yang ada... tak terkecuali perhatian Rizk serta Billy yang masih terpatung pada posisinya.

Sedangkan Nazr... wajah datar itu perlahan menunjukkan senyuman tipisnya... seolah ia sudah tau dan memang tengah menunggu kedatangan Kiran yang dalam wujud Wolf menakjubkannya.

Rasanya malam ini memang akan menjadi malam bulan merah terakhir bagi semuanya.

BERSAMBUNG

Mate for KiranWhere stories live. Discover now