Part 9

6.8K 286 0
                                    

Berhari hari Kaila merasa kesepian ia lebih memilih terus bertengkar dengan Alex daripada harus diacuhkan seperti ini. "Aku bukan anak tiri tapi kenapa diperlakukan seperti ini!" Setiap kali Kaila bertemu Alex tanpa sepatah katapun Alex menghindar dan memalingkan mukanya.

"Apa yang terjadi padanya? Kenapa sikapnya berubah? Apa salahku?" Pertanyaan-pertanyaan itu terngiang-ngiang di kepala Kaila sehingga membuatnya jatuh sakit. Sudah dua hari ia tidak masuk sekolah.

"Ternyata lo bisa sakit juga!" Srafan kakak Kaila masuk ke kamar kaila dengan membawa bubur

"Aku kan bukan robot kak!" Jawab Kaila dengan wajah lemas dan hanya bisa berbaring di kamarnya

"Kata mama dari tadi lo belum makan. Nih gue bawain bubur ayam, kesukaan lo kan?" Srafan membantu Kaila bangun dan menyuapi Kaila

Kaila hanya memakan sedikit buburnya karena mulutnya terasa pahit akibat obat-obat yang diminumnya. Kaila terserang penyakit Typus karena memikirkan sikap Alex yang aneh terhadapnya. Saat Srafan mengoceh banyak hal kaila malah melamun memikirkan Alex.

"Lo tuh ya kebiasaan giliran diajak ngomong malah ngelamun, ati-ati kesambet ntar!" Srafan mencoba menghibur Kaila yang mukanya terlihat sangat pucat

"Kak aku mau tanya deh. Kenapa ya orang yang awalnya deket tiba-tiba berubah gitu aja tanpa ada sebab. Kira-kira apa ya masalahnya!" Kaila mencoba untuk bertanya tentang masalah yang mengganjalnya selama ini

"Simpel sih kalau temen deket mungkin ada masalah keluarga, sakit keras atau mungkin cemburu itupun kalau pacaran sih? Tunggu... lo udah punya cowok dek!" Tanya Srafan yang membuat Kaila terkejut

"Apaan sih kak! Aku mau tidur pusing nih, kakak keluar aja ya?" Dengan mengambil selimut Kaila menutupi mukanya dan membuat Srafan akhirnya keluar kamar Kaila

Setelah Srafan keluar Kaila membuka selimut yang menutupi mukanya dan mulai memikirkan jawaban kakaknya. Srafan memang playboy tapi ia gak pernah sekalipun membuat adik dan mamanya sedih. Di kampus Srafan juga menjadi idola banyak cewek yang membuat telepon rumahnya seperti di teror karena banyak cewek yang mencari Srafan.

Keesokan harinya mama Kaila membangunkan Kaila dan mengecek kondisi Kaila. Kini kondisi Kaila jauh lebih baik tapi masih belum bisa ke sekolah karena harus di periksa dokter untuk memastikannya.

"Sayang bangun sudah pagi." Mama Kaila membelai rambut Kaila untuk membangunkannya

"Ma... lima menit lagi ya..." jawab Kaila dengan menutup selimut ke mukanya

"Ya udah kalau gitu, ini tadi di depan rumah ada bunga mawar untuk kamu. Mama taruh di meja ya, cepet sembuh ya sayang?" Mama Kaila menaruh mawar itu dan meninggalkan kamar Kaila

"MAWAR!" Sontak Kaila langsung membuka selimutnya dan melihat ke arah mejanya. Benar memang ada sebuket bunga mawar yang sangat indah.

Kaila mengambil bunga itu dan menciumnya. Sangat harum dan membuatnya tersenyum. Ada surat kecil di dalam buket bunga tersebut.

Cepat sembuh ya agar kita bisa bertemu lagi.... (smile)

Kaila memandangi surat itu dan berpikir "apa ini dari Alex?" Bunga itu telah merubah suasana hati Kaila dan membuatnya merasa sembuh. Bunga mawar itu di taruh di vas yang sangat indah.

Kaila menghampiri mamanya di dapur dengan bersenandung dan wajahnya pun berseri-seri. Membuat mama dan kakaknya sangat bingung melihat tingkah Kaila yang sangat berubah. Kaila menyapa Srafan dan mamanya lalu mengambil minum dan kembali ke kamarnya lagi. Saat di kamar Kaila hanya memandangi bunga mawar itu dengan wajah gembira dan berseri-seri.

*****

Matahari akan selalu bersinar walaupun ada awan mendung yang menutupinya tapi itu gak abadi. Awan itu hanya berlalu dan jarang sekali melintas. Tapi matahari tetap terjaga dan gak pernah terkalahkan dan setelah itu membuat hangat semuanya.
Seperti halnya kita dalam menghadapi masalah jadilah seperti matahari yang tetap tegar dan tidak goyah, buatlah masalah itu seperti awan hitam yang bisa datang dan pergi dan hanya di ambil hikmahnya saja tanpa harus memikirkannya lebih lama....

My Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang