Part 18

5.9K 224 0
                                    

Di rumah kaila hanya menangis dan mengunci kamarnya. Setiap kali mama ataupun kakaknya mengetuk pintu tak sekalipun dibuka. Berulang kali dering telpon berbunyi tak sekalipun di angkatnya. Ia hanya melihat dan terlihat nama Alex lalu Kaila hanya memalingkan wajahnya dan kembali menangis.

Berjam-jam Kaila menangis di dalam kamar yang gelap lalu ia duduk dan mengusap air matanya. Matanya cukup bengkak dan ia berpikir "mengapa aku harus menangis, mengapa aku harus membuang air mataku. Aku bukan lagi pacarnya bahkan aku bukan siapa-siapanya lagi. Dia berhak bahagia dengan siapapun hanya saja aku yang bodoh."

Keesokan paginya Kaila sengaja memakai kacamata karena matanya yang bengkak akibat menangis semalam. Kaila pergi untuk sarapan bersama orangtuanya dan kakaknya.

"Dek kamu gak papa?" Tanya Srafan dengan memegang roti dengan selai kacang

"Ehem.." Kaila hanya mengangguk dan memakan roti yang ada dipiringnya

"Ada apa kai, ingat keluarga Framossa gak pernah menutupi masalah kalau ada masalah lebih baik di bagi." Ujar papa Kaila

"Iya sayang kamu gak kayak biasanya, kemarin sikap kamu bikin mama dan kakak khawatir loh?" Sahut mama Kaila yang menuangkan jus ke gelas Srafan

"Aku gak papa kok, kalian gak usah khawatir. Ya udah kalau gitu aku berangkat dulu ada kelas pagi soalnya!" Dengan membawa roti yang belum dihabiskan Kaila mencium tangan mama dan papanya lalu pergi ke kampus

Di perjalanan Kaila lebih banyak melamun memikirkan kejadian kemarin. Saat ia berjalan tiba-tiba ia menabrak salah satu temannya.

"Auw.... Sorry Sorry gak sengaja!" Kaila terkejut

"Iya gak papa... lain kali lebih di perhatikan lagi jalannya." Orang yang di tabrak Kaila untungtidak marah

"Oh bodohnya aku." Kaila memukul kepalanya
"Lupakan... lupakan saja toh dia udah punya cewek juga, itu artinya aku juga harus punya cowok! Iya betul!" Kaila lalu bersemangat dengan menuju kelasnya

Berulang kali Kaila mendapat miscall dari Alex tapi tetap di acuhkan bahkan hpnya juga sengaja di silent. Saat kelas sudah selesai Kaila menuju ke halte untuk menunggu taksi yang berada tidak jauh dari kampusnya. Kaila mendengar lagu dengan menggunakan headset agar ia gak bosan menunggu.

Saat Kaila bersandar di halte dan mendengarkan musik tiba-tiba ada yang berdiri di depannya. Ada yang berdiri tepat di bawah pancaran sinar matahari yang cukup terik dan membuat Kaila silau.

"Alex... ngapain kamu disini!" Kaila melepas headsetnya

"Kemarin kenapa kamu gak datang?" Alex langsung duduk di samping Kaila

"Gak penting juga kan aku datang, taksi ku datang. Aku pergi!" Kaila berdiri dan masuk ke dalam taksi yang sudah dipesannya

Alex mencoba menahannya tapi Kaila lebih cepat berlari untuk masuk ke taksinya. Alex bingung dengan tingkah Kaila dan ia hanya duduk di halte itu.

Lagi-lagi Kaila tidak bisa menahan air mata yang ingin keluar sejak ia mendengar suara Alex. "Untuk apa ia menemuiku, untuk apa!" Kaila bertanya-tanya dalam dirinya sendiri

Sesampainya di rumah Kaila langsung pergi ke kamarnya tapi saat ia ingin naik tangga,ia dihentikan oleh mamanya.

"Sayang kamu sudah pulang, makan dulu sebelum naik?" Sapa mama Kaila

"Aku gak lapar ma nanti aja, aku mau istirahat capek!" Tanpa menoleh ke arah mamanya ia langsung berlari menaiki tangga dan menutup pintu kamarnya dengan cukup keras

Kini ia tak lagi menangis, ia mengambil foto yang berada di kotak sudut kamarnya. Ia melihat fotonya bersama Alex yang masih SMA dan seketika ia langsung membanting foto itu hingga pecah dan langsung naik ke kasurnya lalu menutupi tubuhnya dengan selimut.

-o-O-O-o-

My Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang