Part 20

6K 237 0
                                    

Tidak sepantasnya mengharapkan apa yang bukan milik kita. Itu hanya membuat terluka entah kita atau dia yang merasakan. Kita berawal dari satu kata yaitu cinta dan aku akan membiarkan cinta itu yang akan mengakhirinya. Aku gak tau apa keputusanku ini benar atau salah. Dunia ku kini begitu rumit hanya karena sebuah rasa yaitu CINTA.

Aku sedang menunggu angkot untuk ke kampus karena kak Srafan tidak bisa mengantarku. Sembari aku menunggu di halte aku membaca buku ekonomi yang kubawa. Tak lama angkot yang ingin kunaiki sudah datang tapi saat aku ingin masuk orang-orang menerobos dan membuatku jadi tertinggal karena penuh.

"Ah bagaimana ini bisa-bisa telat nih, hari ini kan ada kuis." Dengan sedih Kaila kembali duduk di kursi halte

Ada sebuah mobil berwana merah berhenti tepat di depan halte dan membuka kaca mobilnya.

"Kai mau kuliah ayo masuk." Ajak Alex

"Alex.... gak makasih." Jawab Kaila dengan jutek

"Udahlah bukannya ada kelas, gue liat lo buru-buru. Ayo masuk." Alex tetap mengajak Kaila untuk masuk ke mobilnya

Kaila melihat jam di tangannya dan ia merasa kalau menunggu angkot ataupun taksi pasti akan terlambat. Dengan terpaksa Kaila masuk ke dalam mobil Alex.

"Kenapa lo akhir-akhir ini menjauh dari gue, apa itu cuma perasaan gue aja." Sembari menyetir Alex mencoba untuk mengajak Kaila berbicara

"Ya itu cuma perasaan kamu aja." Kaila menjawabnya dengan sikap dingin dan melihat ke arah jendela pintu di sebelahnya

Hujan telah turun dan mereka masih berada di dalam mobil. Banyak hal yang dibicarakan Alex tapi Kaila hanya menjawabnya dengan cuek. Kaila tidak ingin perasaannya goyah untuk melupakan Alex, ia tidak ingin terjebak dengan masa lalunya yang begitu rumit.

"Akhirnya sampai juga, mau gue jemput gak?" Tanya Alex

"Gak usah ntar ada yang cemburu lagi. Makasih udah ngasih tumpangan." Kaila keluar mobil dan masuk ke kampusnya

Berkat Alex Kaila hampir saja terlambat dan ia pun bisa mengikuti kuis sampai selesai. Kaila dan temannya pergi ke kantin dan mereka pun mengobrol dan memesan makanan. Saat mereka sedang asyik Kaila mendapat pesan di hpnya.

Gue sedang di parkiran, gue tunggu sampe lo datang.

Pesan itu dari Alex, awalnya Kaila mengacuhkannya tapi saat ada orang yang membicarakannya ia langsung menemui Alex.

"Ada cowok ganteng banget di parkiran, dan dia tiduran gitu di atas mobilnya apa dia gila? Kalaupun iya gak papa deh aku mah apa atuh." Banyak cewek yang membicarakan Alex

"Tuh anak kenapa gak pernah berubah sih sikapnya masih aja seperti dulu yang suka seenaknya sendiri." Kaila terus mengomel saat berjalan ke arah parkiran

"Mau ngapain lagi!" Dengan nada marah Kaila menghampiri Alex

Alex turun dari atas mobilnya dan membuka kacamatanya. "Akhirnya dateng juga, gue mau ngajak lo jalan."

"Aku ada kelas." Kaila membalikkan badannya untuk meninggalkan Alex

Alex langsung menarik tangan Kaila dan mendorongnya untuk masuk ke dalam mobilnya. Kaila dengan nada kesal terus memberontak tapi tetap di acuhkan Alex.

"Mau kemana sih kan udah ku bilang kalau mau ada kelas." Kaila memukul tangan Alex

"Bohong! Udah gue tanya temen lo dan katanya kelas lo kosong karena dosennya ijin." Dengan tersenyum Alex melajukan mobilnya

Dengan pasrah dan cemberut Kaila mengikuti Alex. Ia duduk diam dan menyilangkan tangannya. Kaila terus memperhatikan jalannya dan sesekali dengan tersenyum Alex melihat ke arah Kaila. Alex merasa bahwa sikap kaila masih sama seperti dulu gak ada yang berubah.

-o-O-O-o-

My Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang