Part 19

6K 229 0
                                    

Aku berjalan di padang bunga yang sangat indah saat aku berjalan dan menikmatinya ada seseorang yang membelakangi ku berdiri tepat di depan ku. Aku terus mendekatinya hingga akhirnya aku tau itu bukan hanya satu orang melainkan ada dua orang. Mereka adalah Alex dan cewek yang di cafe itu, mereka sedang bercanda dan menoleh ke arah ku sembari menertawai ku. Aku berlari menjauhi mereka tapi tetap bayangan tertawa mereka masih terdengar jelas mengejar ku.

Gubrakk....

Kaila terjatuh dari kasurnya dan ia merintih kesakitan. Saat itu juga Srafan pun masuk membuka pintu Kaila.

"Suara apaan tuh, kayak ada gajah jatuh?" Srafan yang melihat Kaila di lantai lalu menggodanya dan menahan tawanya

"Ah... kakak bukannya dibantuin malah di ledekin!" Kaila mengusap pantatnya yang sakit dan mencoba untuk berdiri

"Iya.. sini gue bantuin. Makanya udah siang masih molor aja emang lo gak ngampus?" Srafan memegang tangan Kaila untuk membantunya

"Emang sekarang jam berapa kak?" Kaila duduk di kasurnya dan masih merintih kesakitan

"Jam 8 sih?" Jawab Srafan sembari mengambil jam weker di meja Kaila

"WHAT ? Hari ini kan ada kuis , ah kakak kenapa gak bangunin dari tadi?" Kaila beranjak dari kasurnya dan berlari menuju kamar mandi

Saat ia hampir masuk kamar mandi Srafan mengatakan "oh ternyata hari minggu ada kuis juga?" Dengan santai dan menaruh jam weker ke mejanya lagi

Kaila lalu menge-rem langkahnya yang membuatnya hampir jatuh. "Kak Srafan....." dengan berteriak Kaila mengejar Srafan dan membuat perhitungan

Kaila dan keluarganya pergi sarapan. Keluarga Framossa termasuk keluarga yang jarang terkena masalah karena setiap ada masalah apapun mereka mencoba untuk menyelesaikannya, masalah di luar rumah ataupun didalam rumah. Keluarga ini sangat harmonis dan kalau ada long wekeend mereka biasanya pergi piknik atau berlibur untuk menghabiskan waktu bersama.

Srafan mengajak Kaila untuk menemaninya ke mall mencari kado untuk Stella. Mereka berdua mengunjungi berbagai tempat aksesoris, butik, tapi masih saja Srafan bingung memilihnya.

"Kak aku capek kita udah muter-muter tapi tetep aja gak dapet, emang kakak mau beli apa sih?" Kaila duduk di kursi yang ada di dalam mall dan meluruskan kakinya yang kecapekan

"Ya udah deh tunggu bentar disini gue beliin minum dulu, awas jangan kemana-mana ntar lo ilang lagi!" Srafan pergi untuk membelikan minum Kaila

Kaila memijat kakinya yang merasa kelelahan, saat ia mulai merasa lebih baik ia menoleh mencari Srafan karena gak datang-datang.

"Apa jangan-jangan aku di tinggal sama kak Srafan? Ya udah aku cari aja deh, tapi kalau dia kesini gimana?" Kaila merasa bimbang dan akhirnya memutuskan untuk menunggunya sebentar lagi

Setelah hampir satu jam menunggu  akhirnya dengan membawa dua minuman dan beberapa belanjaan Srafan menemui Kaila yang berwajah sangat bosan.

"Kakak kemana aja sih katanya sebentar, aku pikir bakal ditinggal sendiri di mall ini. Kalau aku diculik gimana?"

"Hahaha siapa juga yang mau nyulik elo orang lo tuh makannya banyak banget malahan bikin susah orang!" Srafan meletakkan belanjaannya dan duduk di samping Kaila

"Apaan sih gak lucu." Dengan kesal Kaila memalingkan wajahnya

"Iya deh maaf. Gue kasihan sama lo yang udah kecapekan ya udah gue belanja sendiri, sebagai tanda terima kasih gue traktir deh?" Srafan mengajak Kaila pergi ke restoran Korea kesukaan Kaila

Kak Srafan dan papa mereka berdua adalah sosok lelaki idaman. Sangat beruntung kak stella dan mama memilikinya dan aku juga bahagia berada diantara mereka. Kapan aku akan mendapatkan cowok dengan kepribadian seperti mereka. Aku gak bisa lagi berharap pada Alex yang jelas-jelas sudah memiliki pacar. Cewek itu sangat sempurna untuk Alex, aku gak akan muncul lagi dihadapannya.

"Lo ngapain liatin gue, masih marah?" Tanya Srafan yang daritadi melihat Kaila yang terus memperhatikannya dengan melamun

"Ng... ng... nggak kok kak gak ada apa-apa, ada makanan tuh di pipi kakak." Kaila tersadar dan melanjutkan makannya

-o-O-O-o-

My Badboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang