Chapter 06

3.6K 194 1
                                    

Matahari sudah mulai keluar dari peraduan bersamaan dengan nyanyian burung yang menyambut Indah pagi ini.
Jessica sosok wanita cantik ini, sudah terbangun pagi - pagi sekali. Hmm, bukan dirinya sekali!
Tapi ia ingat akan sesuatu, tahu bagaimana hukuman akan menantinya jika saja ia melupakan satu pasal saja dari perjanjian pernikahannya dengan Kevin?
Hoh, modus pria mesum itu pasti akan dimulai.

Drrtt... Drrtt!! 

Fokus jessica teralih pada dering poselnya diatas meja. Jessica menghentikan sejenak aktifitasnya menyiapkan sarapan pagi, dan menerima panggilan masuk itu.

"Ceileehhhhh, yg pengantin baru! Lama amat bu angkat teleponya", suara nyaring itu terdengar menggelegar dari sebrang sana. Jessica sampai harus sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Liora! Gak usah pake teriak berapa? Gue belum budek! ", balasnya sengit.

"Terserah lo deh! Sensi banget sih, gak dapet jatah MP yah", Jessica menatap layar ponselnya jengah.

"Oke, hari ini kita ketemu ditempat biasa. Dan lo harus traktir gue, bye" 

Tut.. Tut.. Tut!!! Liora memutuskan sambungan teleponnya sepihak tanpa menunggu jawaban yg akan diberikan sahabatnya itu.

"Kenapa hidup gue selalu dipertemukan dengan orang - orang yang menyebalkan?", gerutunya pelan sembari memutar, malas bola matanya

****


Pekerjaannya pagi ini didapur sudah ia selesaikan, sarapan pun sudah tertata cantik diatas meja makan. Hampir jam setengah delapan, tapi Kevin belum juga turun untuk sarapan.

"Apa mungkin dia belum bangun?", benak Jessica bertanya. Sembari menatap lurus arah kamar mereka dilantai dua. Tak ingin menunggu lama akhirnya Jessica memutuskan untuk melihat Kevin. Sampai dikamar, ia tak mendapati Kevin lagi diatas kasur. Dilihatnya, pakaian yg ia siapkan untuk Kevin masih ada diatas kasur.

"Sepetinya dia sedang mandi?", desis Jessica pelan. Lalu beralih merapikan tempat tidur yang ia tiduri bersama Kevin semalam.
Senyum jessica seketika terbit, manakala ia mengingat percintaannya bersama Kevin semalam.
Ralat! bukan percintaan, melainkan hanya memenuhi budak nafsunya saja.Aku bahkan sangsi, jika seorang Kevin Leonidas yg terkesan angkuh dan mesum itu hanya meniduri satu orang wanita saja.
Aarrgghhh, tapi mengapa membayangkannya membuat dadaku begitu sesak? Apa mungkin aku..

"Sedang memikirkanku?", jessica terperanjat kaget saat sebuah suara bariton menyeruak ke telinganya dengan pelukan yg tiba - tiba dari belakang.

"Kevin! Kau mengagetkanku saja!", omel jessica sembari melepaskan rangkulan lengan Kevin dari pinggangnya.

"Baby... Aku hanya berakata sepelan itu dan kau bilang aku mengagetkanmu?", ucap Kevin.

"Kamu sedang melamun? memikirkanku?", lanjut Kevin menyipitkan matanya.

"Aku? Memikirkanmu? Jangan mimpi Tn. Kevin! Untuk apa aku memikirkan pria menyebalkan seperti mu", elak Jessica telak.
Wanita itu lantas kembali fokus melanjutkan kegiatannya.
Sedang Kevin tertawa renyah, sembari memakai baju yang sudah disiapkan Jessica untuknya. Ia paham sekali, jika wanita itu mencoba menghindari dirinya. Karena saat ini pipi chubby-nya sudah saat blushing.

"Pakaikan ini", ucap Kevin menyodorkan dasi miliknya pada Jessica. Wanita itu melirik sekilas tangan Kevin.

"Dasi?"

"Iyah, ayo tunggu apa lagi cepat pakaikan", ucap Kevin lalu sedikit menunduk agar jessica bisa menyeimbangkan jaraknya.

"Biasanya bagaimana? Bukankah kamu selalu memakainya sendiri?", pertanyaan konyol. Kevin memutar bola matanya, lalu menangkup wajah jessica dengan kedua telapak tangannya.

Just MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang