KEVIN!! APA YANG KAMU LAKUKAN, HEH? KAU INGIN MENJEBAKKU?! ", teriak Jessica dengan keras hingga Kevin menutup telinga dengan kedua tangannya."Apa? Siapa yang menjebakmu? Sejak awal aku juga sudah katakan , kau tinggal mengikuti apa yang aku perintahkan saja. Dan jangan banyak berkomentar, tidak susah! " pria itu tetap menunjukkan ekspresi tenangnya.
Sangat berbeda jauh dengan Jessica yg kini diselimuti dengan kemarahan yang siap meledakkan amunisinya. Dasar pria pemaksa!
"Tapi tidak dengan membuat pengakuan jika kau adalah calon suamiku. Pria gila! Aku pikir setelah membuat pengakuanku sendiri aku akan terbebas dri pria sepertimu, tapi nyatanya.... Kamu justru memperkeruh keadaan", kilat kemarahan Jessica semakin membawanya pada emosi yg sulit meredam. Tanpa terasa, liquid bening itu membasahi sudut matanya
Kevin tertegun. Ia tak menyangka jika apa yg sudah diputuskan membuat Jessica jadi semarah ini. Dan... Dia menangis?
"Aku sangat membencimu!!", Jessica menghapus kasar air matanya. Dan berbalik meninggalkan Kevin. Yang hanya bisa diam menatap punggung Jessica yg semakin menjauh.
Kevin mengusap wajahnya frustasi. Mungkin keputusannya salah. Tapi setidaknya ia memiliki alasan yang tepat, hingga akhirnya harus mengambil keputusan yg tentu akan berisiko besar untuknya nanti.
🍁🍁🍁
Setelah persconfers yang dilakukannya beberapa waktu lalu bersama dengan Jessica. Akhirnya hari ini keduanya melakukan pemberkatan disalah satu gereja terbesar di Ibukota. Meskipun pemberitaan yang ada sangat sarat akan sisi negatif karena Jessica yang dianggap sebagai simpanan Kevin. Tapi pria itu tetap memperkuat pengakuannya kepada semua orang jika hanyalah Jessica yang ia cintai.
"Berurusan denganmu, benar - benar menjeratku kedalam lubang penderitaan! Sialnya, aku tak berbeda jauh seperti wanita perusak rumah tangga orang", sungut Jessica ketus dengan tatapan tajam kearah Kevin.
"Abaikan setiap pemberitaan yang ada, media memang selalu begitu. Berita perselingkuhan selalu menjadi trending topic, sedang kasus korupsi dianggap angin lalu tanpa tau kejelasanya", pria itu nampak santai sembari melepas tuxedo hitam yg membalut tubuh kekarnya.
"Sekalipun koruptor diluaran sana berkeliaran, setidaknya mereka mendapat hukuman yg setimpal akan hal itu! Lalu aku sendiri, apa pantas mendapat hukuman atas kesalahan yg tidak aku lakukan?", Jessica menatap sinis Kevin.
"Kau lupa apa kesalahan yg sudah kau perbuat?"
"Apa? Kau ingin mengungkit ciuman kecelakaan itu? Yang benar saja!"
"Jika tidak kau yang memulainya semua tidak Akan berakhir seperti ini Nn. Jessica", Kevin menatap tajam Jessica lalu mendekatkan tubuhnya pada wanita itu.
Masih berbalut gain putih nan elegant tentulah membuat pesona Jessica meningkat. Terlebih pada dasarnya Jessica memanglah cantik.
Kevin sempat memuji wanita itu dalam hatinya, tapi tetap saja jatuh Cinta pada Jessica bukan tujuannya.
"Kamu... Mau apa? ", tanya Jessica gugup, Kevin tersenyum miring seolah mengabaikan pertanyaan wanita dihadapannya.
"Kenapa? Kamu sekarang istriku! Dan pernikahan kita sah secara hukum, lalu ada masalah jika aku memintanya darimu?", Mata Jessica membulat sempurna.
Jantungnya berdebar dengan sangat kuat, bahkan ia merasakan kakinya yg sudah tak sanggup lagi menginjak bumi.
Tapi sebisa mungkin, Jessica mencoba mengatur nafasnya. Paling tidak tetap menunjukkan kekuatannya didepan pria ini, tak akan membuatnya dilecehkan begitu saja.