bagian 4

227 46 9
                                    

*Rafael Jhonson*

Rafael keluar dari mobil dan masuk ke cafe, dia berjalan menuju ruangan nya yang terletak dilantai satu itu, tapi dengan tidak sengaja matanya melihat wanita yang hampir di tabrak nya itu.

" ryan " ucap Rafael kepada pelayan yang baru saja menghampiri Sasa

" yaa tuan, ada yang bisa saya bantu" ucap nya ramah

" kau baru saja dari meja wanita itu kan " ucap rafael sambil menunjuk ke meja yang Sasa tempati. " apa yang dia pesan, biar saya yang antar" ucap nya lagi

" dia memesan Green tea"

" baik lah, ambil dan berikan pada saya"

" baik tuan" ucap pria itu lalu pergi .

3 menit berlalu.

" ini tuan"

" baik lah , kau boleh pergi"

Rafael berjalan menuju meja yang di tempati Sasa.

Sekarang tepat di meja nya . Rafael menaruh green tea itu dan menatap nya dengan intens. " benar, ini wanita itu " batinnya

" terima kasih" ucap nya

" kau wanita yang hampir aku tabrak itu kan " ucap ku to the point

"Dia menyatukan alisnya, apa dia lupa" batin Rafael

"Kenapa kau diam, apa kau lupa, biar aku ingat kan. Seminggu yang lalu, hujan deras , kau jalan seperti orang gila dan tanpa melihat kanan kiri, kau menyebrang begitu saja dan aku hampir menabrak mu. Sekarang Apa kau sudah ingat" ucap Rafael dengan  panjang lebar

"Benarkah, maaf kan aku kalau begitu " ucap nya

"Oh my god, lihat wajah polos nya, dia hanya bilang maaf" batin Rafael

" Maaf kau bilang, heii kau tau , jika aku menabrak mu . Aku harus mengantar mu kerumah sakit, membiayai nya , mobil ku lecet. Siapa yang rugi . Akku ! Padahal itu salah mu." Ucap Rafael kesal .

" hanya itu, toh aku juga gak kenapa-kenapa, hidup mu terlalu dramatis Tuan" ucap wanita itu

Rafael pergi begitu saja sambil mengucapkan sumpah serapah nya.

***
*Sasa*

" Yyaa hallo, ini masih pagi untuk apa kau menelfon ku karin, ku pikir kau lupa padaku." Ucap Sasa

" Nessa stewart, pagi kau bilang . Ini sudah jam brapa, kau liat sekarang JUUGGA !! "  ucap karin setengah berteriak .

" iyaa, aku tau . Jam 9 pagi kan . " ucap Sasa tenang.

" Astaga Tuhan, Nessa ! Kau tak pernah berubah" ucap karin

" Sasa karin, no Nessa ! " ucap Sasa

" nama mu kan Nessa Stewart ! Ucap karin

" tapi aku tidak suka dipanggil nama itu" ucap sasa

" baiklah, bagaimana kabar mu" ucap karin

" aku kan selalu baik" ucap sasa

" bagus kalau begitu, ku harap kau bisa melupakan kevin" ucap karin

" yya.. aku bisa " semampuku . Ucap batinnya

" kalau begitu jaga dirimu baik-baik cantik, ubah lah sikap mu itu " ucap karin

" baiik, kau juga . Jaga dirimu " ucap Sasa

" yasudah, aku tutup telfon nya ya, JANGAN LUPA CARI PENGGANTI MU"  ucap karin berteriak dan telfon dimatikan secara sepihak.

" apa katanya, pengganti . Dia kira cari cowo baik itu semudah membalikkan telapak tangan apa. " ucap Sasa

Sasa beranjak dari tempat tidur nya menuju kamar mandi. Setelah itu dia keluar dengan baju gaun hitam memakai slinbag nya sekaligus membawa laptop kesayangan nya dan pergi ke taman 

***
Sasa sampai di taman dan duduk di bawah pohon yang cukup rindang . Sasa membuka laptop nya dan mulai menulis . Kisah yang dibuat nya adalah kisah romansa.

Tiga jam berlalu, tapi hanya 1 part yang selesai. Pikiran nya berkecamuk . Tapi Sasa melihat seorang anak kecil menangis, sasa menghampiri nya

" hhai anak manis, sedang apa kau disini, kenapa menangis ? " tanya sasa dengan lembut .

Anak itu hanya diam menatapi Sasa .

" siapa nama mu ? " tanya Sasa lagi. Tapi nihil, anak itu tetap diam

" baik lah, nama ku Nessa stewart, kau bisa panggil aku Sasa." Ucap Sasa dengan senyum lembut nya . Anak itu tetap diam . "Apakah diia bisu"  batin Sasa

" Nama ku Saira"ucap nya

"Akhirnya dia ngomong juga" batin Sasa

" Lalu, kenapa kau menangis" ucap sasa

" aku mencari daddy ku" ucap anak kecil itu

" apa kau ada nomor telepon nya, biar aku hubungi" ucap sasa sambil mengeluarkan ponsel nya

Anak kecil itu mengambil kertas di dalam tas nya dan memberikan nya pada Sasa . Sasa mengetik nomor dan menekan tombol Call

Terhubung

" hallo" ucap Sasa

" ......."

" di taman " 

"........"

" baik lah" lalu telepon mati

" sudah, kita hanya menunggu daddy mu datang " ucap saira lembut

" terima kasih kakak" ucap anak kecil itu .

Sasa hanya mengangguk " kau kelas berapa sayang "

" 2 SD "

" dimana ibu mu "

" ibu kuu ... aakk'-  " Ssaiirra " seseorang berteriak membuat Sasa terkejut dan melihat ke belakang dan ternyata

" Kaauu ! " ucap mereka bersamaan.

Selesaii .. 😊✌👏
Maaf typo .
Kalau kurang bagus komentar ya guys . Biar aku tau dimana yang harus aku perbaiki di part selanjutnya ..  😊
Vote jangan lupa juga 😊😊😆
Selamat membaca 😊😍

Perjanjian HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang