bagian 13

132 12 0
                                    

*Rafael phov*

Aku terbangun dari tidurku dan memegang kepalaku yang terasa sakit. Aku melihat jam yang sudah menunjukkan 8 pagi.

"Malas rasanya bangun dari tempat tidur ini." Ucapku.

Aku mengambil hp ku dan memainkan game kesayanganku, namun permainanku terhenti saat seorang masuk membawa nampan berisi mangkuk sup daging. Aku hanya melihatnya sebentar lalu melanjutkan permainanku.

"Astaga Rafael, lihat jam brapa sekarang." Ucap Sasa yang ku tau sedang menatapku tajam.

"Jam 8."

"Bangun dan mandi."

Aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Rafael jangan membuatku pusing."

Aku diam tak bergeming, biarkan saja dia marah padaku.

"Rafael kau tau bermain hp pada saat bangun tidur tidak baik untuk kesehatanmu."

"Aku tidak tau."

"Terserah padamu." Ucapnya dan melangkahkan kaki nya untuk pergi. Namun langkah nya terhenti saat Jhosua masuk membukakan pintu.

"Dad, grandma ada dibawah." Ucapnya.

"AAPAA!!!" ucapku kaget.

"Siapa Rafael?" Ucap Sasa penasaran.

"Ibuku."

"APPAAA!!!" ucapnya tak kalah kaget denganku.

"Cepatlah, dia tak ingin menunggu lama." Ucap Jhosua

Aku hanya mengangguk dan melihat Sasa.

"Rafael aku tak berani bertemu ibumu. Apa ibumu kejam seperti singa?" Ucap Sasa dan menatap tajam Sasa.

"Apa-apaan kau ini. Kau pikir ibuku binatang." Ucapku menatap tajam kearahnya

Bagaimana bisa dia menganggap ibuku singa.

Dia hanya tersenyum membuatku menjitak kepalanya dan dia meringgis

"Ayo cepat." Ucaku dan menarik tangannya untuk keluar.

***

"Jadi dia istrimu." Ucap Rina ibuku

"Iya, dia istriku." Ucapku yang tersenyum pada Sasa.

Sasa mengangguk dan tersenyum kaku.

"Sudah berapa lama kalian berpacaran?" Ucap Rina.

"Berapa lama sayang." Ucapku dan meremas tangan Sasa dan tersenyum.

"2 tahun deh kayaknya sayang." Ucap Sasa yang terkekeh.

Aku melihat ibuku mengangkat satu alisnya.

"Dimana kau tinggal, bersama siapa, apa kerjamu dan apa nama belakangmu." Ucap ibuku.

"Ibu tanyalah sa,-

"Saya tinggal diapartemen, saya tinggal sendiri, saya seorang penulis dan nama belakang saya Stewart." Potong Sasa.

Aku melihat wajah ibuku yang terkejut.

"Sudah berapa lama kau seorang penulis? Dan dimana orang tuamu."

"Sejak saya kelas 2 SMA. Ibu saya sudah meninggal pada saat melahirkan saya."

"Ayahmu?"

"Saya tidak tau dia dimana, mungkin dia sudah meninggal." Ucap Sasa.

"Siapa nama ibu dan ayahmu."

"Untuk apa?" Tanya Sasa dan mengerutkan jidatnya.

"Erik patterson dan Kimberly Turner?" Ucap Ibuku.

Perjanjian HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang