Satu

4.5K 95 6
                                    

"Woy sini lo!!" Teriak seorang lelaki dengan nada menantang.

"Oh. Mau jadi jagoan" sahut seorang lelaki sambil tersenyum menyeringai.

Ia pun berjalan menghampiri nya. Dada nya dibusungkan menampak kan kesan sombong nya.

"Mending lari deh lo. Dari pada entar nangis mah ngadu ke emak" sahut laki laki itu ketika sampai di depannya.

"Siapa bilang gua takut?"

"Anak emak ajah belagu lu"

"Heh lu juga anak emak lu kan. Kalo bukan, lu lahir darimana? Punya otak gak sih?" Teriak laki laki yang tadi menantang.

"Gua gak punya ibu" ucap laki laki itu dingin. Lalu, pergi meninggalkannya dengan wajah yang berubah menjadi kaku.

****

"Raihan!!" Teriak seorang perempuan dengan cempreng nya.

"Paan sih lu!! Ganggu ajh" sahut Raihan dengan kagetnya.

"Lagian bengong ajh, kesambet baru tau rasa sih lu"

"Udah deh minggir, gua mau ke toilet" Raihan berjalan meninggalkan Rani.

"Gua gak nanya lu mau kemana" ucap Rani dengan polosnya.

Raihan berjalan menyusuri koridor lantai satu. Karena wajah nya yang begitu tampan, Raihan pun di gemari banyak siswi. Kembaran nya pun tak kalah cantik, Rani Putri Cantika, sedangkan Raihan bernama Raihan Putra Santoso.

Sesampai nya ia di toilet laki laki. Ia langsung menuju wastafel dan membuka kerannya, membiarkan air mengalir. Ia pun membasuh wajah nya dengan air dingin. Meringankan sejenak masalah yang ada di pikiran nya.

Ia menghela napas nya kasar.

'Apa ini yang nama nya hidup?' Batin Raihan

Ia pun meninggalkan toilet dengan langkah gusar.

Bugh

"Awww" ringis seorang perempuan yang terjatuh karena tertabrak Raihan.

"Eh sorry sorry. Gua gak sengaja" ucap Raihan sambil mengulurkan tangan nya berniat membantu perempuan itu.

Perempuan itu pun menoleh. Pandangan nya terkunci oleh mata yang juga memandang nya.
Tak lama kemudian...

"Woy lu punya mata gak sih hah? Kalo jalan tuh liat liat dong" teriak perempuan itu dengan muka merah menahan malu.

Raihan tak menjawab. Seakan akan tidak ingin kehilangan satu momen pun dari diri si cewe.

"Cantik" gumam Raihan.

"Iyah gua tau gua cantik. Tapi gak gitu juga kali liat nya. Kek gak pernah liat cewe cantik ajh" cibir perempuan tadi.

Raihan tak menghiraukan sedikit pun perkataan nya. Ia masih terdiam memandangi ciptaan tuhan yang sangat indah ini.

"Woy lu denger gua ngomong gak sih? Berasa ngomong ama patung gua" sambil melambai lambaikan tangan nya ke depan wajah Raihan.

"Cantik" gumam Raihan sekali lagi, dan gumamanya pun terdengar lagi oleh sang cewe.

"Hadeeeh gak waras" akhirnya ia pergi meninggalkan Raihan yang masih saja memperhatikan nya walaupun sudah jauh.

"Ada bidadari" gumam Raihan lagi.

*****

Ara berjalan memasuki kelas nya. Ia pun duduk di bangku nya sambil mengeluarkan novel yang ia bawa.

"Woy!! Pagi pagi dah baca novel ajah. Gak ada niatan mau ngobrol sama gua gitu" gerutu Rara yang melihat sahabat nya baru datang langsung baca novel.

Bugh

Ara menepuk mulut Rara dengan buku yang di baca nya. Tidak keras, hanya kaget saja.

"Gila sakit pe'a" pekik Rara sambil memegangi mulutnya.

"Alah lebay lo!! Pukul pelan  jugaa" bela Ara.

"Nih bibir gua jeding nih" sambil menujuk nunjuk bibir nya yang tak terlihat sakit sedikit pun.

"Dasar bibir lu mah kek gedebong pisang. Dari dulu juga jeding" sahut Ara.

"Ribet lu Ra" gerutu Rara sambil mencebikkan bibir nya.

Ara tak menghiraukan gerutuan Rara. Ia melanjutkan membaca nya sampai guru datang dan waktu pembelajaran di mulai.

*****

Hai readers. Cerita perdana nih. Vote and coments yah guys. Bay bay

MoodBoosterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang