Empat

1.2K 34 0
                                    

Author POV'S

Ara berlari menyusuri koridor lantai satu. Ia sudah terlambat 10 menit.

"Ini semua gara2 mang udin. Pake BAB segala kan bikin lama" kesal Ara sambil terus berlari terbirit birit.

Gedebuk

"Lu bisa gak sih sehari ajah gak nabrak gua" maki orang yang di depan Ara, yang tak lain ialah Raihan.

"Heh yang ada elo yah yang nabrak gua"

"Elo pe'a, gua dari tadi diem ajh malah di tabrak"

"Udah ah awas gua udah telat"

"Bolos ajah sih"

Ara pun melongo mendengar perkataan Raihan.

"Kalo elu mau bodoh,,, bodoh ajah sendiri. Jangan ajak2 gua" umpat Ara meninggalkan Raihan.

Srek

Deg

Pandangan mereka pun bertemu. Raihan yang tadi menarik tangan Ara, sehingga kini mereka bertabrakan.

"Kyaaaaaaaaa!!!" Teriak Ara

"Gak usah macem2 yah lo sama gua. Gua aduin ke guru BK baru tau rasa lo!!" Seru Ara menahan wajah nya yang kini sudah memerah.

"Tuu mulut ato toak sih? Gendang telinga gua pecah lu mau ganti?" Sahut Raihan sambil menutup telinganya.

"Lagian lu cari gara gara"

"He kalian!!. Sedang apa kalian di sana?" Teriak bu Lusi guru BK.

Oh noo masalah besar buung!! Batin Ara.

"Pacaran bu" ucap Raihan dengan santai nya.

"Kalian ini, sudah tidah mengikuti pelajaran, malah pacaran di tempat sepi kayak gini. Mau jadi apa kalian nanti besarnya?" Maki Bu Lusi.

"Jadi pengusaha bu" jawab Raihan dengan tenang nya.

"Kalian berdua, ikut ibu ke kantor" teriak Bu Lusi sambil berjalan ke kantor.

Ara menatap tajam ke arah Raihan. Dengan santai nya Raihan mengikuti Bu Lusi yang sudah lebih dulu berjalan ke kantor. Ara yang kesal hanya bisa mengikuti Raihan di belakang sambil menghentak hentakan kakinya.

"Nasib" gumam Ara.

********

"Kok Ara gak masuk sih?" Gumam Rara yang sedari tadi bingung, karena ketidakhadiran Ara tanpa surat keterangan.

"Rara, dipanggil Pa Joni di kantor" ucap James ketua kelas.

"Ada apa emang nya?" Tanya Rara.

James hanya menggedikkan bahunya pertanda tidak tahu.
Dengan malas, Rara berjalan menuju kantor Pa Joni.

Rara berjalan menyusuri koridor kantor guru. Saat berjalan melewati lapangan, ia menyipitkan matanya. Karena penasaran apa yang ia lihat, ia pun mendekati lapangan. Berdiri 2 orang, satu laki laki dan satu permpuan, yang tak lain adalah teman nya,, Ara.

"Araaaaa,,, ya ampun. Lo kenapa gak masuk kelas tadi. Trus, lu kenapa berdiri di tengah lapangan sama cowok kemaren?" Tanya Rara panjang lebar.

"Aduuuh Ra. Lu tuh liat sahabat nya di setrap beliin minum kek. Elapin keringet nya kek, ini malah nanya nanya mulu" gerutu Ara sambil mencebikkan bibirnya.

"Alay lo" sahut Raihan, yang sedari tadi mendengar percakapan mereka.

"Lo cowok yang kemarin berantem kan?" Tanya Rara sambil senyam senyum.

Si Rara kenape nih? Batin Ara.

"Iyah kenapa?" Jawab Raihan.

"Kenalin gua Rara, anak kelas 10.1" sambil mengulurkan tangannya.

"Raihan Putra Santoso, kelas 11 IPS" jawab Raihan menyambut uluran tangan nya sambil tersenyum, membuat ketampanan nya menaik drastis.

"Ya Ampun ra, ini cowok ganteng banget, dan ternyata kakel (kaka kelas) kitaaaa" bisik Rara antusias.

"Aduuuh lu mah. Cowok brandalan kek dia mah gak usah di kagumin" ucap Ara tak senang dengan antusias nya Rara.

"Ternyata kalian adek kelas yah. Pantesan gua gak pernah liat kalian sebelumnya" ucap Raihan.
"Haha, iyah kak Raihan. Kita emang siswi baru" sahut Rara sambil senyam senyum.

Ya ampun Rara, bikin malu ajah
Batin Ara.

"Eh Raa lu tadi mau ngapain ke koridor guru?" Tanya Ara

"Oh iyah gua lupa!! Gua di panggil Pa Joni. Aah elu sih Ra. Udah yah gua cabut dulu, dah Kak Raihan" pamit Rara sambil terburu buru berlari menuju kantor guru.

"Pamit nya cuman ama Raihan doang. Lah guaaa?" Gumam Ara.

"Elu kan makhluk astral, jadi nya gak keliatan" sahut Raihan yang mendengar gumaman Ara.

"Haha. LUCU-,-" ucap Ara sambil memutar bola matanya malas.

******

Vote and coment nya guys


MoodBoosterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang