Keesokan harinya...
Aku pun tiba di sekolah tepat sebelum bel berbunyi.
Kelas pun riuh dengan kegaduhan yang di buat oleh teman temanku.
Aku menghampiri salah satu temanku." ehh.. Ada apa an sih. Kok pada ngumpul di sini. Liat tuh berantakan meja nya" ujarku sambil menunjuk salah satu kursi dan meja yang berantakan.
" elo gak tau hik. Sahabat loe itu..." jawab salah satu temanku.Nama nya siska.
" kenapa sama mereka berdua?" tanyaku pada siska dengan raut muka bingung.
" mereka semalem udah jadian loh.. Elo gak tau hik" balas siska.
" enggak sis, kalok gitu makasih ya info nya" jawabku meninggalkan siska yang kebingungan.
Aku pun mencari keberadaan mereka di kelas. Aku tidak menemukan mereka di kelas. Aku pun mencari ke taman, mungkin mereka berdua sedang kesana.
Aku bergegas pergi ke taman belakang. Ku hentikan langkahku saat aku menemukan sepasang kekasih itu sedang berduaan.
Aku pun menghampiri mereka yang sedang berbicara.
" kalian disini. Aku tadi mencari kalian berdua di kelas" tanyaku pada mereka.
" ahh iya hik. Gue sama kevin disini. Elo tau berita itu kan? " balas rima padaku.
" emmm... Iya. Jadi berita itu benar ya?" balasku sambil mengernyitkan dahi.
" iya benar. Semalam dia ke rumah gue Dia nyatain perasaan nya selama ini hik ke gue. Kalau elo tau pas dia nembak, Elo pasti bakalan bilang iya deh. Hahahaha...." jawabnya dengan tertawa lebar.
kukihat kevin hanya terdiam." emm gitu ya. Owh iya kev. Elo katanya mau ngomong sama gue. Mau ngomong apa ya?" tanyaku pada kevin.
" owh yang kemaren. Gue mau bilang tentang ini ke elo" balas kevin dengan muka datar.
Owh masalah ini ternyata. Aku mutusin buat ke kelas lagi." yaudah gue balik ke kelas dulu ya. Bye gaes" jawabku lalu pergi meninggal kan mereka berdua disana.
Ternyata kevin menyukai rima sejak dulu. Kenapa aku tak sadar ya? Lalu, kenapa aku seperti cemburu tentang hubungan rima dan kevin.
Harusnya aku senang mereka bisa bersama seperti itu.
Aku pun pergi menuju kelas.Bel istirahat berbunyi. Aku pergi ke kantin sendiri sekarang. Mereka selalu berdua. Aku seperti di lupakan oleh kevin dan rima.
Aku memilih kursi yang berada di depan warung soto. Aku pun memesan satu mangkuk soto dan air putih.
Aku menyantap soto dengan lahap dan rasanya sangat pedas karena, tadi aku menambahkan sambal yang begitu banyak.
Aku kesal hari ini entah mengapa.Setelahnya, aku kembali ke kelas. Kulihat hanya beberapa temanku yang ada di kelas.
Lalu aku menuju tempat ku duduk dan mendarat kan bokongku di kursi.Aku memikirkan hubungan rima dengan kevin. Mengapa dia tidak pernah cerita kalau dia sedang menyukai rima. Tidak biasanya kevin seperti itu, aku tau sifat kevin.
Dari dulu dia cerita kepadaku apapun masalah nya meskipun kami sempat pisah sekolah waktu smp dan bertemu lagi di sekolah. Kurasa sifat itu tidak hilang.
Hanya saja yang berubah dari kevin itu. Dia agak pemalu dan terlihat lebih tampan.
Ahh.. Pikiran apa ini? Kenapa mikirin kevin.Lamunanku buyar seketika saat rima menepuk bahuku. Aku pun terkejut lalu menatapnya tajam.
" ada apa rima?" tanyaku kesal.
" emmm.. Anuu... Gue minta maaf. Tadi gue langsung ke kelas kevin" jawabnya dengan menunduk. Sepertinya dia merasa bersalah padaku.
" ahh.. Iya gak papa. Santai aja kali rim" jawabku dengan senyum yang terpaksa aku tunjuk kan.
" beneran gak papa nih? Gue gak enak sama loe hik" jawab rima.
" iya gak papa" balasku.
" sebagai gantinya, nanti elo harus ikut gue ke mall nanti sore jam 4 oke" jawabnya dengan senyum.
" boleh juga tuh. Oke deh".
" tapi gue bawa kevin. Elo sama reno ya" lanjutnya.
" emm yaudah" jawabku datar.
Tuhkan ujung ujungnya sama kevin lagi. Ya tau sih mereka baru pacaran tapi kok gue ngerasa cemburu gini sih. Bukan gue banget kan.
Gimana? Bagus gak?
Rasanya alur nya melenceng dari yang direncanakan tapi aku usahakan tidak.
Maafkan author.😞
Jangan lupa like dan coment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabatku Cintaku
Teen Fiction( 15+ ) Aku mencintai dan mengaguminya sejak lama. Kau tahu, dia adalah wanita yang selalu mengerti diriku hingga saat ini dia tetap seperti itu. - Kevin Pratama - Menyukai ku sejak lama? Benarkah? Aku juga sepertinya tetapi, aku hanya mengagumi t...