Hikmah membuang muka dan menatapnya malas lalu menyuruhnya masuk ke dalam rumahnya. Mereka berdua berjalan menuju ruang keluarga telihat kedua orang tua hikmah masih asik melihat tv yang sesekali tertawa.
"assalamualaikum om,tante" kedua orang tua hikmah langsung mengalihkan pandangan dari tv ke kevin.
"eh ada nak kevin silahkan duduk nak" kevin mencium kedua punggung tangan orang tua hikmah lalu duduk.
"hikmah buatin kevin minuman sana" ucap ayah steven.
"iya ayah" hikmah langsung pergi ke dapur.
"ada apa nak kevin kemari?" ucap bunda mila.
"cuma main aja tan terus liat hikmah pulang duluan tadi ya saya ikutin soalnya dia senyum gaje gitu tan waktu mau pulang" tutur kevin.
Hikmah membawa sebuah nampan berisi 3 cangkir minuman.
"ini yah minumanmya" hikmah meletakkan minuman di meja.
Kevin langsung menyambar minuman yang di letakkan oleh hikmah. Kevin langsung mendapat tatapan tajam dari hikmah mereka saling menatap satu sama lain tanpa mereka sadari masih ada kedua orang tua hikmah di hadapannya.
"Ehemm udah kali ngeliatnya nanti jatuh cinta loh" goda bunda mila.
Mendengar hal itu hikmah langsung tersadar, hikmah merasa pipinya saat ini mungkin sudah seperti tomat merah lalu mengalihkan pandangannya dari kevin.
Setelah keheningan yang terjadi beberapa saat kevin akhirnya memutuskan untuk pulang dari rumah hikmah dan langsung memasuki mobilnya.
****
Kevin sudah memasuki mansionnya terlihat beberapa bodyguard mulai membuka pintu mobilnya. Mansion kevin sangat mewah bak istana di negeri dongeng dengan pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi berwarna putih menambah kesan perfect pada mansion miliknya.
Kevin langsung menuju kamarnya, ia langsung merebahkan tubuhnya di ranjang yang berukuran besar, kamarnya sangat besar bisa dikatakan lebih besar dari kamar milik hikmah. Kevin kelelahan sudah berkeliling mengikuti hikmah tapi rasa lelah ini tidak seberapa bila nanti hikmah akan menjadi miliknya.
8 tahun yang lalu....
"ih kevin ngapain sih ngikutin aku mulu kan malu sama teman-teman?" anak kecil itu merajuk karena kevin selalu mengikutinya Kemana pun dia pergi.
"aku mau jagain kamu biar gak di jailin sama si seno" ucap kevin kecil.
"udah sana hikmah bisa jaga diri kok" akhirnya mau tidak mau kevin pun meninggalkan hikmah. Kevin kecil menatap hikmah kecil dari kejauhan saat bunyi bel pulang sekolah. Hikmah kecil sedang asik mengendarai sepeda mininya .
Saat sudah hilang dari pandangan matanya akhirnya kevin kecil pun memasuki mobil tak lama dirinya melihat hikmah terjatuh dari sepedanya, kevin langsung membuka pintu mobil dan menghampiri hikmah.
"tuhkan kevin bilang apa sama hikmah biarin kevin jagain hikmah ya biar gak jatuh lagi" ucap kevin kecil menenangkan hikmah kecil.
"huuuu... maafin ya, hikmah janji hikmah bakal nurut dan mau di jaga kevin" ucap hikmah kecil yang menagia sesenggukan dan memegangi lututnya yang berdarah.
"yaudah sekarang ikut kevin masuk mobil yuk nanti sepedanya ditaruh di mobil kevin ya" hikmah kecil menganggukan kepala tanda setuju keduanya memasuki mobil lalu melesat jauh.
Bayangan 8 tahun yang lalu membuat kevin seketika senyum, kevin merindukan masa masa kecilnya yang begitu indah bersama hikmah. Kevin sedari dulu terus menjaganya dari teman-temannya yang suka menjahili hikmah.
Mungkin kevin sedari dulu belum menyadari perasaannya yang mulai menyukai hikmah. Dia yang tidak peka atau pura-pura tidak sadar akan perasaannya.
Kevin berfikir akan menyatakan perasaannya nanti setelah waktu yang tepat itu akan datang, semoga takdir berpihak dengannya.
****
Semua murid kelas 11 dikumpulkan di lapangan oleh kepala sekolah. Entahlah apa yang akan diumumkan oleh beliau. Semua anak berbisik-bisik membicarakan mengenai hal ini lalu suara microphone mulai terdengar nyaring.
"selamat siang anak-anak" ucap kepala sekolah yang sudah berdiri di atas podium.
"siang pak" semua murid nampak tidak semangat tentu saja, hari sudah mulai menjelang siang dan kalian tahu sekarang jam berapa? Jam 11.25 keringat mulai membanjiri wajah hikmah beberapa kali ia mengusap peluh di wajahnya.
"oke anak-anak karena ini sudah mulai panas bapak akan memberitahukan bahwa nanti kalian harus ke aula setelah bunyi bel pulang sekolah kalian mengerti"
" iya pak"
"yaudah silahkan bubar sekarang"
Akhirnya penyiksaan yang terjadi beberapa menit itu pun selesai banyak siswa-siswi yang memaki-maki kepala sekolah.
"tuh kepala sekolah kita gila deh kayaknya" ucap siswi yang berkuncir dua.
"iya deh bener kata loe, masak gitu aja anak-anak disuruh ke lapangan padahal bisa pakek pengeras suara yang biasanya di pakek" rutuk siswi yang berdandan dengan make up yang tidak sepantasnya di pakai oleh seorang murid.
"udah-udah yang penting kita udah selesai dari penyiksaan itu ya kan?" ucap siswi berjilbab kedua temannya hanya menggangguk saja.
Hikmah yang mendengar ucapan dari anak jurusan lain hanya bisa menghela nafas kasar, bagaimana lagi toh udah terjadi kan? Tak perlu disesali dan lupakan saja.
Hikmah langsung memasuki kelasnya dan dia dibuat kaget dengan keadaan kelasnya yang kotor.
"SIAPA YANG BIKIN KAYAK GINI HA?" teriakan hikmah membuat semua temannya refleks menutup kedua telinganya.
"gak tau" ucap salah satu temannya.
"gue, kenapa? elo gak suka?" ucap suara seorang laki-laki dari belakangnya
Jangan lupa vote and coment guys 😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabatku Cintaku
Teen Fiction( 15+ ) Aku mencintai dan mengaguminya sejak lama. Kau tahu, dia adalah wanita yang selalu mengerti diriku hingga saat ini dia tetap seperti itu. - Kevin Pratama - Menyukai ku sejak lama? Benarkah? Aku juga sepertinya tetapi, aku hanya mengagumi t...