Hikmah POV
Kenapa aku mikirin ciuman kevin tadi. Ahhh.... Sudah gila aku mungkin. Aku pun menghentikan aktivitas melamun ku dan berganti menuju kamar mandi.
Aku ingin berendam untuk menghilangkan sejenak masalah ini.Aku memasuki kamar mandi. Ku menuju
bathtub yang sudah penuh dengan air hangat. Ku melepaskan kain yang menutupi tubuhku. Lalu aku berendam. Rasanya sungguh membuatku nyaman.Cukup lama aku berendam, lalu ku dengar suara pintu diketuk dari luar.
Aku pun menghentikan aktivitas merendam ku dan ku pakai kain yang menutupi tubuhku. Aku pun keluar menuju pintu yang sedari tadi di ketuk oleh seseorang.
Cklek
Betapa terkejutnya saat ku dapati seseorang di depanku. Dia Rosa, temanku waktu SD. Aku cukup dekat dengan nya. Sering main bersama di rumah dan di sekolah. Kenapa dia kemari, ada perlu kah.
" ROSA " jawabku sedikit berteriak.
" Hikmah apa kabar? Aku kangen loh? " ucapnya seraya memelukku.
" gue baik baik aja. by the way, elo ngapain kesini?" ucapku.
" gue kesini mau ngomongin sesuatu sama loe. Ngomong ngomong nih, gue gak disuruh masuk gitu." ucapnya sambil menaikkan salah satu alis nya. Ahh.. Aku sampai lupa menyuruh nya untuk masuk kamarku.
" iya gue lupa. Ayo silahkan masuk dulu" jawabku sambil mempersilahkan nya masuk.
Aku mengarahkan nya menuju kamarku.
Dia terlihat sedang risih. Aku bingung dengan sikapnya dan aku terkejut saat mendapati perutnya yang agak buncit itu. Apa dia hamil? Berarti udah nikah donk? Atau jangan jangan dia .....Sebelum pertanyaan konyol berdatangan memenuhi pikiranku. Aku memberanikan diri untuk menanyakan tentang perut nya yang agak buncit itu.
" emm.. Rosa boleh aku menanyakan sesuatu?" tanyaku sedikit khawatir. Takut dia marah.
" iya silahkan saja hik" ucapnya dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
" apakah kau sudah menikah?" ucapku membuka pembicaraan ini yang mengarah pada perutnya.
"hahaha... aku belum menikah hikmah" katanya sedikit tertawa. Aku bertambah bingung.
" lalu... Perutmu itu" tanyaku spontan membuat rosa terdiam.
Satu detik....
Dua detik...
Tiga detik...
Cukup lama terdiam. Dia membuka percakapan kami.
" kau tahu kenapa aku datang kemari" tanya nya berbalik padaku.
" aku tidak tahu. Katakan saja rosa" ucapku meyakinkan nya
" aku akan bercerita tentang ini mulai awal" ucapnya dengan memegangi perut nya.
Dia bercerita mulai dia bertemu seorang pria di kafe dan bertemu lagi sebuah hotel lalu dia melakukan hal itu bersama pria itu. Dia juga bilang kalau nama nya adalah reno.
Entah mengapa namanya sama dengan kekasihku reno. Tetapi, banyak orang yang bernama reno bukan? Terlalu familiar nama itu di telinga ku.
" apa yang kau lakukan itu salah rosa. Kenapa kau melakukan hal seperti itu" ucapku terus terang.
" aku menyukai nya hikmah. Asal kau tahu saja, dia tampan dan sangat modis . Kau tahu bukan bagaimana seleraku? Saat pertama kami bertemu di kafe ia menceritakan kalau dirinya mempunyai pacar. Namanya sama sepertimu hik" ucapnya mempertegas.
Nama pria yang mehamili rosa. lebih tepatnya rosa yang membuat dirinya hamil dengan pria yang bernama reno dan pria itu mempunyai pacar namanya sepertiku.
Apakah yang dimaksud reno itu, reno kekasihku? Dan hikmah itu aku?
Tidak mungkin bukan? Tapi semuanya terasa tepat.Aku pun menanyakan foto reno kepada rosa. Dia menjawab tidak punya fotonya. Hemm sepertinya aku harus cari tau sendiri tentang ini.
" hikmah bolehkah aku menginap beberapa Hari di rumah mu? Aku tidak bisa pulang dengan perut seperti ini. Aku takut kedua orang tuaku marah" ucapnya memohon.
" menginap lah sepuasmu di rumahku rosa. Aku balik ke kamar mandi mau ngelanjutin mandi" ucapku datar.
Dia hanya membalasku dengan anggukan.
Aku pun menuju kamar mandi kulepas kain yang menutupku.Oh God, masalah apa lagi yang kau berikan padaku, semua terasa cukup membingungkan. Aku teringat kevin yang mengucapkan kalok reno menghamili sepupunya. Apa yang dimaksud kevin itu rosa?
Ahhh.. Kepalaku terasa mau pecah memikirkan semuanya.ku harap ayah dan bunda segera pulang dari jogja.
Dirasa cukup lama aku mandi aku pun keluar dengan kain yang tadi melilit tubuhku. Aku menuju lemari untuk mencari baju.
Aku memakai kaos berwarna biru dengan bawahan hotpans. Ku biarkan rambut yang terurai dengan rapi.
Setelah ku selesai. Ku dapati rosa yang menata baju di lemariku.
" rosa jangan kau taruh bajumu di lemari ku" ucapku mengentikan aktivitasnya.
" kenapa hikmah?" ucapnya polos.
" kau tidak tidur disini kau tidur di kamar tamu. Ayo aku bantu" ucapku.
" baiklah"
Kami pun menuju kamar tamu. Aku dan rosa membereskan kamarnya.
Cukup lelah juga menata kamar tamu dengan rosa.Aku tidak mempunyai pembantu karena ayah dan bunda tidak mau kalok aku manja dengan adanya pembantu.
Ddrrrrt... Ddrrrtt ...
Ponselku bergetar di atas nakas. Aku tadi menaruh nya saat aku sedang membereskan kamar ini dengan rosa.
Muncul nama bunda di ponsel ku. Aku buka pesan nya. Aku pun bertambah kesal dengan mereka.
Maaf up nya lama ya gaes 😄
Happy reading 😚😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabatku Cintaku
Novela Juvenil( 15+ ) Aku mencintai dan mengaguminya sejak lama. Kau tahu, dia adalah wanita yang selalu mengerti diriku hingga saat ini dia tetap seperti itu. - Kevin Pratama - Menyukai ku sejak lama? Benarkah? Aku juga sepertinya tetapi, aku hanya mengagumi t...