P A R T T I G A B E L A S

304 12 0
                                    

Muncul nama bunda di ponsel ku. Aku buka pesan nya. Aku pun bertambah kesal dengan mereka.
Mereka menambah waktu menginapnya selama sepekan karena ada acara keluarga katanya jadi, kalok pulang nanggung banget.

Ya sudahlah toh sekarang ada yang menemani ku disini.
Aku pun keluar dari kamar tamu menuju dapur karena dari tadi perutku berbunyi.

Aku mencari bahan makanan di kulkas. Yang kudapat hanya ada 1 butir telur. Ahh kenapa hanya ada ini saja. Aku lupa tidak menanyakan perihal ini kepada bunda. Mungkin di tempat lain aku menemukan bahan yang lain. Ya, aku menemukan 1 bungkus mie instan.

Lalu, ku apakan bahan ini? Biasanya aku memasak mie instan lalu menambahkan telur. Aku bosan hanya masak makanan itu. Tiba tiba aku di kagetkan dengan kedatangan rosa.

" ada apa rosa? Kau membutuhkan sesuatu? " ucapku kepadanya.

" ahh tidak hikmah, aku hanya ingin membantumu membuat makanan" balasnya.

" memangnya kamu bisa memasak?" tanya ku meragukan kemampuannya.

" tentu saja bisa, kamu menanak nasi saja sana. Biar aku yang membuat".

" baiklah rosa".

Aku pun mencuci beras dan menanak nya. Rosa mulai memasak mie instan itu.

" apa yang kau lakukan? Kalau hanya memasak mie saja aku bisa?" ucapku.

" tenang saja hikmah lebih baik kau diam disana" ucap rosa lalu menunjuk ke arah meja makan.

" ya, baiklah" ucapku pasrah.

"Ya tuhan semoga dapur ku tidak seperti kapal pecah gara gara rosa memasak" gumamku dalam hati.

Tak lama makanan yang dibuat sudah jadi.

Tak lama makanan yang dibuat sudah jadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" ini dia omelet mie nya. Silahkan dimakan" jawabnya dengan gaya  seorang pelayan di restoran.

Aku hanya bisa tertawa melihat kelakuannya itu.

" wah kau bisa memasak ternyata" ucapku memuji masakan nya.

" aku diajari memasak omelet oleh ibu ku. Berapakah nilai untuk masakan ini. Mulai dari angka 0 - 10" ucapnya senyum.

" emmm... Akan aku beri nilai 12" ucapku mengunyah makanan sambil memegangi dagu ku.

" hahaha.... Yang ada 1 - 10 hikmah" jawabnya tertawa " Kenapa kau menilai nya 12?" lanjutnya kebingungan.

" makanan ini sungguh nikmat. Kau harus mencobanya juga rosa" ucapku menariknya duduk di sebelah ku.

Kami pun makan bersama sama dan sesekali tertawa terbahak - bahak membahas masa kecil kami yang kelewat nakal.

Setelahnya kami mencuci piring bersama.
Sebenarnya, aku ingin menanyakan perihal reno itu kepadanya. Tapi ini sudah malam lebih baik besok pagi saja ya kan.

¤¤¤

Matahari mulai menyerbak keluar dari tempatnya. Pagi mulai datang dengan kehangatan yang membuat semua orang merasakan kehadiran nya yang  begitu nyaman.

Hari apakah sekarang? Aku sampai lupa.
Aku beranjak dari kamar, kulihat kalender di samping meja.hari ini hari senin. Lalu ku melihat jam di tanganku.

Astaga!!
Hari senin aku sampai lupa kalau sekolah sekarang. Jam juga menunjukkan 06.30. Aku bergegas mandi lalu memakai seragam sekolah.

Aku menuju kamar rosa. Kulihat tak ada seseorang disana. Mungkin dia sedang jalan jalan pagi. Lebih baik aku berangkat.

Aku berlari mulai dari rumah sampai ke sekolah. Kevin tidak kerumah, Biasanya dia kerumah. Mungkin dia sedang bersama rima, dia sekarang punya pacar.

Apalagi reno, dia tidak pernah menjemputku saat sekolah. Kita bertemu saat di sekolah dan diluar. Waktu ke rumah pun dia tidak lama.

Sesampainya di sekolah. Pintu gerbang terkunci tak ada satpam yang menjaga disana. Akhirnya aku memanjat pagar sekolah.

Sempat rok ku tersangkut di pagar tetapi, aku menarik nya pelan lalu aku berjalan gontai menuju kelas.

Saat menuju koridor yang menghubungkan beberapa kelas aku berjumpa dengan nya. Iya, kevin sedang menatapku. Entah arti dari tatapan nya itu. Cukup lama dia menatap ku lalu kami berjalan tanpa saling bertegur sapa.

Pikiran author buntu 😣

Jangan lupa voment 😍😍

Sahabatku CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang