Memakai terusan tanpa lengan berwarna hijau tua. Aluna berdiri di halaman rumah kos bersama dengan Firli. Mereka masih menyisakan cukup banyak barang yang tertata rapi. Barang-barang Aluna sudah dikeluarkan dari kamar dan dia memilih memberikan barang-barang itu sesuai keinginan Bara. Bara yang sejak tadi duduk di jok mobilnya dengan pintu yang terbuka dan sibuk dengan laptop di pangkuannya.
"Kamu ga ada niat membuat pria itu nurut sama kamu? Ini lebih kelihatan kamu nurut banget sama Bara." Firli berbisik lirih.
"Huuum. Kalau aku membawa barang-barang ini ke rumah pasti ga akan terpakai. Bara udah siapkan semua. Aku bingung."
"Waaaah..." Firli mengusap dahinya pelan. "Kau jadi nyonya besar."
"Huuush." Aluna menggeleng. "Aku ga suka ide itu. Besok aku mulai ngajar."
"Buat apa? Uang Bara udah banyak."
"Karena aku suka. Itu aja."
Mereka menatap sebuah laci, beberapa lembar pakaian dan pernak-pernik di hadapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA UNTUK BARA
RomanceKonon katanya, pertemuan tanpa sengaja lebih dari tiga kali adalah sebuah pertanda. Pepatah itu diyakini oleh Aluna Anandara dan Barawala Borgoiba. Dan ketika hal itu terjadi kepada mereka, mereka mengambil sikap yang berbeda. Sebagai seorang gadis...