Bab 4. The Flashback

45.9K 2.7K 85
                                    

Menatap Aluna menghilang masuk ke halaman rumah kos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menatap Aluna menghilang masuk ke halaman rumah kos. Bara masih mematung di depan pagar untuk beberapa saat. Dia termenung dan baru berbalik setelah bunyi klakson sebuah sepeda motor dari ujung jalan terdengar.

Bara berjalan keluar menuju jalan utama dan masuk ke mobilnya. Dia kembali termenung. Tangannya memegang kemudi mobilnya erat dan pikirannya melayang ke masa 5 tahun lalu. Waktu yang sangat lama. Seharusnya cukup untuk mengobati hati seseorang yang terluka.

Flashback on

Bara meraih tangan ibunya, Hera Borgoiba dan menggenggamnya erat. Tangan ibunya yang biasanya kuat dan hangat kini terasa dingin dan penuh dengan pembentengan diri. Mereka berdua menatap Soni Borgoiba, pria 60 tahun yang masih terlihat tampan tiada cela dan gagah. Pandangan Bara dan ibunya berpindah pada sosok wanita dengan hidung mbangir dan kecantikan wajah khas wanita baik-baik bernama Adira Damayanti. Wanita itu duduk bersimpuh di depan mereka dengan wajah banjir air mata.

Kejadian yang klise baru saja terjadi. Kejadian yang banyak terjadi di dunia ini. Kejadian yang nyaris seperti sebuah sinetron yang menjelma ke dunia nyata.

Bara mengusap wajahnya dan menghela napas pelan.

"Tidak ada niat berkhianat? Terbawa suasana? Baiklah. Aku rasa itu alasan yang cukup. Urus semua oleh kalian sendiri dan jangan pernah terlihat lagi di dekatku."

"Bara, aku tidak mau berpisah denganmu."

Bara menatap lekat Adira yang selalu bertutur kata santun itu.

"Dan sangat kejam memisahkan ayah dan anak."

Hening. Bara akhirnya membimbing ibunya keluar dari ruang tengah keluarganya. Meninggalkan ayahnya yang terdiam membisu. Meninggalkan Adira, wanita yang menjadi kekasihnya sejak 2 tahun lalu. Wanita yang bahkan masih dicumbunya dengan ciuman ciuman panas dua hari lalu. Meninggalkan dua orang yang menjadi bagian paling dekat dengan dirinya selama rentang waktu yang tidak sedikit. Bara ingin bersikap sopan, namun urung ketika kebenaran itu terkuak menyakitkan. Janin berusia 10 minggu sedang tumbuh dalam rahim Adira.

Beberapa minggu lalu Bara memulai kecurigaannya atas sikap Adira yang sering menelpon seseorang secara diam-diam. Kekasihnya itu terlihat semakin gelisah dari hari ke hari. Dan tiba-tiba saja mengajukan sebuah pernikahan padanya sementara selama ini Adira selalu menjadi pihak yang meminta waktu untuk menunda pernikahan.

Dan semua terkuak hari itu. Tentang hubungan mereka. Adira dan ayahnya yang konon terbawa suasana saat melakukan perjalanan bisnis ke Thailand dan menghasilkan calon bayi itu. Bara memutuskan itu adalah sebuah akhir. Dia tidak ingin mengatakan apapun atas dalih kekecewaan yang dalam. Dia merasa dikhianati dengan biadab oleh ayahnya dan Adira, sang sekertaris di perusahaan keluarga yang sekaligus kekasihnya. Orang-orang yang dia percaya.

ALUNA UNTUK BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang