Stalker

115 5 0
                                    

Dissa pov on
Ohh iya! Kenapa aku baru kepikiran sekarang! Jawaban nya adalah kantin! Tinggal melihat huruf depan nya aja! Gampang banget! Sekarang saat nya aku ke kantin!!

Aku pun berjalan ke kantin. Tanpa kusadari ternyata ada seseorang yang mengikutiku yaitu Alex! Tapi aku gak sadar. Aku pun mencari Gerald di sekitar kantin dan sangat kaget melihat Gerald di ikat dan dibekam mulutnya oleh lakban. Aku pun segera menolong nya, Gerald tak sadarkan diri aku pun teriak untuk meminta tolong kepada orang-orang. Orang-orang pun datang dan menggotong Gerald ke UKS. Dia tidak sadarkan diri. Aku sangat panik! Aku pun mencari Fely dan menemukan nya bersama seseorang di luar sekolah. Orang itu memakai baju serba hitam dan masker hitam. Aku pun mendengar pembicaraan mereka.

"Jadi kamu itu mantan nya kak Dissa?" tanya Fely.

"Yapp! Kamu benar! Aku kesini buat bikin Dissa celaka!" ucapnya.

"Kenapa?" tanya Fely.

"Soalnya Dissa udah jadian sama Gerald! Aku cemburu!" ucapnya.

"Okk so! Apa rencana nya?" tanya Fely.

"Nanti aku akan tabrak dia dengan mobilku!" ucapnya.

"Whattt! Kamu gila ya? Itu kamu malah bakal ditangkep sama polisi!" kata Fely.

"Gak apa-apa yang penting Dissa atau Gerald salah satunya mati!" ucapnya ketawa jahat.

Aku kaget! Aku pun segera menghampiri mereka berdua.

"Ooh jadi gitu ya! Kamu jahat banget sih!" ucapku.

Mereka berdua kaget melihat aku ada di sampingnya. Baru saja Doni mau kabur seseorang langsung menahan nya.
Ya itu adalah Alex.

"Jangan kabur dulu loe!" kata Alex.

Doni berusaha melepaskan genggaman tangan Alex. Sehingga ia mengeluarkam pisau kecil dari balik sakunya. Alex pun mengangkat tangan. Lalu Doni pun kabur.

"Gila tuhh orang!" kata Alex.

Aku pun langsung pergi ke ruangan kepala sekolah dan meminta untuk mengeluarkan Fely dari sekolah. Fely sangat sedih tetapi ia tidak bisa apa-apa. Ia pun lari sambil menangis. Kulihat Alex yang sepertinya ingin menemuiku.

"Dissa!! Kumohon kali ini saja! Kamu mau kan jadi my Girlfriend?" ucapnya memelas.

"Gak akan pernah!" ucapku sambil berlari ke UKS.

Kulihat Gerald sedang berbaring, aku sangat takut terjadi apa-apa padanya!
Aku pun menunggunya sehingga dia pun tersadar.

"Dissa!" ucapnya.

"Apaa?? Syukurlah kamu udah sadar!"ucapku.

"Aku gak apa-apa kok! Cuma nanti pas pulang aku gak bakal bisa nganterin kamu!" ucapnya.

"Iya gak apa-apa kok!" ucapku.

Karena melihat kondisi Gerald yang tak terlalu sehat, aku pun meminta supir ku untuk mengantarnya pulang.

"Huft! Hari ini sungguh melelahkan!" ucapku.

Saat baru masuk lagi ke dalam sekolah aku merasa ada yang melihatku terus. Aku pun ikut melihatnya! Tapi aku gak liat siapa-siapa!! Aku pun langsung masuk dan tanpa kusadari orang tersebut tetap melihatku seakan-akan tidak percaya ada bidadari jatuh dari langit (eaaaa).

Doni pov on
Aku tau! Lebih baik aku bunuh saja kamu! Dengan racun yang ada di minum mu itu!
(Sumpah bukan tentang kasus Mirna dan Jessica!)

Aku pun masuk kelas dan tidak menemukan siapa-siapa. Rasanya makin horror saja! Karena haus aku pun mengambil botol tempat minumku. Awalnya aku agak ragu sih karena air dari tempat minumku seperti ada bubuk-bubuk. Tapi karena saking hausnya aku pun tetap meminum nya. Tak ada yang aneh! Karena merasa gak akan belajar, aku pun izin pulang saat merasa perutku sedikit sakit. Rasanya bahkan sangat sakit! Malah supirku belum datang lagi! Orang-orang menghilang entah kemana!

Akhirnya aku pun meminta tolong Alex untuk mengantar ku pulang. Sumpahhh ini terpaksa banget!!

"Kebetulan!" ucapnya.

"Ohh jadi gak mau? Yaudah" ucapku.

"Eehhh! Mau kok!" ucapnya.

Di mobil kami tidak membicarakan apa-apa. Aku sakit banget perutnya sehingga susah untuk berbicara. Saat sampai rumah aku terburu-buru masuk dan mengunci pintu sebelum Alex sempat masuk.

"Whatt the!!!!" ucap Alex.

Aku pun langsung melapor pada kedua orang tuaku.
Orang tuaku juga panik mereka berkata agar aku ke rumah sakit. Tapi aku gak mau kesana lagi. Aku pun segera ke kamar sambil menangis. Rasa sakit ini sangat tak terkalahkan. Ada apa dengan ginjalku?

Kulihat dari balkon, dibalik pohon terlihat seorang laki-laki memakai baju serba hitam dengan masker warna hitam juga. Dia menunjukkan gerakan-gerakan yang aneh! Saat dia menunjuk aku sambil mengarahkan satu jari nya ke leher, aku baru sadar. Kalo dia adalah Doni, dia yang telah memasukkan racun kepada air minumku entah bagaimana pun caranya. Saat melihat dia pergi. Aku pun secepat kilat menulis di kertas.

Gerald! Tolong aku! Aku gak mau mati dulu! Dia membunuhku! Dia ingin aku mati!

Baru saja selesai menulis aku pun langsung pingsan.

"Dissa!!!" teriak kakak ku.

I'm Sorry!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang