Keputusan

147 4 0
                                    

"Gerald!!!!!" teriak ku.

Semua orang kaget melihat teriakan ku.

"Geralddd mana??? Aku pengen ketemu dia!!!" tangisku.

"Dissa! Gerald sudah tidak ada!" ucap Vio.

"Maksudnya tidak ada apa?" tanyaku tak mengerti.

"Dia sudah meninggal!" ucap Okta.

"Apaa!!!! Innalillahi wa inna lillahi rajiun!" tangisku.

"Dissa kamu harus sabar ya! Aku yakin Gerald pasti masuk surga!" ucap Zahira menenangkanku.

"Kenapa Gerald bisa meninggal??" tanyaku.

"Dia mendonorkan ginjalnya untukmu!" ucap Vio.

"Apaaa!!!! Geraldd!!!! I'm Sorry!" tangisku.

Semua orang menenangkanku.

"Aku mau ke makam nya!!! Sekarang juga!!!" ucapku.

"Baiklah!" ucap orang tuaku.

Aku pun dibawa kursi roda khusus pasien. Aku pergi ke makam Gerald yang sangat aku sayang. Saat sudah sampai di batu nisan Gerald, aku langsung menjatuhkan diriku ke tanah.

"Gerald!!! Maafin aku!!! Aku punya banyak salah ke kamu! Bahkan kamu yang bikin aku kembali hidup!" tangisku sambil menaburkan bunga.

"Apakah kamu akan memaafkan ku?" tanyaku.

"Okta! Apa Gerald membaca surat dariku?" tanyaku.

"Ya dia membacanya dan menyesal atas perbuatan nya!" ucapnya.

Aku kembali menangis. Geralddd aku akan selalu mengingatmu!!!!

"Dissa! Gerald mengirimkan sebuah video ke hp kamu! Video itu dibikin sebelum ia dioperasi." ucap Irdi.

Aku pun langsung memeriksa hp ku dan terlihat ada sebuah video namun aku akan melihatnya saat pulang nanti.

"Dissa! Ayo balik yuk! Udah siang banget nih!" ucap kakak ku.

Aku pun langsung bangun sambil menatap makam Gerald. Hanya penyesalan yang kurasakan. Setelah sampai rumah sakit aku pun langsung melihat videonya.

"Hai Dissa! Aku bikin ini sebelum aku mendonorkan ginjalku kepadamu. Dissa! Maafin ya kalo aku punya salah ke kamu! Aku sayang kamu Dissa! Aku maaf banget kalo punya banyak salah ke kamu!
I always love you Dissa! Bye Dissa!

Tanpa kusadari aku menangis. Siapa coba yang gak akan nangis kalo kehilangan cowok kayak Gerald?
Ini semua gara-gara Doni! Aku kesell sama Doni! Sekarang liat jadi ada korban nya!
Aku benci kamu Doni!!

Semakin hari aku semakin stress. Nilai ku turun, aku hanya bisa diam. Tak tahu harus ngapain.
Yang biasa kulakukan hanya melamun. Semua orang sudah berusaha menghiburku tetapi aku tetap seperti ini.

"Dissa! Nanti Blackpink mau konser di Indonesia loh!" ucap Okta.

Aku hanya diam sambil melihat keluar jendela.

"Ayolah Dissa! Kamu harus semangat! Walaupun Gerald udah gak ada kamu harus tetap ceria!" kata Okta.

Lagi-lagi aku hanya diam. Masih saja aku perhatikan pemandangan luar jendela kamarku. Tiba-tiba saja kulihat seprang laki-laki memakai masker sedang berjalan ke arah rumah ku. Dia meletakkan sesuatu di pos rumahku. Aku pun segera turun kebawah.
Kalau kalian pikir itu Doni, kalian salah! Karena itu bukan Doni! Tapi seseorang yang aku kenal.

Segera kuambil surat yang terletak di pos ku. Aku pun membawa surat itu ke kamarku dan membaca nya bersama Okta.

Hai Dis! Apa kamu kangen aku?
Pasti kangen lah! Ohh iya aku lagi di Jepang nih! Awalnya gak nyangka masih bisa hidup kayak sekarang ini. Jadi aku titipin surat ini ke teman aku yang ada di sana. Ya kamu tau lah siapa dia....
Nanti 5 tahun lagi aku bakal balik ke Indonesia. Aku gak sabar saat itu juga! Aku pengen banget ketemu kamu!!!
Okk udah dulu ya Dis!
Bye....

Dissa pov on
Hah! Siapa dia? Perasaan aku gak kenal dia deh!

"Dissa! Dia siapa?" tanya Okta.

"Aku juga gak tau!" ucapku.

"Apa mungkin itu Gerald?!" teriak ku.

"Dissa! Gak mungkin lah! Gerald itu udah meninggal. Mungkin itu mantan kedua kamu!" ucap Okta.

"Enak aja! Mantan aku cuma Doni!" ucapku.

"Jangan-jangan itu Doni!" ucap Okta.

Aku terdiam. Tapi filling aku itu bukan Doni! Aku jadi bingung.
Tiba-tiba line ku berbunyi. Kulihat ada line dari Alex. Dia mengirimkan semua foto Gerald. Bahkan saat Gerald terakhir difoto sebelum meninggal.
Hal itu membuat aku menangis. Aku ingin pindah!!

Okta berusaha menenangkan ku.

"Okta! Kayaknya aku lebih milih pindah 5 tahun lagi!" ucapku.

"Apaaa!!!! Dissa plisss jangan pindah! Nanti kita semua gimana?" kata Okta.

"Maaf Okta! Aku udah buat keputusan!" ucapku yang langsung keluar kamar dan memberitahu ibuku.

Beberapa menit kemudian.....

"Oktaa! 5 tahun lagi aku akan berbisnis di Jepang! Jadi aku akan pindah ke sana!" ucapku.

"Beneran Dis? Yahh aku sedih banget!" ucap Okta yang kelihatan mau nangis.

"Kamu boleh ikut ke sana kok! Kita se geng akan kesana bareng kok!" ucapku.

Tiba-tiba......

"Benarkah?" ucap semua geng ku yaitu: Okta, Zahira, Ayumi, dan Vio.

"Iya! Aku udah stress disini!" ucapku.

Aku sudah membuat keputusan. Aku akan pindah ke Jepang.
Dadahh Gerald!
Aku harap kamu bahagia di alam sana!

I'm Sorry!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang