Operasi

132 6 1
                                    

Malam pun telah tiba. Kami akan mulai mengerjain PR, eh maksudnya ngerjain Alex,Clara,dan Gerald. Apa kalian penasaran apa yang kami rencanain?

Jadi...
Nanti saat mereka bertiga datang ke kamar aku,aku akan akting seperti kesurupan,lalu nanti akan dimatikan lampunya lalu nyala lagi. Saat nyala teman-teman ku yang sudah berdandan sebagai hantu akan datang.

Jadi gitu!!!

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki.
Kami pun bersiap-siap. Lalu Alex,Clara,dan Gerald pun datang. Kami pun melakukan aksi kami. Mereka lari ketakutan kami hanya tertawa. Lalu satpam pun datang dan tiba-tiba saja aku disuntik oleh seorang sister ehh maksudnya suster. Seketika aku tidak sadar.

"Apa?? Kenapa ini?"

"Hai kak!"

Sebuah suara mengagetkan ku,seorang anak kecil yang lucu berada di sampingku.

"Kamu siapa?"

"Hidup kakak sangat kasian! Kakak akan memiliki banyak masalah!"

"Maksudnya?"

Tiba-tiba saja anak kecil itu menghilang. Dan aku pun terbangun.

"Ahhhhh!!!"teriak ku. Tanpa kusadari aku membawa sesuatu hingga mengenai Clara. Clara pun terjatuh dan pingsan. "Claraaaa!!!!"teriak orang-orang. "Dissa! Apa yang kamu lakukan terhadap Clara!"kata Gerald.

Dissa pov on
Astaga! Apa yang telah aku perbuat? Apa aku membunuh nya? Ya tuhan maafkan aku!

Author pov on
Entah kenapa cerita ini makin aneh aja! Bukan nya ini teen fiction? Tapi kok jadi ada pisikopat nya?
Ini cerita kok makin kegeser ya? Bingung author juga, ok back to the story...

Clara pun diantar ke suatu ruangan rumah sakit. "Teman-teman aku gak tau kenapa?
Tiba-tiba aku nusuk dia!"kataku. "Dissa aku tau! Tapi gak gini juga kali untuk balas dendam nya! Kamu itu udah parah banget!"kata Ayumi.
"Iya Dis! Kamu tuh udah keterlaluan!"kata Okta. "Tapi aku gak sengaja! Maafin aku ya!"kataku yang sudah mau nangis. "Aku gak nyangka kamu setega ini! Walaupun dia emang udah nyuri gebetan dan bahkan pacar kamu, kamu gak perlu sejahat ini!"kata Zahira. "Dissa! Kita udah gak percaya lagi sama kamu! Udah gak usah anggap kita sahabat kamu lagi!"kata Nazira. Mereka pun meninggalkan ruangan ku dan langsung pergi ke ruangan Clara. Aku menangis! Bener kata anak kecil tadi! Hidup aku bener-bener menderita! Lebih baik aku mati aja!!!

Semua orang ninggalin aku! Aku harus ngapain. Aku bener-bener butuh teman curhat. Aku pun langsung membawa diary ku dan mulai menulisnya.

Dear diary,
Hari ini aku sangat sedih! Semua orang tiba-tiba menjauhiku. Aku tau aku emang salah,aku sungguh maaf. Saat aku siuman tadi, tiba-tiba saja ada gunting ditangan ku yang akhirnya kutusuk ke perut Clara! Aku sungguh gak tau kenapa ada gunting di tangan ku! Sekarang aku gak punya teman lagi. Aku sungguh menderita! Aku ingin mati saja! Kenapa penyakit ku ini tidak membuat aku meninggal? Aku ingin tenang!! Walaupun ginjal aku tinggal 1, demi Ayumi hidup aku rela nuker ginjal aku buat dia. Aku tau belum tentu aku akan panjang umur. Rasa sakit ini datang lagi...
Ya tuhan tolong aku! Darah ku sudah mulai berceceran di buku diary ini! Oh tidak!
3....
2....
1....

Tutt... tutt...tutt...tutt...tutt...
Suster pun datang. "Dokterrr!!! Ini gawat dokter!!"teriak suster. Dokter pun datang. "Suster! Sekarang juga kita harus bawa pasien ini ke ruang operasi!"perintah dokter. Mereka pun membawaku ke ruang operasi.

"Tunggu! Aku kenal pasien itu! Itu Dissa!!!"teriak sahabat-sahabatku.

Mereka semua berlari ke arahku. Kudengar suara tangisan mereka dan salah satu suara menenagkan ku.

"Dissa!! Sadar Dissaa!! Jangan tinggalin aku sendirian!"kata Gerald.

Aku hanya bisa mendengar suara mereka. Aku dibawa ke ruang operasi.

"Susterrr! Dissa kenapa suster??"tanya Zahira.

"Dia tidak sadar! Kami harus segera mengopersi nya! Jika tidak dia akan menghilang dari dunia ini!"kata suster.

"Apaaaa!!!! Sus kumohon bangunkan lah diaaa!!!"tangis Nazira.

"Kami akan berusaha!"kata suster itu lalu pergi.

"Ini semua salah aku!"kata Ayumi.

"Maksud kamu?"tanya Gerald.

"Kalau saja Dissa tidak memberikan ginjalnya untuk aku! Pasti dia tidak akan seperti ini!"tangis Ayumi.

"Sudahlah Ayumi ini bukan salah kamu!"kata Aman menenangkan Ayumi.

"Lebih baik aku yang mati daripada Dissa!"kata Ayumi.

"Ayumi kamu gak pantes ngomong kayak gitu!"kata musuhnya Tom, Jerry.

Didalam ruang operasi
"Suster dia kenapa?"tanya seseorang yang kukenal.

"Dia tiba-tiba tidak sadar! Kita harus segera menolong nya."kata suster.

"Baiklah! Saya kenal dia sus! Dia adalah orang yang saya suka selama ini! Tapi anda tidak boleh comel ya sus!"katanya

"Iya Dok!"kata suster.

"Baiklah kita mulai operasi nya!"kata Dokter yang misterius itu.

Operasi pun dimulai!!

Okk jadi gitu! Kira-kira gimana kelanjutan hidup Dissa nanti?
Apakah dia akan bahagia dengan Gerald? Atau bahkan sama orang lain?
Baca terus ceritanya!
Maaf ya author nya jarang update cerita soalnya sibuk! Hehehe...

I'm Sorry!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang