I Always Love You!!

139 6 0
                                    

Aku pun dibawa ke rumah sakit. Satu-satu nya hal yang aku rasakan hanya rasa sakit ini. Aku pun segera dibawa ke UGD.

"Hallo!!! Ini Gerald?" tanya kakak ku dari telepon.

"Iya kak Chacha! Ada apa?" tanya Gerald sopan.

"Dissa keadaan nya parah! Ia sekarang ada di rumah sakit Boromeus( bener gak nulisnya?)" ucap kakak ku.

"Apaaa!!! Kenapa dia bisa seperti itu?" tanya Gerald yang sepertinya nangis.

"Dia keracunan minuman! Sekarang juga kamu kesini ya! Kakak akan memberitahu teman nya yang lain!" ucap kakak ku.

"Iya kak!" ucap Gerald.

Gerald pov on
Ya tuhan tolong selamatkan Dissa! Aku menyayanginya! Aku gak mau dia meninggal!

"Hallo,Mark! Dissa parah lagi! Ia berada di rumah sakit!" telepon Gerald.

"Apaa!!" teriak Mark.

Gerald pun menjelaskan semuanya secara padat,jelas,dan singkat.

"Baiklah! Sekarang aku akan kesana!" ucap Mark sambil menutup telepon.

Gerald pun segera fokus menyetir. Ia ingin segera sampai ke rumah sakit. Tapi sayang nya agak macet jalanan.
Sedangkan aku masih saja lemas dan pingsan. Aku yakin pasti tak lama lagi aku akan menghilang dari dunia ini.
Aku tak punya pilihan lain. Semua sudah diatur Allah. Aku hanya bisa meneteskan air mata.

***

Gerald pun sampai ke rumah sakit. Ia berlari mencari sahabat-sahabatku.

"Maaf sus! Pasien dengan nama Nayshilla Dissa ada dimana ya?" tanya Gerald.

"Ooh dia masih berada di ruang UGD!" ucapnya.

"Ohhh terima kasih ya suster!" ucapnya.

Gerald pun segera berlari ke arah UGD.

"Gerald!!" panggil Okta sambil melambaikan tangan.

"Ada apa sebenarnya? Mengapa Dissa bisa seperti itu?" tanya Gerald.

"Kan sudah dikasih tau! Dia keracunan minuman!" ucap Okta.

"Ohhh ya! Aku harus mengecek nya!" ucap Gerald sambil lari ke kamar pasien ku.

"Dissa!! Kamu bisa dengar aku?" tanya Gerald.

"Dissa! Maafin aku! Aku tau aku banyak salah!" ucapnya.

"Dissa! Kamu bisa bangun kan? Kamu kan kuat!" ucapnya lagi.

"Dissa! Pliss jangan tinggalin aku! Aku gak mau kehilangan kamu!" ucapnya.

Aku dapat mendengar tangisan nya. Tapi aku tak bisa apa-apa!

Dokter pun datang.

"Dengan keluarga nya Dissa?" tanya dokter.

"Iya!!" ucap semua keluargaku serentak.

"Dissa keracunan minuman! Terdapat racun yang berbahaya di minuman nya. Beberapa jam lagi ia harus dioperasi karena racun itu bisa menimbulkan kematian juga karena ginjalnya hanya 1!" ucap dokter.

"Dokterrr!!!! Plisss selamat kan anak saya!" ucap ibuku.

"Kami akan berusaha! Ngomong-ngomong mengapa dia hanya memiliki 1 ginjal?" tanya Dokter.

"Ini salahku! Dissa menolongku dengan memberikan 1 ginjalnya untuk ku! Aku gak pantes ada disini! Aku telah membuat orang akan terbunuh!" ucap Ayumi menangis.

"Ayumi! Jangan ngomong gitu!!" ucap Zahira menenangkan.

"Semua keluarga diharapkan berdoa saja atas kondisi Dissa saat ini!" ucap dokter.

"Amiinnn!!" ucap semuanya.

Dokter pun izin pergi tetapi ia memanggil Gerald ke ruangan nya.

"Ada apa ya Dok?" tanya Gerald.

"Kondisi Dissa sangat menurun! Ia belum tentu bisa panjang umur!" ucap dokter.

"Apaaa!!!!!" teriak Gerald

"Anda diharapkan tenang! Jika anda ingin Dissa selamat satu-satunya cara adalah harus ada yang memberikan ginjalnya pada Dissa!" ucap dokter.

"Apaaa!!!!" ucap Gerald sambil menangis.

"Iya!" ucap dokter.

Gerald pun segera keluar ruangan. Ia sangat sedih dan langsung memberi tahu semua keluarga Dissa.
Semua keluarga Dissa bersedia tetapi tergantung ginjal siapa yang cocok dengan ginjal Dissa!

Pada saat hasil tes ternyata ada satu ginjal yang cocok dengan ginjal Dissa. Yaitu ginjal Gerald.

Gerald pov on
Aku mau mendonorkan ginjalku untuk orang yang aku suka! Aku amu dia hidup dengan tenang. Tidak apa-apa jika aku harus meninggal.

"Jadi Gerald apa kamu bersedia?" tanya dokter.

"Ya saya bersedia! Tapi saya akan membuat rekaman video dulu sebelum nya!" ucap Gerald.

Ia pun langsung membuat rekaman video. Sesudah itu ia masuk ke ruangan operasi dengan sedih. Semua keluarga Dissa menangis dan terharu melihat Gerald termasuk author sendiri.

"Bismillah! Dissa aku sangat senang bila kamu bahagia disini! Tapi maafkan aku! Aku harus pergi meninggalkanmu! Demi kamu aku rela mendonorkan ginjalku." ucap Gerald.

I'm Sorry!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang