part empat

5K 109 1
                                    

    Raya menggeliatkan tubuhnya,ia mengucek matanya dan melihat kebawah ada tangan mondy yg setia memeluk pinggangnya.
    Dengan pelan raya melepaskan rangkulan tangan mondy dipinggangnya,lalu ia bangun perlahan agar mondy tidak terbangun.
     Tanpa ada suara sedikitpun Raya berhasil memakai bajunya, Raya mengambil kertas dan pulpen ia menuliskan memo untuk mondy, lalu ia letakkan diatas meja.
    Raya Mengambil tas kecilnya, kemudian melangkah keluar sebelum ia benar" keluar raya sempat melirik mondy menatap cowo itu sendu.

      ###
    Raya memasukkan kunci rumahnya lalu membuka pintu tsb.
     Baru saja raya hendak melangkah tubuhnya hampir saja menabrak seseorang yg ada didepannya,raya menatap orang itu.
     
     " darimana saja? "

   Glekk!!  Raya menelan ludahnya kasar
     " h, habis dari rumah temen "
    Ucap raya gelagapan, tanpa permisi pun raya masuk melewati Adam, adiknya.

       Adam mengunci pintunya lalu menyusul raya.

     " Ka, Adam tau kaka kerja tapi ga kayagini,  kenapa pulang setelat ini? " tanya adam

      " tadi lupa kasih tau kamu, maafin kaka "

      " kaka Gatau?  Adam khawatir,kaka itu cewe bukan cowo kaka bisa aja dijahatin orang diluar Sana "

     " dam, kaka cape "

      " please ka kali ini dengerin aku

    " diam!  "
   Raya membentak Adam, dan Adam langsung terdiam.
  Raya pun menghela nafasnya, ia menatap adiknya yang lebih tinggi 10 senti dari dirinya itu.
     Raya tersenyum sendu dan langsung memeluk adam.

      " maafin kaka..  " ucap raya lirih, entahlah perasaannya campur aduk, cape karna baru pulang dan selebihnya pikiran raya dipenuhi oleh mondy, cowo brengsek itu.

      Adam menghembuskan nafasnya tenang, dan balas memeluk raya.
     " ga papa Ka..  Maafin Adam juga " ucap adam

#####

      2 Minggu telah berlalu, dimana perjanjian itu berakhir, mondy menatap gelas bir yang ia konsumsi, pikirannya melayang entah kemana,  namun siluet raya terkadang muncul Di benaknya, tidak dipungkiri mondy merindukan cewe itu.

     " Weits Mon!  " panggil Rey seraya menepuk pundak mondy yang membuat Cowo itu sedikit kaget.

     " lu Apaan sih Rey?  Ngagetin gue aja " jawab mondy gusar

      " Eh, Elu kenapa sih?  Sensitif amat, lagi dapet ya? " cerocos rey

     Mondy mengusak rambutnya kasar, rasanya ia ingin sekali menembak mati cowo yang Ada disampingnya ini namun ia masih punya naluri saudara pd kakanya ini.

     Rey menggelengkan kepala karna melihat kelakuan mondy yg murung akhir" ini.

    " lu kenapa sih Mon? " tanya Rey

     " gue Gapapa "

      " Kalo lu ga cerita jangan anggap gue kaka lu lagi  " ancam Rey, yang membuat mondy memutar bola matanya malas.

     " gue cari Raya "

     " Raya? Pffft...  Hahaha " tawa Rey pecah dan mondy menatapnya heran.

      " gue ga lagi ngelawak " ucap mondy datar.

     " gue tau gue tau, tapi lucu aja,bos besar Kaya lu cari cewe murahan Kaya dia,lu tau?  Gue,rico dan gerald bahkan sudah pernah nikmatin tuh cewe " ungkap Rey

    Brakkk!!  Srettt!!  Buaghh!!
   Mondy menampar telak rahang tegas Rey.

    " brengsek lu!! " hardik mondy,dan ia mendekati Rey lagi kemudian memukulnya dengan membabi buta.

     " Uhukkk!!  Mon!!  " ucap Rey berusaha menghentikan mondy.

     Suara kegaduhan yang dibuat mondy dan Rey mau tidak mau memancing perhatian satu club termasuk Raya yg baru melangkahkan kakinya masuk club itu.
    Raya yang penasaran langsung menghampiri suara keributan tsb, ia berdiri diantara kerumunan, Raya melihat yang bekelahi tsb, matanya langsung terbelalak
    
      " M, mondy? "

Tbc

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang