CS // Four

5.7K 999 63
                                    

Hii! Maaf gak update selama 2 hari ini... Aku abis pergi. So, enjoy this chapter, pal! 

***

Flavius O'Dair tidak bisa tertidur semenjak 2 hari yang lalu. Fla masih mengingat apa yang dua hari lalu ia lihat di dalam rumah kayu bersama Niall itu. Dan entah kenapa, Niall tidak kunjung kembali semenjak kejadian itu.

Fla mengambil segelas air putih dari meja yang berada di sebelah tempat tidur miliknya dan meneguk air putih tersebut hingga habis. Sensasi air dingin yang mengalir ke kerongkongannya sangatlah membuat Fla lebih rileks dari sebelumnya.

"Ah, lebih baik ku telpon saja Niall," gumam Fla dan langsung mengambil iPhone miliknya dari bawah bantalnya. Memang menaruh handphone di bawah bantal itu merupakan kebiasaan buruk. Fla tahu akan hal itu. Namun Fla adalah seorang gadis remaja yang susah diatur.

'Lho, kok tidak diangkat, ya?' batin Fla curiga.

Fla pun akhirnya kembali menaruh handphone-nya ke bawah bantalnya dan melirik jam dinding yang menggantung di dinding merah muda milik Fla.

"Ups, pantas saja Niall tidak mengangkat teleponku. Ternyata sudah jam sebelas malam. Pasti Niall sudah tidur," gumam Fla. Fla pun bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan keluar dari kamar dan menuju ke dapur untuk mengambil susu cokelat favoritnya.

Ketika Fla berjalan menyusuri lorong yang berada di rumahnya, ia melihat Donatello, kakak laki-lakinya sedang berjalan mondar-mandir di depan pintu kamar orang tuanya.

"Donatello, apa yang sedang kau lakukan disana?" tanya Fla sambil memandang wajah kotak milik Donatello (A/N : Bayangin aja Buzz yang di Home Alone).

Donatello pun menengok ke arah Fla dan menatap adiknya itu tajam, "Sedang apa kau disini, Fla?!" ujarnya panik.

Fla pun memandang Donatello dengan tatapan 'what - the - fuck - is - this?' dan langsung berjalan menuruni tangga.

Alangkah terkejutnya Fla begitu ia mendapati bahwa di tengah-tengah ruang keluarganya terdapat pohon natal besar yang dibawahnya dikelilingi oleh puluhan kado-kado.

"Sekarang adalah malam Natal..?" gumam Fla. Namun tampaknya ia tidak terlalu dengan peduli dengan Natal dan ia kembali berjalan menuju dapur.

Ketika Fla sudah sampai di dapur rumahnya, ia menyalakan lampu dan berjalan menuju lemari es dan mengambil susu kotakan yang sudah Valence belikan khusus untuknya.

Ketika Fla hendak menuang susu cokelat tersebut ke dalam gelas, Fla mendengar ada sesuatu yang jatuh. Ketika Fla menengok, ia menemukan sebuah pisau jatuh.

Ketika Fla hendak mengambil pisau tersebut, ia melihat ada bayangan seseorang dari pantulan dari kaca microwave dan pantulan seseorang itu menunjukan bahwa orang yang berada di belakang Fla hendak menusuk Fla dengan sebuah pisau dari belakang.

Fla memejamkan matanya erat-erat dan berharap ketika ia membuka matanya, orang itu akan hilang.

Fla membuka matanya secara perlahan, dan ia melihat ada seorang laki-laki yang sedang berdiri di depannya dan sedang memegang pisau.

"AAAAAAAAAAAAAAA" teriak Fla sambil memejamkan matanya kembali dan menutup kupingnya erat-erat. Berharap kalau semua itu hanyalah sebuah mimpi buruk yang mempunyai ujung.

***

Fla terbangun dan mendapati bahwa ia sudah berada di tempat tidurnya kembali. Pasti sebagian besar dari kalian berpikir bahwa Fla hanya bermimpi?

Salah.

MSS [3] : Childhood Friend || AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang