CS // "Real" Seven

4.1K 790 31
                                    

“Cukup!” pekik Fla sambil menutup kedua telinganya dengan tangannya. “Pergi! Pergi!” Fla makin menjadi.

Donatello yang mendengar teriakan Fla itupun langsung berlari menuju kamar Fla. Sialnya, pintunya terkunci. Padahal Fla tidak menguncinya.

Donatello pun langsung mendobrak pintu itu dan menemukan Fla sedang duduk dengan memeluk kedua lututnya di depan ranjangnya sambil menangis.

“Astaga, Fla,” ujar Donatello, lalu berlari menuju Fla dan memeluk Fla agar menenangkannya. “Kau kenapa, Fla?” tanya Donatello.

Fla tidak menjawab. Fla hanya berteriak-teriak tidak jelas. Sesekali ia meneriakkan kata 'Pergi'.

Mulut Donatello tiba-tiba saja memuncratkan darah karena ada pisau menancap di lehernya. Darah yang keluar dari mulut Donatello itupun mulai bercipratan kemana-mana, termasuk baju serta wajah Fla. Teriakkan Fla makin menjadi. “DONATELLO!” Fla panik. Fla segera mendorong tubuh Donatello agar menjauh dari dirinya dan berlari keluar dari kamarnya.

“AYAH! IBU!” teriaknya histeris.

Lantas, kedua orang tua Fla pun berlari ke arah Fla dan sang ibupun langsung memeluk putri bungsunya dengan erat. “Ada apa, Fla?” tanya sang ibu, Valence sambil membelai rambut Fla.

“Donatello..” ujar Fla lirih.

“Va.. Valence..” George menepuk bahu istrinya itu berkali-kali. “Mengapa Fla membawa pisau?” tanyanya.

Lantas George dan Valence pun langsung berlari menuju kamar Fla dan betapa terkejutnya mereka begitu mendapati kalau anak sulungnya itu telah meninggal dunia dengan luka tusukkan di lehernya.

TO BE CONTINUED!

Leave your VOTE and COMMENT please! x

MSS [3] udah... mau... selesai... :((

MSS [3] : Childhood Friend || AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang