Kring... kring... kring...
Suara alarm dari jam beker mebangunkannya.Clara Puspita Sari. Cewek cantik berambut sepunggung ini tengah bersiap siap di depan cerminnya. Rambutnya hanya dikuncir kuda asal dengan menyisakan beberapa helai rambut.
Tak lupa ia mengalungkan name tagnya di leher dan menyampirkan tas dari plastik yang ia buat di pundak kanan.
Clara berjalan menuruni tangga menuju meja makan. Terlihat Clarisa -bunda Clara- tengah menyiapkan makanan di meja makan dan Rudy -ayah Clara- yang tengah duduk sambil membaca koran.
"Ehh Clara udah siap, sini sayang kita sarapan dulu" ucap Clarisa
"Iyaa bun, ohh ya masak apa nihh? Clara udah laper banget hehe" ucap Clara sembari menarik kursi untuk ia duduki
"Nih bunda masakin Clara ayam kecap. Clara sukan kan?"
"Uum bunda. Bunda tau aja deh Clara lagi pengen ayam kecap buatan bunda. Jadi makin sayang," ucap Clara dan langsung mengecup pipi kanan Clarisa
"Ehhemm. Cuman bunda nih yang disayang? Ayah nggak disayang?" Tanya Rudy
"Hehehe Clara juga sayang banget sama ayah" jawab Clara yang langsung berhambur ke pelukan ayahnya
"Udah cepet habisin sarapannya nanti telat bunda nggk nanggung loh ya"
"Hahaha iyaa bun"
***
Sekolah sudah nampak ramai, banyak murid yang berpakaian sama seperti Clara berlalu lalang dilapangan.
Disini lah Clara sekarang, duduk dibawah pohon rindang sambil memerhatikan orang-orang disekitarnya. Pandangannya menelusuri setiap orang disana, ia tengah mencari sahabat- sahabatnya yang kebetulan masuk di SMAN 1 Mataram sama sepertinya.
"Claraa!!"
Merasa namanya di panggil Clara langsung menoleh ke sumber suara. Dan mendapati orang yang memanggilannya adalah Aulia sahabat Clara yang tengah berjalan kearah Clara bersama 2 sahabat lainnya yaitu Nabila dan Fariza.
"Dari tadi kita nyariin lo tau gak.
Bilangnya on the way dari 30 menit yang lalu eh taunya baru dateng,"
ucap Nabila mengerucutkan bibirnyaClara hanya terkekeh geli "ya maksud gue itu otw meja makan sayang hehehe," ucapnya dengan cengiran
Fariza menampilkan wajah memelasnya sembari berkata, "Astaga lo ya Ra, bikin orang kesel aja kerjaannya."
Clara hanya memasang tampang polosnya mendengar ucapan Fariza.
Ting... ting...
Bel berbunyi menandakan bahwa upacara pembukaan masa orientasi siswa akan segera dilaksanakan. Semua siswa berhamburan ke lapangan dan langsung mengambil barisan untuk mengikuti upacara. Begitu juga dengan Clara dan ketiga sahabatnya, mereka mengambil barisan di paling belakang yang dekat dengan pohon agar tidak kepanasan saat mengikuti upacara.***
Setelah upacara berakhir seluruh siswa siswi yang mengikuti mos mulai memasuki kelas-kelas yang sudah ditentukan.
Beruntung saja Clara dan ketiga sahabatnya ini mendapatkan kelas yang sama jadi mereka tidak perlu susah payah beradaptasi dengan teman baru.
Mereka segera mengambil tempat duduk yang terletak dipojok belakang agar dapat bercerita ria.
Tak lama setelahnya menjadi kelas hening. Clara mengernyitkan dahi dan bertanya kepada Aulia yang kebetulan ada disebelah kanannya.
"Kok jadi sepi gini ya Ul?
KAMU SEDANG MEMBACA
Disappearance
Teen FictionCinta. Satu kata sejuta makna itu, kini muncul dalam perasaan Clara. Sebenarnya perasaan itu sudah ada sejak lama, namun karena kepolosannya menyebabkan Clara telat untuk mengetahuinya. Dan siapa sangka ternyata orang yang ia cintai selalu ada di si...