Part 2

143 21 3
                                    

Setelah Clara pergi meninggalkan kelas, permainan tetap dilanjutkan namun bukan dengan Rama atau Cakra melainkan dengan Andini salah satu anggota osis yang bertugas untuk datang memeriksa setiap kelas.

"Eh Kra lo kok nyuruh dia buat minta tanda tangan ketos sih? kan dia nggak tau kalo lo ketosnya," tanya Rama sambil menarik kursi untuk ia diduduki

"Biar aja, gue pengen liat sejauh mana dia berusaha." ucap Cakra sambil tersenyum kecil, saking kecilnya Rama bahkan tidak mengetahui bahwa Cakra tengah tersenyum.

"Emang dia kenapa dah? Kok gue rasa lo kayak tertarik gitu sama dia?"

"Gue juga nggak tau. Tapi pas pertama kali kita masuk kelas tadi gue liat dia itu beda. Dia cuek banget, dia bahkan nggak tertarik buat merhatiin kita yang lagi ngenalin diri didepan"

"Iya juga sih Kra, pas gue tanya namanya aja dia jawab gue datar banget. Padahal ni ya kalo cewek lain gue tanyain gitu pasti langsung salah tingkah. Ya secara gue kan most wanted di sekolah ini. Iya gak?" ucap Rama dengan menaik turunkan alisnya

"Serah lo Ram." ucap Cakra malas

Apa gue tertarik sama dia? 'batin Cakra

Tak lama kemudian pintu kelas terbuka dan menampakkan Clara yang masuk dengan langkah yang cepat. Ia masuk tanpa mengetuk pintu dan langsung menyodorkan kertas beserta pulpen ke hadapan Cakra.

"Tanda tangan." Ucap Clara

semua siswa melihat Clara dengan tatapan aneh sekaligus bingung dengan apa yang dilakukan Clara sekarang.

Cakra menautkan kedua alisnya, "Buat?"

"Lo nyuruh gue buat minta tanda tangan ke ketua osis kan? Yaudah tanda tangan!"

"Kenapa harus gue yang tanda tangan?"

"Karena ketua osisnya itu lo!" jawab Clara sinis

"Oh" ucap Cakra datar

"Cepet tanda tangan."

Cakra tersemyum miring sembari berkata "Kalo gue gak mau gimana?"

Ucapan Cakra sukses membuat perhatian seluruh siswa terarah pada mereka berdua.

"Lo apaan sih! Tadi lo nyuruh gue buat minta tanda tangan ke ketua osis yang bahkan gue gak tau itu siapa. Dan sekarang pas gue udah tau kalo ketua osisnya itu lo, lo malah gak mau ngasi tanda tangan. Sumpah ya becandaan lo gak lucu, kalo lo gak mau yaudah gue gak maksa, gak minat juga gue minta tanda tangan lo!" bentak Clara yang meluapkan seluruh emosinya saat ini.

Cakra diam beberapa saat lalu tersenyum miring, "Kalo gitu lo dapet hukuman." ucapnya santai

"Hah? Hukuman? Salah gue apaan coba?!"

"Lo kan gak bisa ngelakuin tantangan yang gue kasi, jadi sekarang lo dapat hukuman."

Clara yang mendengar itu hanya bisa pasrah. Ia sudah lelah jika harus berdebat dengan Cakra si muka datar itu.

Clara membuang napas kasar, "Huuh. Terserah lo dah, gue udah muak ngomong sama lo."

"Ok seperti yang lo minta." Cakra tersenyum kemenangan, "Ntar pulang sekolah lo cari gue ke taman belakang. Gue kasi hukuman lo disana." ucap Cakra datar dan melengos pergi keluar kelas.

Begitu juga dengan Clara. Setelah mendengar ucapan Cakra ia langsung kembali ke bangkunya dan mengikuti semua kegiatan yang ada.

**

Ting Ting Ting
Bel sekolah berbunyi pertanda bahwa kegiatan sekolah telah usai.

Clara membereskan barang-barang bawaannya dan memasukkannya kedalam tas plastik yang ia bawa. Lalu disampirkannya menyampirkan tas tersebut dipundak kanannya dan berjalan keluar kelas bersama ketiga sahabatnya.

Disappearance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang