Part 6

90 15 9
                                    

"Nih lo minum dulu. Lo pasti haus kan habis kejar-kejaran sama si Cakra?" ucap Aldo sambil menyodorkan sebotol minuman ke hadapan Clara yang sedang duduk di bangku yang tepat berada dibawah pohon rindang.

Clara menerima botol minuman tersebut dan tersenyum manis kepada Aldo "thanks ya Do"

Aldo berjalan kesamping Clara dan mengambil tempat duduk disampingnya. Aldo memerhatikan Clara yang sedang meminum air pemberiannya, Clara sangat cantik walaupun dalam keadaan berkeringat seperti ini. Merasa diperhatikan, Clara langsung menoleh kearah Aldo. Mata mereka bertemu. Aldo tersenyum kepada Clara begitu juga Clara, ia membalas senyuman Aldo.

Cukup lama mereka bertatapan hingga akhirnya Aldo membuka suara. "Lo cantik ya" ucapnya tanpa sadar. Blushh. Pipi Clara bersemu mendengar pernyataan Aldo. "Makasih Do"

Aldo yang baru menyadari ucapannya menjadi salah tingkah. Ia menggaruk garuk tengkuknya yang tidak gatal "Eh hm i-iya sama sama Ra" Clara hanya tersenyum menanggapinya.

"Btw Ra, lo kok berantem mulu sih sama Cakra? Lo nggak bosen apa?"

"Gue sih udah bosen banget berantem ama dia, tapi dia nya gak pernah bosen-bosen tuh nyari masalah sama gue. Gue lagi diem -diem aja digangguin sama dia, emang dasar dah tuh anak hobinya bikin orang kesel."

"Haha, hati - hati aja Ra ntar berantem berantem malah jadi suka lagi"

"Yaelah gue orangnya gak baperan kok, lagian gue juga gak ngerti tuh perasaan suka kek apa, soalnya gue gak pernah ngerasain"

"Seriusan Ra? Nggak mungkin lah, pasti lo pernah lah suka sama orang"

"Kalo suka yang lo maksud itu kagum, iyaa gue pernah karena gue punya idola yang gue kagumin. Tapi kalo yang lo maksud suka itu dalam artian tertarik sama lawan jenis gue belum pernah tuh"

"Berarti lo belum pernah pacaran?" tanya Aldo tak percaya

Clara mengganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Wow, gue gak nyangka ternyata cewek cantik dan pecicilan kayak lo belum pernah kenal pacaran. Gue kira mantan lo udah gak keitung. Haha" ucap Aldo mengejek

"Yee lo mah gitu. Lo gak tau aja sih gue kan gini - gini anak alim, gak kayak lo player wlee" ucap Clara sambil menjulurkan lidah

"Iyain aja dah biar seneng. Btw ntar lo pulang bareng siapa? Kalo nggk ada, bareng gue aja" ajak Aldo

"Oh gue ba--

"Dia pulang bareng gue"

Baru saja Clara akan berbicara, omongannya sudah dipotong oleh Cakra yang baru datang dan langsung merangkul pundak Clara.

"Eh lo apaan sih main rangkul -rangkul orang sembarangan. Lepasin gak!" ucap Clara yang risih karena dirangkul oleh Cakra. Cakra yang mendengar perkataan Clara itu pun langsung melepaskan rangkulannya dari pundak Clara.

Sedangkan Aldo yang melihat itu merasakan nyeri dihatinya. Entah mengapa ia juga tidak tau, tapi yang jelas ia tidak menyukai kedekatan Clara dan sahabatnya itu "Ohh Clara pulang sama lo. Yaudah kalo gitu gue duluan ya, udah jam pulang juga ni"

"Yoii bro, lo hati - hati ya" ujar Cakra

"Siap bro" ucap Aldo sambil ber-tos ria dengan Cakra. Setelah itu pandangannya beralih pada Clara yang masih menatapnya dengan senyum manisnya. "Gue duluan ya Ra"

"Iyaa, hati - hati ya Do jangan ngebut-ngebut bawa motornya"

"Ok" dan setelah itu Aldo melengang pergi.

Setelah Aldo pergi hening beberapa saat hingga Cakra meluncurkan pertanyaan pada Clara. "Sejak kapan lo kenal Aldo?"

"Hah? Ohh itu. Pas lo ngasi hukuman ke gue. Waktu di koridor gue gak sengaja nabrak dia dan alhasil kita jadi kenalan"

Disappearance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang