.
.
.Author Side :
Yang dilakukan seorang CEO seharusnya memeriksa laporan-laporan perusahaanya, tapi yang dieperiksa Siwon adalah catatan medis milik Tiffany. Dengan raut wajah datarnya, dia membaca sekali lagi isi catatan itu. Siwon memintanya dari dokter yang dia temui dirumah sakit kemarin, karena dia sempat ragu dan menyangka ini hanya bualan untuk membohonginya.
Karena Siwon tahu, Tiffany tidak mungkin melupakanya. Karna dia tahu, bagaiamana wanita itu mencintainya, dan bagaimana Siwon begitu mencintainya.
Laci meja kerja meja Siwon menyimpan beberapa kenanganya, termasuk kotak biru bludru dan juga sebingkai figura yang dari dulu tak pernah dia buang. Meski, sejak saat itu dia harus pergi dari sisi Tiffany, dia tidak pernah membuang apa yang seharusnya dimiliki wanita itu.
Sudah lama, bingkai foto Siwon dan Tiffany hanya menjadi benda sejarah dalam laci meja kerja Siwon. Sekarang, Siwon mencoba menaruh harapan lagi meski hanya dengan sebuah foto yang dia miliki. Setidaknya, ketika Tiffany melihat foto ini dia percaya jika Siwon dan dirinya pernah bersama.
"Aku merindukamu, fany-ah" Dia mengusap kaca figura itu dengan perlahan menggunakan ibu jarinya, momen yang sangat manis. Dimana Tiffany mencoba untuk menatap Siwon dengan keseriusannya tapi dia tidak bisa.
Siwon menyudahi tatapanya pada figuranitu, ketika dia harus menjawab panggilan dari seorang disebrang sana, dia merogoh saku jasnya dan meletakan figura itu dengan telungkup. Saat dia menyimak informasi itu dengan seksama, seketika dia beranjak dari kursinya dan berjalan meninggalkan ruanganya.
.
.Disisi lain, Yoona datang lagi hari ini.
Dia berencana mengajak Siwon untuk memilih beberapa desain undangan pernikahan mereka, dan memesan cincin pernikahan yang diinginkan Yoona. Dia tersenyum menyapa semua karyawan yang mengenal statusnya dikeluarga Choi.
Saat pintu lift terbuka, Yoona menaikinya bersama beberapa eksekutif yang juga terlihat buru-buru untuk naik ke lantai atas. Dan seperti permainan takdir, Yoona dan Siwon berselisihan. Saat lift yang Yoona tumpangi mulai menutup pintunya, lift disamping membuka pintunya untuk para karyawan yang memang ada perlu di lobby.
Termasuk Siwon yang keluar dengan sangat buru-buru hingga berlari kecil menuju pintu keluar kantor.
Yoona tiba didepan ruang kerja Siwon, tapi langkahnya terhenti ketika melihat Jongki yang baru saja membuka pintu ruang kerjanya secara tiba-tiba. Yoona membalikan tubuhnya dan saling memberi salam.
"Apa kabar Jongki-Ssi?" Yoona akui, selama ini dia tidak pernah mengobrol sedikitpun dengan Jongki , meski terkadang mereka saling bertemu. Keduanya, hanya saling tersenyum dan memberi salam satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Woman (Complate)
FanfictionTHAT WOMAN © 2016, Nura Ihsan Taufiko (Nuraihsant). All rights Reserved. __________ "Maafkan aku, maafkan aku Tiffany" Kepedihan sangat terasa disetiap detiknya saat ini. Cincin itu terlepas, dan saat itu juga Siwon melangkahkan kakinya keluar. Meni...