.
.
.
.Author Side :
Malam harinya. . .
Jongki menemui Booyoung hari ini, tidak ada niatan lain selain ingin berdamai dengan luka masa lalunya. Jongki ingin melupakan sakitnya dan juga memaafkan siatuasi yang sudah terjadi. Dia tidak ingin menghindar lagi.
"Aku tahu kau sudah bosan mendengarkan dan menerima permintaan maafku. Namun, aku banar-benar ingin kau. .
"Lupakan semuanya, dan mari berdamai dengan masa lalu kita"
Booyoung memandang Jongki, dirinya memang tidak pantas berada diposisinya sekarang, karena jalan yang dia ambil tidak seharusnya dijalani. Merebut apa yang menjadi impian orang lain, bukankah dia melakukan kejahatan?
"Bagaimana dengan luka pergelangan tanganmu? " Sedari awal, Booyoung tidak lepas memandang pergelangan tangan kanan Jongki yang ada di atas meja. Dia sesekali meringis mengingat kejadian dimana, dia tahu jika tangan mantan kekasihnya itu terluka.
"Ini" Jongki mengangkat pergelangannya "Kurasa dia baik-baik saja" Senyum Jongki miris.
Pertemuan mereka hanya sebatas memaafkan masa lalu, keduanya bahkan tak berfikir untuk bisa kembali menjalin hubungan. Karena baik Jongki dan Booyoung menyadari, jika cinta mereka dulu tidak pernah tulus adanya. Keduanya bahkan menyadari itu setelah mereka sama-sama berpisah, itu hanya sebatas ketertarikan.
.
.Tiffany Side :
Dia menepti janjinya, maksudku Choi Siwon menepati janjinya untuk menjemputku tepat jam sepuluh pagi hari ini.
"Sudah siap?"
"Tentu"
Aku memasang seatbelt dan menunggu Siwon untuk menginjak pedal gas mobilnya, aku sendiri sebenarnya tidak tahu Siwon akan membawaku kemana. Sempat aku bertanya padanya, tapi dia hanya menjawab "Kau pasti akan menyukainya" . Hanya itu, lalu dia tersenyum dalam diam.
Lalu aku juga menjadi tidak perduli, kemanapun Siwon membawaku aku percaya jika tempat itu pasti indah. Karena selama ini, kemanapun Siwon mengajakku dia selalu tahu caranya membuatku terkagum-kagum dengan tempat-tempat itu.
.
.Perjalanan kami lumayan cukup lama, beberapa saat lalu kami memutuskan untuk mampir sebentar ke Rest Area, untuk sekedar memuaskan hasrat makan. Tidak lama setelah itu aku dan Siwon melanjutkan perjalanan kami, hingga sampai ditempat tujuan.
"Hutan?" Tanyaku yang melihat keseliling tempat ini, hanya ada pohon-pohon besar yang tumbuh dengan tingginya.
"Kau akan tahu rahasianya dari tempat ini, ayo keluar" Aku masih belum tahu pasti, apa tempat tersembunyi di hutan ini.
"Serius ingin mengajakku ke hutan?" Siwon memperhatikanku.
"Ayo jalan, ini hanya hutan buatan"
Aku megedikan bahuku, dan berjalan menghampiri Siwon. Dia menggenggam tanganku dan membawaku melangkah, yang entah sejauh kemana jalan setapak ini akan membawa langkah kami. Siwon berkata, jika aku telah ada di ujung jalan setapak ini, maka aku akan melihat sebuah tempat yang indah.
Ini sudah lewat sepuluh menit, dan Siwon berjalan dibelakangku. Aku ingin cepat sampai tapi dia berjalan sangat lamban.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Woman (Complate)
FanfictionTHAT WOMAN © 2016, Nura Ihsan Taufiko (Nuraihsant). All rights Reserved. __________ "Maafkan aku, maafkan aku Tiffany" Kepedihan sangat terasa disetiap detiknya saat ini. Cincin itu terlepas, dan saat itu juga Siwon melangkahkan kakinya keluar. Meni...