That Woman (14)

840 98 10
                                    

Author Side :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author Side :

Siwon berdiri sembari menatap keluar jendela kaca kantornya, pemandangan kota sangat terlihat kecil dari atas sini. Helaan nafasnya yang berat begitu terasa terdengar di penjuru ruangan ini, Siwon merasa keputusan yang akan dibuatnya ini tidak akan menyakiti banyak pihak. Termasuk untuk seorang wanita yang telah mencintainya, untuk seorang wanita yang bahkan menunggunya selama ini.

Siwon berharap, hal ini tidak akan pernah menyakitinya lebih jauh lagi.

"Begitukah caramu mencampakanku?"  Sebuah suara membuat Siwon memutar balik tubuhnya, dan mendapati wanita itu berdiri dihadapanya.

"Yoona-Ssi?"

"Cihh aku sudah menceritakan semuanya padamu, tapi kau tetap memilih dia yang kembali padamu"

Siwon tahu, dia memutuskan secara sepihak pertunangan itu melewati ayahnya. Beberapa hari setelah Tiffany mendapatkan ingatanya kembali, Siwon dengan secara sadar memutuskan perjodohan yang dibuat kedua orangtuanya. Tentu saja, yang paling kecewa dalam hal ini adalah ibunya.

Dia sempat mendapat amukan ibunya dikantor, tapi setelah mengetahui alasan Siwon. Nyonya Choi terdiam, bahkan pertanyaan Siwon tentang ide ibunya untuk menjauhkannya dengan Tiffany juga tidak digubris ibunya, Nyonya Choi pergi begitu saja.

"Apakah dia mengatakan ingin kembali padamu?" Tanya Yoona

"Dia orang yang kutunggu dan juga yang menungguku"

"Bagaimana jika dia tidak benar-benar menunggumu?"

"Yoona-Ssi,"

"Bagaimana jika dia mengingat Jongki? Bukankah mereka pasangan kekasih?"

Siwon tidak tahu darimana Yoona bisa tahu jika Jongki dan Tiffany memiliki hubungan. Apakah? Jongki yang memberitahunya?

.
.

Jongki sendiri duduk terdiam di kursi kekuasaanya, memandang langit luar yang terlihat akan menurunkan hujan hari ini. Jongki ingin tahu, mengapa hujan sering sekali datang. Kemana perginya salju di musim dingin? Dia menantikan salju itu turun. Karena jika bagi orang lain hujan adalah pembangkit memori masa lalu terbaik, maka bagi Jongki salju adalah pembangkit masa lalunya yang pahit.

Flashback Side :

Meski cuaca dingin terasa menusuk hingga ke tulangnya, jongki tetap mengayuh sepedanya dengan laju menuju sebuah tempat. Jongki memperlambat kayuhanya setelah melihat seseorang yang dia cari sedang duduk melamun, dengan memakai syal merah tebal disekitaran lehernya.

That Woman (Complate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang