Entah hati ini terbuat dari apa. Begitu mudahnya luluh dengan perkataanmu. Begitu mudahnya hati ini memaafkan semua ulahmu.
Logikaku sering berkata lain. Tapi hati ini selalu menolak mengikuti logika. Hatiku kuat bagai baja. Tak mudah goyah dengan apapun. Ini baik..ya terlalu baik. Karena hati ini seolah tak pernah lelah dengan rasa sakit. Selalu menerima kamu yang kembali mengoyak hati.
Aku? Aku sudah hancur berantakan. Hatiku begitu sakit dengan semua perlakuanmu. Aku? Aku yang selalu mencoba tampil sempurna di hadapanmu. Tapi selalu kalah dengan bunga liar di taman lain.
Aku? Aku yang sudah ingin pergi menjauh dari hidupmu, tapi selalu kalah dengan hatiku yang menginginkan hal sebaliknya.Aku yang tidak lagi berusaha kuat, tapi hatiku terlalu tangguh menerima semua perlakuanmu. Aku yang berusaha untuk pergi, tapi kaki enggan melangkah karena hati.
Lagi-lagi hati...hati ini terlalu mencintaimu, hingga mungkin orang lain menilai diriku bodoh karena terus bertahan. Hatiku tulus tanpa cela, hatiku ikhlas mencintaimu.
Entah kapan hati ini akan lelah. Lelah menerima semuanya. Semoga kamu lebih menghargai hati yang selalu dengan tulus menunggumu pulang walau tau kepulangmu disertai badai.Dari hatiku yang tak pernah lelah mencintaimu dengan segala kekuranganmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu dan Dia
Short StoryTentang Cinta.. Luka.. Air Mata.. Dan Pengkhianatan Ini bukanlah novel panjang penuh cerita cinta yang bahagia. Ini hanya kumpulan cerita tentang penghianatan, rasa kecewa, tentang hati yang luka. Dan sedikit nasihat untuk kalian yang patah hati. Ka...