Dimana peranmu ketika aku tertatih berusaha mencukupi kebutuhan keluarga kita?
Dimana peranmu ketika seharusnya kamu yang membimbingku sebagai imam, tapi malah asik dengan layar ponselmu?
Dimana peranmu ketika aku kesepian dan kamu malah acuh dan semakin memojokkanku?
Dimana peranmu ketika tangisku pecah dan kamu malah semakin keras meneriakiku?
Dimana peranmu yang seharusnya melindungiku tapi malah menyakitiku?Aku benci kamu yang selalu datang dengan senyum ketika menginginkanku dan acuh ketika aq hanya butuh sejumput perhatianmu.
Aku terima ketika beban itu di bagi dipundakku..tapi bukan berarti kamu bisa semakin santai dan seolah menaruh sepenuhnya padaku.
Aku juga manusia yang punya hati dan perasaan..memiliki jiwa yang terkadang lelah, penat dengan segalanya dan butuh dukungan bukan makian.
Aku juga bukan malaikat yang dapat terus sabar tanpa batas menerima segala perlakuanmu.
Aku lelah ketika mata ini harus berurai lagi dan kamu tak mau perduli, bahkan menoleh dan menenangkanpun kamu enggan.
Kamu hanya mau peduli pada dirimu, keinginanmu, keegoisanmu, keangkuhanmu.
Kamu dekat...tapi sulit. Sulit untuk kumengerti, sulit untuk kupahami, sulit untuk menyelam dalam dunia yang kau tutup rapat sendiri.
Kamu terlalu diam, terlalu acuh, terlalu sulit..
Aku lelah...aku bosan mengemis..
Dan mulai saat ini, aku akan mengikuti caramu. Baik hanya ketika kau baik padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu dan Dia
Short StoryTentang Cinta.. Luka.. Air Mata.. Dan Pengkhianatan Ini bukanlah novel panjang penuh cerita cinta yang bahagia. Ini hanya kumpulan cerita tentang penghianatan, rasa kecewa, tentang hati yang luka. Dan sedikit nasihat untuk kalian yang patah hati. Ka...