Bab 1

295 8 0
                                    

AIRIS NATASHA terkial kial membawa beberapa hadiah yang diterimanya . Ya , hari ini merupakan hari lahirnya , jadi sudah tentu admires-nya yang berpusu pusu itu menghadiahkannya dengan berbagai bagai jenis hadiah . Ada yang bagi bunga , ada yang bagi jam , ada juga yang baju . Hmm macam macam adalah .

" Tasha " panggil kawan baiknya , Tasnim . Tasnim terkocoh kocoh lari mendapatkan kawannya itu . " Amboi banyaknya hadiah . Untunglah orang ramai fans kan ? " kata Tasnim sambil senyum meleret .

" Daripada kau duk perli perli aku macam tu baik kau tolong aku ni haa . Banyak ni , sakit tangan aku dari tadi mengangkut hadiah ni semua " kata Airis Natasha sambil menghulurkan beberapa paper bag kepada Tasnim .

" Okay okay jom kita duduk kat sana " sambut Tasnim pula sambil menunjukkan sebuah bangku yang berada di tama kolej mereka .

Mereka menghela nafas lega sambil meletakkan hadiah hadiah tersebut . " Weh apasal tahun ni makin banyak pulak hadiah yang kau dapat ni ? " soal Tasnim sambil buat muka tak puas hati .

Airis Natasha tergelak kecil sambil berkata " Maklumlah makin naik sem makin ramailah orang kenal aku maka dengan itu makin bertambahlah fans aku hahahahaha "

Tasnim memukul tangan kawannya yang tengah gelak sakan itu . " Hmm apakata kita bukak hadiah hadiah ni ? Aku pula yang rasa tak sabar tengok hadiah banyak banyak macam ni . Hehe . "

" Amboi . Boleh je tapi sebelum tu mana hadiah aku ? " soal Airis Natasha sambil menghulurkan tangganya .

" Ala aku lupalah . Nanti nantilah aku kasi . Sorry okay ? " Tasnim memujuk . Tangannya mula membuka salah satu dari paper bags tersebut . " Woah ada jam . Em casio lagi . Untunglah . Nasib tak dibelinya Alain Dellon ke , Bonia ke . Eh eh ada suratlah . " kata Tasnim sambil membuka lipatan surat tersebut .

" Kepada Airis Natasha yang sentiasa dirindui . Saya ingin mengucapkan Selamat hari lahir yang ke 23 . Semoga hari harimu akan menjadi lebih baik selepas ini . Terimalah hadiah yang tak seberapa dari saya ini . Yang benar , secret admire-mu , Fahad " sesudah habis membaca surat tersebut , Tasnim bantai gelak . Ditekan tekan perutnya akibat terlalu kuat ketawa .

" Bapak ah ayat skema nak mati . Hotak dia secret admire dah kalau terang terang dia tulis nama dia . Adoi bengapnya budak sastera ni " Tasnim mengesat air matanya yang keluar . Airis yang dari tadi diam memukul tangan Tasnim .

" Kau ni tak baiklah cakap dia bengap . Hish . Tapi memang bengap pun hahahah " kini Airis pula yang ketawa bersungguh . Melihatkan kawannya yang ketawa bagai nak tercabut anak tekak itu , Tasnim sambung kembali tawanya tadi .

Mereka mula membuka hadiah hadiah lain . Buat kesekian kalinya mereka ketawa disebabkan oleh surat surat dan ucapan ucapan yang diterima Airis .

----------------

" Woi , malam ni nak jamming tak ? " tanya Afiq kepada Adryan . " Em tak kut . Aku plan nak bawak mummy ngan adik aku keluar malam ni " tetang Adryan .

" Hmm kau ni asyik bawak mummy dengan adik kau je keluar . Bila nak bawak awek pulak haa? " soal Qayyum pula .

Namun soalan tersebut dibalas dengan jelingan tajam Adryan . Dia paling pantang orang bertanyakannya hal awek ni . Dia serik ya dia serik . Serik dipermainkan oleh orang yang dia cintai .

" Wei , relakslah bro . Apa jeling jeling ni . Dah dah la tu . Tak terawat lagi ke luka dekat hati kau tu ? Move on lah . Buat apa kau ingat lagi kat dia? Dia dah bahagia dengan life yang dia pilih sekarang ni . Entah entah dah beranak pinak dah pun . Sampai bila kau nak jadi macam ni ? " soal Afiq sambil menepuk nepuk bahunya .

Let Me Love You Where stories live. Discover now