Bab 14

59 3 0
                                    

" Woi , asal dengan si Shah tu ? Tasnim mana ? " bisik Afiq kepada Qayyum .

Adryan turut berada disitu . Memandangkan gerai pun dah lengang . Qayyum melabuhkan punggung di atas kerusi yang telah disediakan .

Adryan dan Afiq turut berbuat demikian . Qayyum mengeluh berat . " Shah ngan Tasnim gaduh "

" Hah ? Gaduh ? " buat kesekian kalinya Afiq dan Adryan sebut sama sama . Entah kenapalah panjang sangat jodoh diorang harini . Asyik sebut benda yang sama aja .

Suara Adryan dan Afiq yang kuat menarik perhatian Airis yang sedang berehat di atas tikar bersebelahan Mia . Airis menjeling kasar tanda dia tak suka orang canang nama baik kawan dia . Dahla suara kuat .

Qayyum yang menangkap jelingan maut Airis tadi menelan air liur kesat . Jangan sampai Airis mengamuk sekali sudah ! Jari telunjuk diletakkan dibibir sebagai tanda supaya dua orang sahabatnya merendahkan suara mereka .

Kedua duanya pantas menutup mulut masing masing . " Apa yang dah jadi sebenarnya ? " tanya Adryan pula dalam nada separuh berbisik .

" Entahla . Aku pun tak tahu cerita sebenarnya macam mana . Cuma yang aku tahu si Shah tu sebenarnya nak bergurau dengan Tasnim tapi Tasnim pula melenting " jelas Qayyum dalam nada terkawal .

" Aik ? Tak pernah pernah si Shah tu bergurau dengan pompuan . Tetiba sangkut dengan Tasnim ke ape ni ? " teka Adryan .

" Mungkin juga " Afiq menambah
---

Shahir melilau sekeliling kampus . Dia sejujurnya tak tahu nak pergi mana tapi hatinya terus mendesaknya supaya mencari Tasnim dan meminta maaf .

Dia menyepak beberapa batu kecil di atas jalan disebabkan oleh bosan yang teramat . Tiba tiba dia terpandangkan susuk badan seseorang yang sedang duduk di atas bangku berhadapan dengan air pancut . Namun gadis itu membelakanginya .

Dia yakin itu Tasnim ! Fikirannya bercelaru .Dia tidak tahu sama ada dia harus mendekati Tasnim ataupun tidak . Satu kata hatinya kata pergi dan minta maaf , satu lagi menyuruhnya dia membiarkan Tasnim bertenang dahulu .

Namun , digagahkan juga langkah mendekati Tasnim . Sebelum itu , dia sempat membeli aiskrim di salah satu gerai di situ . Mana hati boleh sejuk hati Tasnim lepas makan aiskrim ni .

Langkahnya terhenti apabila dia betul betul berada di belkang Tasnim . Tasnim masih lagi tidak perasan akan kehadirannya . Dia dapat menangkap bunyi tangisan yang keluar dari mulut Tasnim . Bahunya terhinjut hinjut akibat tangisannya itu .

Shahir kecut perut . Sungguh dia rasa bersalah ketika itu . Dia tidak menyangka yang gurauannya itu telah mengundang tangis Tasnim .

Dengan lafaz bismillah , dia duduk di sebelah Tasnim . Bibir diketap sebelum membuka bicara . " Awak , saya minta maaf "
Tasnim pantas menyeka air matanya apabila dia perasan akan kehadiran Shahir .

" Tak apa . Kau tak salah pun . Aku yang tiba tiba emo . Aku minta maaf " ujarnya dalam suara yang masih serak akibat menangis tadi namun dia langsung tidak memandang ke arah Shahir . Dia tak mahu Shahir melihat keadaannya yang selekeh dan cengeng tika ini .

" Eh tak , saya yang salah . Nak bergurau tak tengok masa . Sorry again . Nah ni saya ada belikan aiskrim untuk awak . Dah nak cair dah ni " kata Shahir sambil menghulurkan aiskrim kepada Tasnim .

Tasnim akhirnya memandang Shahir dengan mata yang masih merah . Dia tergelak kecil sebelum menyambut huluran tersebut " Kau ingat aku budak kecil ke asal nangis je bagi aiskrim "

Shahir hanya tersenyum . Lega hatinya boleh melihat Tasnim tertawa . Secara tak langsung rasa bersalahnya sedikit berkurang .

" Kenapa awak menangis ? " pertanyaan Shahir serta merta mematikan senyum Tasnim dan tangannya yang sedang ligat membuka balutan aiskrim Cornetto itu .

Let Me Love You Where stories live. Discover now