/// Prolog
Ribuan tahun yang lalu, ke-22 Tuhan penguasa dunia saling berperang. Perang besar untuk memperebutkan hak kuasa tertinggi di dunia, sekaligus para pengikut dan penyembah yang banyak.
Dalam bahasa yang lebih singkat, para Tuhan dunia ini terlalu mudah terpancing konflik, besar kepala dan egois.
Perang besar menyebabkan tatanan hukum dan kekacauan di dunia berantakan, menyebabkan banyak para makhluk mati dan tersiksa.
Satu dengan yang lainnya saling menyerang, saling menyiksa, dan saling menghancurkan. Namun mereka semua tetap tidak bisa mati, karena mereka adalah "Tuhan". Di titik puncak konflik mereka, daya tahan mereka sebagai "Tuhan" semakin menipis berkat perang yang berlangsung. Jika mereka terus melanjutkan perang, mereka akan jatuh menjadi makhluk tanpa daya selemah manusia. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menunda kelanjutan perang besar di kemudian hari.
Semenjak saat itulah, ke22- Tuhan dunia ini tertidur pulas, beristirahat untuk mengisi tenaga mereka, mempersiapkan diri untuk babak kedua perang besar para Tuhan.
Untuk menjaga dunia yang mereka pimpin jatuh dalam kekacauan, ke-22 Tuhan menyewakan kekuatan mahabesar mereka pada ke-22 manusia terpilih. Atau lebih tepatnya pada manusia yang "tidak beruntung", sebab para Tuhan terlalu tergesa-gesa untuk pergi tidur dan tak punya waktu memilih mana yang tepat. Kekuatan mahabesar dari Tuhan ini akan menurun tiap generasi, menciptakan rantai yang menjaga dunia agar tidak kacau balau.
Nyatanya, zaman tanpa para Tuhan menyebabkan kekacauan di seluruh penjuru dunia. Para manusia "pilihan" berkekuatan Tuhan tak mampu menanggulangi krisis di setiap daerah. Peperangan dan konflik tak berguna menyebar dan meluas, mengakibatkan kondisi mirip pasca akhir dunia, setelah kiamat. Ini adalah masa yang berlangsung setelah perang besar para Tuhan, masa ketika manusia mampu mengendalikan kekuatan jauh di luar akal sehat: Abad Hitam.
/// 1
Hari ini teh yang ia minum rasanya benar-benar manis. Sang pemuda sama sekali tidak peduli pada itu sebenarnya, tapi kadar glukosa yang naik tiba-tiba membuatnya lebih sedikit bersemangat dari biasanya. Sebuah senyuman mengejek ia pasang di wajah. Hal yang ingin ia lakukan semenjak dahulu mengisi hatinya yang sudah lama hitam dan kosong. Ia hirup aroma khas teh yang tumbuh dari padang Vounten itu lagi, sembari menyusun sebuah rencana. Sang pemuda, memicingkan matanya akibat terlena aroma teh, makin melebarkan senyum yang sudah ada. Seketika sebuah lukisan muncul di kepalanya: lukisan dedaunan teh wangi semerbak di panorama alam negeri Peria nan indah dan memanjakan.
Ini benar-benar hari yang sangat baik, kata sang pemuda dalam hati. Ia menyeruput teh sedikit demi sedikit, membiarkan seduhan yang ia racik tanpa mengenal resep masuk dan menggilitik bagian mulutnya yang terdalam. Ah, rasanya benar-benar membuat tenang.
Inspirasi yang keluar dari kepalanya tetap tak berhenti, sampai pada akhirnya sang pemuda berhenti meminum teh yang terlalu menyihir itu. Tapi tetap saja, perasaan hatinya masih terasa nyaman dan tentram, sekaligus bersemangat.
Sang pemuda menaruh cangkir teh ke meja dalam satu hentakan cepat, yang hampir membuat cangkir cantik tersebut pecah. Mata sang pemuda seolah berujar, "Aku siap untuk apapun!" sambil memandang ke balik jendela. Pertama kalinya dalam beberapa tahun, satu-satunya anak laki-laki keluarga Gŭk generasi sekarang membuka jendela kabin yang ia huni di tengah hutan. Sinar matahari pagi menghangatkan seisi kabin kayu, membuat perasaan bergejolak semakin mengaduk hati sang pemuda. Ia, tanpa pikir panjang, menendang keras pintu masuk kabin yang sudah ia barikade dengan kayu dan paku. Pintu masuk yang tak pernah ia buka, akhirnya terbuka lebar. Aroma rumput, tumbuhan menjalar, aliran air sungai terdekat, bahkan hewan kecil yang berlalu-lalang masuk seketika. Masa mengurung diri Maktso Gŭk telah benar-benar selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abad Hitam
FantasíaAda banyak sekali hal yang terjadi di dunia ini setiap detiknya, namun kebanyakan manusia hanya melewatkannya. Hanya segelintir yang mau berpikir, akan keindahan kejadian-kejadian harian di seluruh penjuru semesta. Yang ingin mengetahuinya, terpuruk...