***
Joshua memiringkan kepalanya dan matanya tertuju pada bibir pink Ha Eun.
"Apa maksudmu datang ke apartemen seorang laki-laki yang baru saja kau kenal selama lima hari? Apa itu hanya karena alasan sakit?" tanyanya sambil masih menatap bibir Ha Eun. "Ku peringatkan kau," Joshua menjeda lalu menatap mata Ha Eun lekat. "Jangan menyukaiku," ia menjeda lagi. "Karena aku tidak bisa menyukai wanita."
"M-mwo?" wajah Ha Eun tampak seolah tak percaya.
Sebuah kata terlintas di pikiran Ha Eun.
Homoseks?
Joshua melepaskan cengkramannya dari tangan Ha Eun dan duduk dengan posisi semula. Ha Eun berdiri dan mundur selangkah.
Hening.
"Kenapa kau memberi tahu ini padaku?" tanya Ha Eun memecahkan keheningan diantara mereka.
Tercetak senyum sumir di bibir Joshua.
"Karena kau mempunyai orang yang kau suka dan kau datang padaku saat aku 'sakit'."
Gadis itu diam memikirkan sesuatu sampai akhirnya dia angkat suara, "Jadi, maksudmu 'sakit' itu--"
"Benar." Potong Joshua. "Dan kau datang padaku untuk 'merawatku' 'kan?"
"Tunggu dulu," Ha Eun memejamkan mata sambil menekan pangkal hidungnya. "Apa maksudmu dengan merawat, Joshua? Aku benar-benar tidak mengerti!"
Joshua mengernyit, "Yak, aku baru saja memintamu menjadi dokter sekaligus kelinciku."
"Kenapa kau tidak pergi saja ke dokter psikolog sungguhan? Kenapa harus aku?" Ha Eun menjerit.
"Sudah ku bilang 'kan. Karena kau mempunyai orang yang kau suka dan terlebih lagi kau datang padaku saat aku 'sakit'."
Ha Eun memandang sekeliling ruangan dengan panik. Untuk pertama kalinya dalam hidup, ia benar-benar menyesal telah berniat membantu orang, kali ini.
"Bisakah aku percayakan ini padamu, dokter kelici?"
Ha Eun diam sejenak lalu akhirnya ia angkat suara, "Kalau aku menolak?"
"Yah, aku akan memberi tahu Jeon Wonwoo kalau kaulah memo biru berbentuk hati." Senyum evil.
Mata Ha Eun membulat, "Yak! dari mana kau tahu?"
Laki-laki itu menyipitkan mata, menatap Ha Eun dengan tatapan kemenangan lalu ia menjawab, "Dari semenjak kau keluar dari kelas 2-A 32 jam yang lalu." Senyum evil.
Setelah kejadian yang cukup membuatnya syok itu berakhir, kini Ha Eun sudah berada di komplek ia tinggal, dan sebentar lagi gadis itu akan sampai di rumahnya. Tapi yang membuat dia berjalan seperti zombie adalah ancaman yang di berikan Joshua. Ia nyaris tak percaya di balik wajah teduh dan gentle seorang model majalah luar dan dalam negeri ternyata tersimpan sosok orang gila yang egois. Dasar psiko! Pikir Ha Eun.
Ia berhenti tepat di depan rumah lalu mengetik sebuah pesan untuk Joshua sebelum akhirnya belok masuk kerumah.
To Joshua :
'Baiklah, aku akan jadi dokter kelincimu ╥_╥'
Send? SEND!
From Joshua :
'Kelinci pintar ^_^ '
To Joshua :
'Dasar pasien gila!
Send? DELETE! DELETE! DELETE!
***
Pagi itu hujan deras, tapi hujan tidak dapat menghalangi murid-murid SMA Haewon pergi ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A fool in love
FanficMemang perempuan ini bodoh, telmi, cerewet, dan ceroboh. Tapi bukan Lee Ha Eun namanya kalau pesimis. Ia mengejar pria bernama Jeon Wonwoo yang 180 derajat berbeda sifat, kepribadian, serta IQ selama bertahun-tahun. Dan selama bertahun-tahun itu ada...