5 - Cinta Pertama

1.5K 89 37
                                    

Assalamualaikum! Double UP! 

siapkan lagunya shaaaayyy. play di mulmed ya. Jangan lupa basmalah, beri bintang dan rusuhkan!!!

.
.
.
.

Azrina tak henti memintal doa bahkan sejak serentetan rangkaian prosesi pernikahan belum dimulai hingga akad dan resepsi selesai digelar. Ia tak pernah tahu Lee Jun Ki akan benar-benar menjadi jodohnya. Teman hidup selamanya. Meski Azrina berusaha menerima setiap keputusan dari Allah, bahwa semua rencana-Nya pasti baik untuknya. Tepat saat ayahnya memulai akad, menyerahkannya pada seorang lelaki pilihan ayahnya itu. Dari kamar pengantin tempat ia duduk anggun bagai bidadari, tak kuasa ia menahan tangis. Entahlah, ia tak mengerti kondisi hatinya saat ini. Porak poranda oleh gempa berkekuatan dahsyat namun juga bersemi indah dengan bunga-bunga yang mulai mekar. Oh, apakah ini bahagia?

Resepsi pernikahan berjalan lancar dan menakjubkan.
Aula gedung pernikahan dihias dengan konsep islami yang elegan, terlihat sederhana tapi tetap terasa mewah. Warna soft pink yang memenuhi ruangan dengan hiasan bunga-bunga berwarna lembut juga hijab atau sekat pembatas yang memisahkan tamu pria dan wanita, begitu pula mempelainya, terasa begitu tentram dan menambah khidmat perasaan.

Azrina duduk anggun di panggung resepsi ditemani ibunya. Di sebelah kanannya, dibalik hijab pembatas, Lee Jun Ki juga duduk bersama dokter Ali. Jun Ki tak henti tersenyum sumringah. Senyum penuh kemenangan. Meski tanpa disertai satupun keluarganya. Beberapa pemuda tamu undangan menatap lelaki berwajah Korea ini dengan sangat iri. Beruntung sekali ia berhasil memenangkan hati dokter Ali lalu diangkat menjadi menantu.

Jun Ki sesekali berdiri menyalami para tamu yang menghampiri memberi selamat. Azrina pun demikian. Banyak sekali undangan yang hadir, dari kerabat, tetangga, kolega ayahnya dan teman-temannya. Semua terlihat takjub oleh pesona Azrina, dibalut gaun pengantin syar'i dengan jilbab yang terjulur panjang. Tidak menghilangkan aura pengantin sama sekali meski riasan wajahnya tidak berlebihan, tanpa cukur alis, tanpa bulu mata palsu. Memang sudah dipesannya sejak jauh-jauh hari. Lembaran pertama yang baru saja ia buka dalam kehidupannya saat ini ia harap seharusnya dipenuhi jutaan berkah yang mengantarkannya pada sakinah, namun apakah akan ada berkah jika memulainya dengan berani melanggar aturan, dan menanggalkan semua prinsip islami yang justru telah berusaha dipertahankan dalam keseharian? Mungkin pernikahan memang tetap sah, tidak ada yang salah. Kedua mempelai resmi halal. Tetapi, sesuatu yang dimulai tanpa berkah, bisakah terbayang bagaimana akhirnya?
Bahkan meski tak ber-tabarruj, Azrina tetap jelita bak bintang, bersinar mempesona lebih terang dari yang lain. Dia tetap indah dalam balutan gaun yang longgar, memancar bak bidadari dengan senyum berseri.

Beberapa teman dekat Azrina menghampiri dengan girang.

"Ya ampun, Az.. sekarang elo orang Koreaaaaa! Omaigaad. Ustazah kita ini loh, jodohnya jauh banget..." Beberapa mereka rusuh sambil mengajak Azrina berfoto-foto ria.

Namun ada seseorang yang sejak tadi dicari-cari Azrina. Seseorang yang tidak juga terlihat bahkan setelah acara berakhir.
Namira.
Kemana dia?
Mengapa sekalipun ia tak pernah nampak di acara penting sahabatnya ini?

Ada yang berubah pada Namira.
Azrina menerka, sepertinya sejak acara lamarannya.
Saat itu Namira girang sekali, tapi seketika berubah mendung lalu tak nampak lagi.
Padahal saat-saat menjelang pernikahan Azrina benar-benar membutuhkan Namira, sekedar untuk berbagi rasa. Tapi Namira seakan menghindar. Beberapa kali ia beralasan ada jadwal meet and greet untuk buku terbarunya.

Seperti Azrina, Jun Ki pun sempat mencari Namira. Tepat setelah lamaran, ketika Namira mengirim email singkat. Mungkin untuk terakhir kalinya.
Sebuah ucapan selamat.
Jun Ki dirasuki perasaan bersalah. Tapi batinnya tetap meyakinkan bahwa Azrina lah pemilik hatinya. Jikapun ada cinta antara dirinya dan Namira, sesungguhnya itu adalah cinta untuk Azrina. Dan ketika kesempatan itu terbuka lebar, apa yang menghalangi Jun Ki untuk menolak?

🍁

Tok.. tok.. tok...

Seseorang terdengar mengetuk pintu kamar pengantin.
Dari dalam kamar, Azrina yang baru saja selesai membersihkan diri dan berganti pakaian tersentak. Seperti tersengat listrik secara tiba-tiba. Jantungnya berdegup kencang. Semakin kencang hingga nyaris lepas dari dirinya ketika seseorang yang mengetuk itu perlahan masuk dan mendekat.
Seketika kamarnya terasa pengap. Atmosfernya menghangat. Tetapi seluruh tubuhnya gemetar nyaris beku.
Bahkan tangannya terasa berat untuk diangkatnya, sekedar untuk membenarkan posisi jilbab.
Ia duduk mematung di atas ranjang. Masih tertunduk.

For The Rest Of My Life [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang