For The Rest Of My Life [COMPLETED]√

23 - Tsunami

Halo halo haloooo...

Assalamualaikum everyone!

Ada yang sudah tidak sabar menunggu kelanjutan cerita ini? Wkwk, maaf, ya!

Membujuk Azrina biar mau maafin Bang Qonzi ternyata susah banget! Wkwk..

Okedeh, langsung aja. Yuhuuuu...

🍁🍁🍁

"Oppaaaaa! Kalian kenal Furqon?" Namira berlari kecil menghampiri Lee Jun Ki di ruang baca yang kini merangkap sebagai ruang kerjanya.

"Furqon? Siapa?" Jun Ki mengernyit. Dia memang sulit mengingat nama orang, tetapi ia yakin sekali ini kali pertama dirinya mendengar nama itu.

"Furqon Azizi ... Tahu tidak?" Namira memastikan lagi.

"Siapa, sih? Calon suami mu? Pastikan dia lebih tampan dariku."

"Ch!" Namira berdecih sebal. Namun tak melanjutkan kalimatnya. Matanya hanya menatap iba pada Lee Jun Ki, kemudian kepalanya menggeleng-geleng pelan.

"Bercandalah sesukamu, sampai istrimu ditikung orang!" ujar Namira tak sengaja tapi tetap melanjutkan.

"Eo! Majayo. Furqon memang saaangat tampan, dan lebih high quality dibandingkan Oppa. Shalihnya terjamin, hafalan qur'annya diluar kepala, calon ulama. Tidak sulit untuk menggantikan posisimu di hati Azrina, contohnya ini." Namira mengangsurkan ponsel yang digenggamnya pada Lee Jun Ki. Ponsel yang baru saja membuat matanya terbelalak, dan dipastikan Jun Ki pun akan bereaksi serupa ketika ia melihat apa yang Namira tunjukkan.

Namira bukan bermaksud mengadu, hanya saja dia pun begitu terkejut ketika melihat update terbaru Furqon di Instagram. Unggahan foto yang tidak biasa. Bahkan nyaris tak pernah seperti itu. Furqon yang sejak dulu tidak pernah mengekspos kehidupan pribadinya jika diluar kepentingan. Kali ini dengan bangga memamerkan tangannya yang menyarung cincin pernikahan ke jari seseorang. Yang dikenali Namira sebagai pemilik nama Azrina Haura, dari username- nya.

Benarkan? Tidak ada yang berpikir foto itu rekayasa, atau hoax, atau sesuatu yang diartikan lain selain 'defenisi pernikahan', ditambah caption yang disertakan Furqon yang begitu manis, hingga sanggup meracuni para fansnya.

Namira hanya ingin memastikan.

Yang dia tahu, Azrina sudah menikah dengan laki-laki dihadapannya saat ini. Yang dulu dicintainya. Yang pernikahannya membuat Namira jatuh tersungkur hingga ke titik terendah dalam hidupnya.

Yang Namira tahu, Furqon hanya sahabat masa lalu Azrina, tapi ini apa?
Katanya sahabat, tapi menikah?

Eeeeh, tidak mungkin!

Dan benarlah. Respon Lee Jun Ki sesuai dengan yang diperkirakan. Bahkan lebih dari itu. Meski tetap terlihat tenang di hadapan Namira, di lubuk hatinya gempa berkekuatan dahsyat dengan potensi tsunami sedang terjadi.

"Jelaskan padaku apa ini!" kalimat itu yang pertama terlontar darinya untuk Namira. Sedang gadis itu hanya menggeleng, namun kemudian menjelaskan secara singkat hal yang diketahuinya tentang sepasang sahabat kecil itu.

"Aku tidak tahu pasti, mereka berteman jauh sebelum aku masuk ke kehidupan Azrina. Dan mereka berpisah juga sebelum aku datang."

Terlihat jelas, Lee Jun Ki sangat geram. Berulang kali rahangnya tampak mengeras.
Ia lalu merogoh saku celananya, meraih ponsel yang diletakkan disana. Menelepon seseorang.

"Paman Kim, siapkan penerbangan untukku. Ke Arab Saudi."

Demi mendengar kalimat itu, Namira terperangah hebat. Lee Jun Ki gila!
Siapapun akan percaya bahwa saat ini kedua biji mata Namira hampir meloncat dari tempatnya ketika melihatnya langsung.