POV GALVIN
"Eh dio, lo ganteng deh. Pulang bareng yukk, sekaranggg!!" Ucap alicia yang sedikit menaikan nada.
"Udah dah, kalo bu bos mulai naikin suaranya mana bisa orang nolak. Yaudah ayo" ucap dio malas, bercanda. alicia yang melihat dio dengan jawaban seperti ga ikhlas mengantarnya dan menganggap perkataan dio serius , mukanya menjadi merah karna kesal.
"senyum dong senyum" ucap abel.
"Apa si yang engga buat yayang abel, senyum doang mah gampang" balas dio.
"Ah aku envy liatnya" ucap dinda.
"Sayang ya ga ada karel, padahal dinda lagi ngode. Jajajahhh" ucap abel.
"Selo, ntr gw sampein ama karel" ucap dio.
"Udah ah gw mau pulang, lo kalo ga mau nganterin gw gapapa gw bisa naik taxi. Vin, gw balik dulu ya dah!" Ucap alicia yang semakin kesal, dia langsung mengambil tas yang berada disofa dan pergi meninggalkan kamar galvin.
"yo, anterin" ucapku setelah alicia keluar.
"iya iya sabar" ucap dio lalu berjalan menuju pintu. "Yayang abel jangan cemburu ya tenang ayang dio cuman anterin alicia doang ga ada apa2 kok. Kan ayang dio setia sama abel ga kaya nico yang ga setia sama ayang abel" ucap dio sebelum keluar ruangan.
"Sa, sa, sakitnya tuh disini didalam hatiku" ucap nico yang bernyanyi karna disindir oleh dio.
"Jihad kamu bang" ucap nico.
"Yo gc kejar alicia sebelum dia naik taxi" ucap gue. Dio pun langsung berlari keluar mengejar alicia.
POV ALICIA
Gue keluar dari ruangan galvin karna kesal dio tidak mau mengantarkan ku pulang, sebenernya si ga kesel beneran tapi itu hanyalah akting biar dianterin pulang. Gue berdiri didepan pintu ruangan dan mendengarkan obrolan mereka dari luar ruangan. terdengar galvin yang menyuruh dio untuk nganterin pulang, gue pun segera berjalan keluar rumah sakit. Saat gue keluar dari pintu utama rumah sakit dio sudah ada disebelahku."Mau ngapain lo?" Tanyaku ke dio.
"Anterin lo pulanglah" ucap dio dengan nyantai.
"Gausah, gue bisa pulang sendiri"
"Ah, yang boneng?" Ucap dio dengan bahasa batak.
"Ho'oh" ucapku, dan dio langsung berbalik arah jalannya.
"Eh dio maahhh" ucapku memegang tangannya menahan dia untuk pergi.
"Kenapa?" Tanya dio berbalik badan dengan tanganya yang masih gue pegang.
"Anterin" ucapku dengan muka memohon.
"Makannya beb alicia jangan sok jual mahal"
"Iya iya maap, udah ayo anterin kita balik" ucapku. Kita berduapun berjalan beriringan menuju parkiran.
"-"-"
Kringg kringg
Bel pulang sekolah lebih cepat dari sebelumnya karna ada rapat guru, semua murid bersorak ria ada yang mukul2 meja dan ada yang teriak.
"Al"
"Hm?" Sahutku berbalik badan, ternyata yang manggil itu dio. Segera dio, rivan dan nico menghampiriku.
"Mau ikut ga?" tanya nico.
"Kemana?" Tanyaku.
"kerumah sakit" ucap dio.
"Gw pulang kerumah dulu deh, nanti gw nyusul" ucapku.
"Gausah, lo rumahnya sebelahan kan sama galvin?" Tanya rivan.
"Iya"
"Yaudah kalo gitu lu langsung ikut aja kerumah sakit, soalnya hari ini galvin udah boleh pulang" ucap dio.
"Oh gitu, yaudah ayo" ucapku. Kita ber4 berjalan menuju parkiran.
"Alicia!" Panggil seseorang dari kejauhan dan berlari mendekat kearahku.
"Eh, kenapa ley?" Tanyaku ke hailey.
"Lo mau kemana?" Tanya hailey.
"Mau kerumah sakit, kenapa?" Tanyku.
"Hai, hailey" ucap rivan.
"Hai!" Sapa hailey.
"Aseekkk, langsung ngegas bang" ucap nico diiringi suara tawa.
"Terus kita pulang gimana?" Tanya hailey.
"Astaga!" Ucapku menepok jidat. "Nih kunci mobilnya, kalian pulang duluan gua ada urusan sebentar, ga sampe malem kok" lanjutku.
"Oh yaudah, gua duluan ya al. Dah rivan" ucap hailey melambaikan tangan dan meninggalkan kita ber4.
"Asekk asekk Joss" ucap dio dan nico berbarengan, menggoda rivan dan berhasil membuat rivan salting.
"Kapan nih jadiannya van?" Tanyaku.
"Siapa yang jadian?" Tanya dinda yang baru dateng bersama karel dan abel.
"Apa si din" ucap dio.
"Lo kapan jadian ama kerel?" Ucap nico diiringi suara tawa.
"Apaan si" gumam dinda kesal.
"Udah ayo yo gc kita berangkat" ucapku.
"Ikut mau kemana?" Tanya abel.
"Ayo yayang abel" ucap dio.
"Yayang yayang pala lo peang, udh ayo ah" ucapku kesal.
"-"-"
POV ANATHOR
tinn.. tinn..
bunyi klakson mobil menandakan minta dibukakan gerbang sebuah rumah.
"Eh. bego, rumah gua kan ga ada satpamnya" ucap galvin.
"Oh iya gua lupa kan bukan rumah lama lo yang kayak lo ceritain itu" ucap dio cengengesan.
"Yaudah, bentar gw bukain dulu pintunya" ucap alicia langsung keluar dari mobil dan membukakan pintu gerbang. setelah pintu gerbang dibuka oleh alicia, mobil sedan berwarna hitam itu memasuki karangan rumah galvin.
"Ayo sini gua bantu" ucap alicia. Galvin pun turun dari mobil dan masuk kedalam rumah dibantu oleh alicia.
Tanpa diketahui oleh galvin ataupun alicia, ada sosok sepasang mata yang melihatnya begitu tajam dan senyum licik dengan penuh banyak makna.
Aaahhh aku sedih, aku udah lama banget ga update maafkan aku ya.
Tapi aku senang karna udah banyak bgt yang baca cerita aku walaupun aku updatenya lama, aaahhh lope kalian semua akh.
Jangan lupa ya.
Vote + comment 💋.

KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible
Ficção AdolescenteSeorang perempuan cantik bernama Alicia yang cuek tapi kadang cerewet . Suatu ketika sekolahnya kedatangan anak baru laki2 yang sedikit badboy dan sifatnya yang dingin dengan hatinya yang amat sangat beku. 'Apakah aku bisa meluluhkan hati mu yang s...