Part 21

6.3K 360 9
                                    

"Terus apa?" Tanya dio.

Semua mulai berfikir untuk memilih lagu bagus yang nantinya akan ditampilkan
Oleh mereka semua.

"Ah gua tau" ucap nico.

"plis jangan lagu reggae ya" ucap alicia.

"Selaw, engga lagu reggae kok" ucap nico santai.

"Trs apa?" Tanya rivan.

"Itu..." ucap nico terbata.

"Itu apa?" Tanya dio yang penasanran.

"Lagu..." ucap nico so bikin orang penasaran.

Pletak!

Satu pukulan dipundak nico dari galvin yang sudah gereget dengannya dengan muka datar. Sedangkan alicia memutarkan bola mata bosan.

"Ngomong yang bener" ucap galvin dengan muka datar.

"Okee, gimana kalo kita nyanyiin lagu.." ucap nico sambil berjalan keluar ruang band " lagu candu yang dinyanyiin awkarin" ucap nico langsung keluar dari ruang band.

"-"-"

1 minggu 6 hari berlalu setelah alicia dan galvin mendapatkan hukuman untuk mengisi pensi. pensi akan diadakan besok, anak osis sibuk mempersiapkannya dan peserta acara sibuk melakukan kegiatannya untuk latihan terakhirnya. Hari ini , sekolah dibebaskan dari pembelajaran tetapi tetap harus masuk seperti biasa.

"Din, lo kenapa?" Tanya alicia bingung karna ia melihat muka mata dinda sembab.

"Gapapa" ucap dindan, berbohong.

"Bohong, ya lo bohong" ucap alicia menatap dinda serius, sedangkan dinda memfokuskan matanya ke hp yang dipegangnya.

"HAI GENGS DIO GANTENG DATENG" ucap dio teriak saat masuk kekelas.

"Heh lo pikir ini hutan apa!" Omel abel yang berada disampingnya.

"Ya kelaslah sayang" ucap dio merangkul pundak abel, dengan cepat ia menepisnya dan berjalan kearah alicia, dio hanya bisa pasrah dan berjalan kearah galvin yang berada dibelakang kelas.

"Hae gaes" ucap abel, duduk dimeja depan alicia menghadap kebelakang.

"Lah anjer, lagi pada maneqin challage lu ber2?" Ucap abel.

"Iya bel iya dah" ucap alicia.

"Eh din lu kenapa?" Tanya abel, seperti yang ditanyakan oleh alicia.

"Gapapa" jawab dinda yang masih tetep fokus ke hpnya.
Alicia dan abel saling berpandangan dan alicia membidikan bahunya.

"Eh masa gua tadi liat karel sama cowo berjas item, kayaknya si papanya. Mereka masuk ke ruang kepsek.

Dinda yang mendengar nama karel disebut langsung menengok ke arah abel dengan mata terbuka lebar seperti meminta penjelasan apa yang barusan abel katakan. Namun abel tidak paham maksudnya.

"Kenapa?" Tanya abel bingung. Dinda langsung memfokuskan kembali matanya kearah hpnya.

Alicia memutarkan kepalanya mencari seseorang, ia melihat sepasang bola mata orang itu yang sedang menatapnya dengan raut wajah sedih. ralat bukan alicia melainkan sosok yang berada di sampingnya.

'Ya Karel sedang melihat dinda, ada apa sebenarnya' batin alicia.

"-"-"

"Jadi sebenernya ada apa sama kalian ber2?" Ucap seseorang perempuan.

"Gua sayang banget sama dia, gua ga mau kehilangan dia, dan gua ga niat buat ngelakuin ini sama dia" ucap seorang cowo itu sedikit menundukan kepalanya.

"Terus?"

"Gua ga bisa sama dia lagi, karna gua harus pergi. Bokap nyokap gua pisah dan Gua ikut bokap gua ke singapure setelah selesai pensi. Gua mahon dihari terakhir gua lo mau bantuin gua" lirih cowo itu.

"Okee, gua akan bantu sebisa mungkin" ucap perempuan itu menepuk bahu lelaki itu dan pergi meninggalkannya yang masih diam.

'Aku akan kembali sebisa mungkin' batin lelaki itu.

"-"-"

Tokk tokk

Seorang mengetuk pintu dan masuk kedalam kelas yang orang2nya sedang sibuk sendiri.

"Permisi" ucap mario, anak osis.

"Disini yang namanya saya sebut tolong ikut saya" perintah mario "alicia, galvin, dio, dan karel" lanjut mario.

Alicia, galvin , dio dan karel berdiri dan berjalan mengikuti mario. Dan ternyata di luar kleas sudah ada nico dan rivan. Mario berhenti didepan ruang osis, ia masuk kedalam ruang osis diikuti alicia, galvin, dio, karel, nico dan rivan. Didalam ruang osis sudah banyak orang didalamnya.

'Pasti ngomongin pensi' pikir alicia.

"Okee semuanya udah kumpul" ucap mario, dan memberitahu satu per satu waktu urutan acara.

"Kalian semua boleh keluar" ucap mario setelah memberitahu urutan acara.
Semua berdiri dan berjalan keluar ruang osis.

"Mm, buat galvin dan karel bisa tunggu bentar? Masih ada yang mau diomongin" ucap mario, galvin dan karel pun berbalik badan dan duduk dimeja ruang osis.

Alicia, dio, nico dan rivan berjalan keluar.

"Eh, apa si yang mau diomongin lagi? Kalo kerel gua tau kalo galvin apaan?" Tanya alicia.

"Gatau" ucap nico.

"Lo temennya masa gatau, temen macem apa lo" ucap alicia diikuti tawa dio dan rivan.

"Udah gausah dipikirin, nanti lo bakal tau kok luat aja nanti. Mending bebep alicia mikirin aku" ucap dio mengedipkan sebelah matanya.

"Heh itu mata lo, gua bilangin abel" ucap alicia berlari.

"Eh alicia gua cuman bercanda" ucap dio mengejar alicia masuk kedalam kelas.

"Bel gua bisa jelasin ini" ucap dio berjalan kearah abel.

"Buat apa?" Ucap abel.

"Ini ga kaya yang lo pikir bel" ucap dio memegang tangan abel.

"Ih, lepasin kutil dugong" ucap abel.

"Huft, drama dimulai, punya pop cron ga din" ucap alicia diikuti tawa kecil dinda.

"Bel, plis dengerin penjelasan gua" ucap dio melepas tangan abel.

Haha waloyo gimana tuh hubungan abel sama dio, aah parah.

Wah apakah mereka putus?

Hayo apa yang bakal terjadi dipensi besok dipart 22,ada yang tau? Ditunggu ya

Jangan lupa ya.
Vote + comment 💋.

ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang