Kami bertiga duduk melingkar di lantai. Aku dan Ruffilovge siap mendengarkan penjelasan Licht dengan seksama. Sebelumnya, aku memang sudah mengira-ngira tentang alasan aku menjadi peri dan vampir. Tetapi sekarang aku akan benar-benar mendengarnya dari mulut orang lain.
Licht menarik napas panjang sebelum mulai bercerita. "Master Ferryn ingin menciptakan makhluk mitologi melalui rekayasa genetika. Contohnya menambahkan gen capung pada manusia sehingga hasilnya adalah peri. Dia melakukan percobaannya pada tikus untuk menciptakan chimera tikus-capung. Sayangnya berkali-kali dia gagal."
"Apa yang terjadi pada mereka—maksudku, tikus-tikus itu?" tanya Ruffilovge.
Air muka Licht berubah sendu. "Kalian tahu apa yang terjadi."
Seketika itu juga, hawa dingin dan mencekam serasa melingkupi ruangan ini. Aku dan Ruffi saling bertukar pandang. Ada keterkejutan yang jelas di matanya, berbaur dengan ketakutan.
"Seharusnya percobaan itu dilarang! Nyawa makhluk hidup bukan permainan!"
Ruffilovge memang benar. Tak peduli apa pun alasannya, nyawa makhluk hidup, bahkan jika itu hewan, tak boleh dipermainkan. Sayangnya dia tidak pernah mengenal kegelapan dunia ini. Bahkan penelitian yang mengorbankan nyawa manusia saja seringkali dilakukan walaupun di permukaan dunia penelitian itu ilegal. Mereka bilang itu demi kemajuan umat manusia.
"Penelitian ekstrim begitu bukan pertama kalinya dilakukan. Sayangnya hasil akhir kadang mengubah pendapat masyarakat. Begitu pula ketika penelitian Master berakhir dan hasilnya adalah Wiglitth." kata Licht mengalihkan atensiku kembali.
"Master memasukkan DNA capung yang sekuens basanya sudah diatur untuk membentuk protein pertumbuhan sayap pada zigot. Kamu adalah subjek pertama penelitian terhadap manusia. Untunglah kamu berhasil. Tidak hanya punya sayap, kamu juga bisa terbang dengan sayapmu itu.
"Kemudian sepuluh tahun yang lalu, gen kelelawar vampir menyatu dengan genmu. Master bilang percobaan itu tampaknya gagal. Tidak hanya menumbuhkan taringmu, gen itu juga malah mengatur tingkah lakumu.
"Hanya itu yang kudengar dari Master Ferryn," pungkas Licht. "Tentang alasan Master menyembunyikan kebenaran dan meninggalkanmu, aku sama sekali tidak tahu."
Padahal bagian yang paling ingin kutahu adalah tentang itu. Namun, aku justru mengetahui kebenaran yang tak kusangka. Seolah-olah kisah fantasi yang dulu kusukai tiba-tiba saja jadi logis.
Aku merenung dengan pikiranku sendiri, sementara Licht kewalahan menjelaskan pada Ruffilovge tentang pengertian transgenik, chimera, DNA, dan gen. Untunglah aku sudah mengetahuinya dari dulu, jadi penjelasan Licht bisa kupahami.
Akhirnya sekarang aku benar-benar tahu kebenarannya, kalau ternyata aku ini tidak ada bedanya dengan tanaman hasil transgenik. Seandainya keberadaanku yang seorang peri sekaligus vampir ini bisa dijelaskan secara ilmiah, mungkin begitu pula dengan air suci. Maksudku, kalau aku memang bukan vampir yang sebenarnya, kenapa air suci bisa mempan padaku?
"Wiglitth, Wiglitth," kata Ruffilovge membuatku menoleh padanya. "Bagaimana kamu bisa tidak sadar disisipi gen vampir sepuluh tahun yang lalu?"
"Entahlah," aku mengedikkan bahu. Kalau diingat, aku bahkan baru berpikir kemungkinan aku vampir setelah merasa sangat lapar dan tanpa sadar menyerang orang di jalan. "Hanya dalam semalam, semua tidak sama lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Peri Senja [END]
Science Fiction"Ingin sekali aku bertanya pada penciptaku, sebenarnya aku ini apa?" ~Wiglitth~ ===== Percobaan seorang ilmuwan genetika jenius telah membawa dunia pada sebuah takdir. Takdir yang menghubungkan manusia, peri dan vampir. Takdir yang mengantarkan duni...